Sunday, November 10, 2013

Arena atau Perwujudan Kebudayaan Nasional

Arena atau Perwujudan Kebudayaan Nasional

Arena atau forum perwujudan kebudayaan nasional bisa dilaksanakan melalui berbagai jalur,antara lain lembaga-lembaga berikut.
1) Lembaga politik dan Pemerintahan sepertti MPR,lembaga-lembaga tinggi negara,departemen-departemen,dan partai politik.
2) Lembaga-lembaga perekonomian seperti industri dan perusahaan.
3) Lembaga pendidikan seperti universitas,sekolah,dan kursus.
4) Lembaga-lembaga Kemasyarakatan seperti desa,karang taruna,organisasi-organisasi keolahragaan,dan kesenian.
5) Lembaga-lembaga yang sifatnya teemporer seperti festival ,pameran,dan seminar.

    Di antara contoh-contoh di atas,lembaga yang paling operasional memperlihatkan adanya integrasi nasional adalah MPR sebagai lembaga tertinggi negara.Menimal setiap lima tahun sekali wakil-wakil rakyat hasil pemilu bersidang untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara,dan memilih presidden beserta wakilnya sebagai Mandataris MPR.GBHN adalah bentuk konsensus nasional untuk menyepakati dan mengintegrassikan arah serta haluan negara dalam garis-garis besarnya.

Thursday, November 7, 2013

Perwujudan Kebudayaan Nasional

PERWUJUDAN KEBUDAYAAN NASIONAL


Perwujudan kebudayaan nasional antara lain dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini.
1. Pakaian
      Pakaian merupakan benda kebudayaan,termasuk di dalamnya pakaian khas bangsa indonesia yang umumnya seperti peci,batik dan kebaya.

2.Bahasa
      Bahasa pergaulan pada tingkat nasional adalah bahasa Indonesia.Bahasa pergaulan ini bukan bahasa Melayu Riau,juga bukan bahasa salah satu suku bangsa tertentu melainkan bahasa negara sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945.

3.Lambang-Lambang Identitas Kebangsaan
     Lamabang-lambang dan identitas kebangsaan yang digunakan adalah Bendera Merah Putih,lagu Indonesia Raya,dan lambang Negara Garuda Pancasila.

4.Landasan Ideologi
      Landasan baru untuk berideologi,bermoral,berbudaya,berbangsa dan bernegara hanya satu,yaitu Pancasila.Walaupun benih dan akar Pancasila terpendam di dalam kebudayaan suku-suku bangsa dari zaman-ke zaman,bentuk dan penampilannya merupakan hal yang baru.kesatuan yang dibentuk atas kemajemukan realitas yang ada dirumuskan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

5.Pola Pergaulan
    Pola pergaulan lama yang bersifat feodal diganti dengan pola pergaulan yang bersifat demokratis.Pola vertikal yang membeda-kan lapisan manusia atas dasar keturunan.kekayaan dan pangkat diganti dengan pola horizontal dengan hak dan kewajiban yang sama menurut undang-undang dan hak azasi manusia.Contoh,setiap warga negara memperoleh hak yang sama di bidang hukum,pendidikan dan mata pencarian yang layak.Di samping itu,setiap warga negara,tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku,dan menjaga kepentingan umum.

Friday, November 1, 2013

Strategi Pembangunan Kebudayaan Nasional

Strategi Pembangunan Kebudayaan Nasional

      Untuk mengoperasikan pembangunan kebudayaan nasional,perlu diprogramkan adanya strategi pengembangan kebudayaan secara terpadu dan terarah.Program ini dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,yang pelaksanaanya dilakukan oleh lembaga-lembaga berikut.
  1. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional;
  2. Direktorat Kesenian;
  3. Direktorat Permuseuman;
  4. Direktorat Perlindungan dan Pembina Peninggalan Sejarah Purbakala;
  5. Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
   Adapun kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh direktorat-direktorat tersebut,sebagaimana termuat pada tulisan Prof.Dr.Haryati Soebadyo dalam buku Budaya dan Manusia Indonesia (1985),adalah sebagai berikut.
  1. Program Kesejarahan,Kepurbakalaan dan Permuseuman;
  2. Program Pengembangan Kesenian;
  3. Program Kebahasaan,Kesustraan,Perbukuan,dan Perpustakaan;
  4. Inventarisasi Kebudayaan;
  5. Pembinaan Penghayatan Kepercayaan Terhadap Tuhngkan Yang Maha Esa.

1.Program Kesejarahan,Kepurbakalaan,dan Permuseuman

     Program kesejarahan bertujuan meningkatkan kesadaran untuk bersejarah pada masyarakat Indonesia,sebagai satu bangsa yang telah berjuang mencapai kemerdekaan.Dalam program ini diusahakan penulisan bahan bacaan yang mengungkapkan sejarah bangsa serta kehidupan para tokoh sejarah.Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mengenal lebih dekat akan peristiwa serta pelaku sejarah bangsa.
     Program kepurbakalaan meliputi penyelamatan dan pemugaran peninggalan sejarah dan purbakala.Hal itu dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai kemampuan nenek moyang kita dalam membuat sejarah dan mengembangkan kebudayaan atas dasar nilai-nilai dan gagasan utama,seperti tercermin pada peninggalan-peninggalan purbakala.Gambaran Kebudayaan di masa lampau sebagaimana terlihat pada warisan budaya material itu diharapkan dapat memberikan inspiratif ke arah pembaharuan di masa mendatang.Bukan sebaliknya,untuk merindukan masa kejayaan yang sudah silam tanpa usaha apapun.
     Program permuseuman mencakup penyebarluasan informasi kebudayaan terutama lewat pameran dan peragaan benda-benda budaya di berbagai museum yang tersebar di seluruh tanah air.

2.Program Pengembangan Kesenian

     Program pengembangan kesenian bertujuan untuk meningkatkan prestasi seni.Di samping itu,merangsang inovasi ke arah pengembangan kesenian Nasional yang meliputi seni rupa (seni lukis,seni ukir,seni patung),seni gerak (seni tari,seni drama,pantomim) dan seni suara (olah vokal dan seni musik).Kegiatannya meliputi lomba kesenian,pameran hasil karya seni,seminar tentang apresiasi di bidang kesenian,dan lain-lain.

3.Program Kebahasaan,Kesustraan,Perbukuan,dan Perpustakaan

Program ini jelas jelas berkaitan erat denga usaha dan tujua mencerdaskan bangsa.Program kebahasaan ditunjukkan baik pada bahasa Nasional maupun bahasa daerah.Bahasa nasional merupakan alat pemersatu.Dengan memakai bahasa nasional,interaksi sosial antarwarga negara di semua lingkungan dan tingkatan hubungan dapat terbina  secara lebih efektif.Namun khasanah budaya yang terdapat dalam bahasa-bahasa daerah juga tidak mungkin diabaikan.Bahasa daerah diharapkan tetap berkembang serta memberi masukan berharga bagi pengembangan budaya nasional.
     Program kesustraan erat hubungannya dengan program kebahasaan,karena kesustraan merupakan perwujudan dari penggunaan bahasa secara tepat,baik,tertib dan indah.Berbagai kegiatan seperti sayembara penulisan dan pembacaan puisi,drama serta karangan sastra diadakan untuk pengembangan kesustraan dan selera terhadapnya,baik yang nasional maupun daerah.
   Program perbukuan meliputi antara lain penambahan sarana bacaan,baik buku maupun majalah,guna menunjang program Pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.Sayembara penulisan buku,baik yang bersifat ilmiah maupun semiilmiah,diharapkan dapat merangsang penulisan guna penambahan bahan bacaan.
   Program perpustakaan disamping menambah sarana dan prasana perpustakaan serta menangani pembinaan dan pengembangannya,juga berusaha meningkatkan minat baca.Karena pustakawan di Indonesia masih kurang memadai jumlahnya,dalam program ini pun diusahakan peningkatan mutu para pustakawan.Penigkatan mutu para pustakawan tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan training tambahan.Dengan sendirinya semua usaha tersebut seperti disebutkan di atas dilaksanakan melalui kerja sama dan koordinasi yang erat secara lintas sektoral.

4.Program Perlindungan dan Pembinaan Peningkatan Sejarah dan Kepurbakalaan.

    Program ini bertujuan memperkenalkan nilai-nilai budaya bangsa serta gagasan utama yang luhur,baik yang pernah mendominasi pola tingkah laku masyarakat Indonesia di masa lampau maupun yang masih berlaku hingga sekarang.
   Inventaris meliputi pencatatan dan rekaman segala macam ungkapan bangsa (cerita rakyat,legenda,mitos,sejarah lisan,dan sebagainya) serta penulisan dan terbitan baru guna memperkanalkan hasilnya kepada masyarakat luas.Disamping itu,juga diusahakan terjemahan dan popularisasi naskah lama berbahasa daerah untuk diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

5.Program Pembinaan Penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

   Program ini merupakan konsekuensi Tap MPR NO.II/MPR/1978 yang bertujuan mengadakan pembinaan terhadap para penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Inti Pembinaan adalah mengupayakan budi pekerti luhur,yaitu sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pembinaannya dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak sampai membentuk agama baru di luar agama yang diakui negara.Itulah sebabnya pembinaan terhadap para penghayat kepercayaan berada dibawah Departemen Pendidikan dan ke budayaan,bukan berada di bawah Departemen Agama.Penghayatan terhadap kepercayaan ini dinyatakan sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.  


Hakikat Kebudayaan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Hakikat Kebudayaan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

      Pasal 32 UUD 1945 menyatakan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai hasil usaha budaya rakyat Indonesia.Apabila kita analisis makna pasal ini,kebudayaan bangsa adalah kebudayaan Nasional sebagai hasil usaha seluruh rakyat Indonesia.
      Apabila kita gambarkan secara lebih rinci,kebudayaan Nasional merupakan:
  1. Karya warganya,termasuk juga karya orang-orang zaman dulu dari berbagai daerah di tanah air,
  2. Hasil karya warga negara Indonesia,yang oleh kebanyakan orang Indonesia dirasakan memiliki nilai yang tinggi sehingga menjadi kebanggaan.Oleh sebab itu mereka bersedia mengidentifikasikan diri dengan unsur kebudayaan tersebut.
    Dalam garis-garis besar Haluan Negara (GBHN) dinyatakan bahwa kebudayaan Nasional merupakan salah satu modal dasar bagi pembangunan bangsa Indonesia.Di dalam operasionalnya,GBHN menghendaki agar pembangunan kebudayaan hendaknya dijabarkan antara lain sebagai berikut.
  1. Mencerminkan nilai budaya bangsa Indonesia yang nilai-nilai luhur bangsa haruslah dibina dan dikembangkan guna memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila,memperkuat kepribadian bangsa,mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional,serta memperkokoh jiwa kesatuan.
  2. Menerapkan nilai-nilai kepribadian bangsa yang berlandaskan Pancasila.
  3. Mencegah nilai-nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan kesadaran yang sempit,serta menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif.Akan tetapi di balik itu kebudayaan Nasional harus mampu menyaring dan menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan memang diperlukan bagi pembaruan dalam proses pembangunan
  4. Disiplin nasional perlu dibina dan dikembangkan secara lebih nyata untuk memperkokoh kesetiakawanan sosial harus ditanamkan sikap mental tenggang rasa,hemat dan sederhana,bekerja keras,cermat,tertib,penuh rasa pengabdian,jujur dan ksatria.
  5. Usaha-usaha pembauran bangsa perlu ditingkatkan di segala bidang kehidupan,baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta memantapkan ketahanan sosial.
  Selanjutnya secara lebih operasional GBHN dalam Repelita III,bab 18 menyatakan hal-hal berikut.
  1.  Kebudayaan dipandang dari sudut Masyarakat.Kebudayaan dapat diartikan sebagai segenap perwujudan dan keseluruhan hasil pikiran (logika),kemauan (etika)serta perasaan (estetika) dalam rangka perkembangan kepribadian manusia,perkembangan hubungan manusia dan manusia,hubungan manusia dan alam serta hubungan manusia dan Tuhan Yang Maha Esa.Dalam hal ini,kebudayaan terikat erat dengan pembangunan Nasional yang sedang dilkukan,karena pada satu pihak pembangunan membutuhkan syarat-syarat nilai budaya yang mendukung pembangunan,sedangkan di pihak lain pembangunan juga memberi akibat sampingan yang pemecahannya diharapkan dapat dicari dan ditemulan oleh kebudayaan.
  2. Hubungan antara kebudayaan dengan sumber daya manusia yang menjadi pendukung utamanya,berkaitan dengan masalah pendidikan nasional.Pendidikan nasional harus mampu meneruskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  3. Kebudayaan haruslah bersiaft dinamis dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan.Oleh sebab itu,perlu dirumuskan suatu kebijaksanaan nasional sebagai landasan bagi segenap kegiatan pengembangan pembangunan kebudayaan nasional secara menyeluruh.Pengembangan kebudayaan akan merupakan landasan bagi pengembangan nilai-nilai yang menunjang usaha pembangunan.Di pihak lain,kebudayaan akan dapat mengimbangi akibat sampingan dari usaha-usaha di bidang pembangunan.Dengan perkataan lain,pembangunan Nasional harus didukung oleh pembangunan kebudayaan yang serasi dan menunjang tercapainya pembangunan nasional.
    Pembangunan nasional harus didukung oleh pembagunan kebudayaan yang serasi dan mampu menunjang tercapainya tujuan nasional,yakni Masyarakat Indonesia yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Wednesday, October 30, 2013

Pancasila sebagai salah satu isi Kebudayaan Nasional

Pancasila sebagai salah satu isi kebudayaan Nasional yang berfungsi dalam proses Integrasi Nasional

   Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia,Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan dasar sikap dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia.Nilai-nilai luhur ini dijabarkan dalam butir-butir P4,baik jumlahnya yang 36 butir maupun 45 butir.
   Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.hal ini berarti secara filosofis,bangsa Indonesia hendaknya berwawasan sama.Berpandangan jauh ke depan,tetapi tetap berakar kepada kepribadian sendiri.Sebagai Insan yang seang membangun,bangsa indonesia harus menjadi manusia modern tetapi tetap berwawasan pancasila.Seluruh pandangan dan pola pikirnya tetap berazaskan Pancasila. Pancasila adalah Ideologi bangsa dan negara,melandasi,membimbingi,dan mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuan Nasional.
     Pancasila pun merupakan dasar negara.Ini berarti negar Indonesia semenjak diproklamirkan pada tahun 1945,harus tetap berdiri kokoh dengan dasar negaranya : Pancasila.Rakyatnya boleh berkembang dan bertambah,negaranya terus membangun dan berubah sesuai dengan pola perencanaan pembangunan,pemerintahannya silih berganti sesuai dengan keputusan MPR,tetapi dasar negarnya tetap utuh:Pancasila
   Pancasila sebagai pedoman hidup,sebagai pandangan hidup,dan dasar negara,juga sebagai sumber hukum bagi setiap prosedur hukum bangsa Indonesia.Kesemuanya itu mencerminkan perwujudan integrasi perwujudan integrasi nasional bangsa indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia


Faktor-Faktor yang menjadi Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam (heterogen) dalm faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,bahasa daerah,agama yang dianut ras,dan sebagainya.
  2. Wilayah yang begitu luas,terdiri dari ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
  3. Besarnya ancaman,tantangan,halangan dan gangguan yang menrongrong keutuhan,kesatuan dan persatuan bangsa,baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
  4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di kalangan masyarakat.dampaknya akan timbul dalam berbagai gejalah seperti SARA,gerakan separatisme dan kedaerahan,atau demontrasi dan unjuk rasa.
  5. Adanya paham "etnosentrisme" di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan sebaliknya menganggap rendah budaya suku bangsa yang lainnya.
  6. Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,baik melewati kontak langsung maupun tak langsung.Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,sedangkan kontak tak langsung antara lain melalui media cetak (majalah dan tabloid) atau media elektronika (televisi,tape recorder,film,radio).hal itu akan berdampak adanya westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan,pergaulan bebas,penyalahgunaan narkotika dan lain sebagainya.

Tuesday, October 29, 2013

Faktor-Faktor Penunjuang Integrasi Nasional

Faktor-Faktor Penunjuang Integrasi Nasional

Faktor-Faktor yang menunjuang Integrasi Nasional Indonesia adalah sebagia berikut.
  1. Adanya faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
  2. Adnyan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam sumpah Pemuda 
  3. Adanya rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia,sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,menegakkan dan mengisi kemerdekaan.
  4. Adanya rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,sebagaimana telah dibuktikan oleh banyaknya Pahlawan bangsa yang gugur di Medan Perjuangan.
  5. Adanya kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,Pancasila dan UUD 1945,Bendera Merah Putih,Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,Bahasa Kesatuan Bahasa Indonesia,dan sebagainya.
  6. Adanyan simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila,dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pengertian Integrasi Nasional

Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar,yakni integrasi dan nasional.Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Kata Nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Integrasi nasional mempunyai arti sebagai berikut. 
  1. Secara politis,integrasi berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
  2. Secara antropologis,integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
   Howard Wriggins,seorang ahli sosiologi,menyatakan bahwa pengertian nasional sudah mengandung adanya integrasi bangsa.Artinya,pernyataan unsur-unsur yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi kesatuan yang lebih utuh.Atau dengan kata lain,nasional berarti berpadunya unsur-unsur masyarakat yang kecil dan banyak jumlahnya itu menjadi satu kesatuan bangsa.   Pertanyaan kita sekarang adalah faktor apakah yang mendorong terjadinya proses perpaduan itu.Menurut seorang ahli sosiologi dari Perancis yang bernama Ernest Renant,proses perpaduan itu timbul akibat adanya kesadaraan,hasrat dan kemauan untuk bersatu.Kemauan untuk bersatu atau to be come together itu muncul akibat adanya berbagai kesamaan,antara lain nasib yang sama dalam perjalanan sejarah.

    Berangkat dari pengertian-pengertian di atas,dapat kita simpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa indonesia.Hasrat dan kesadaraan untuk bersatu sebagai satu kesatuan bangsa itu resminya direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.  
   Kami putra dan putri Indonesia mengaku:
  1. bertanah air satu,tanah air indonesia.
  2. berbangsa satu,bangsa Indonesia.
  3. berbahasa satu,bahasa Indonesia.
   Kemauan untuk bersatu itu disadari benar oleh para perintis kemerdekaan bangsa Indonesia,karena mereka menyadari begitu heterogennya masyarakat dan budaya bngsa ini.Itulah sebabnya bentuk negara sebagai salah satu perwujudan integrasi nasional adalah negara kesatuan republik indonesia.Adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa Indonesia yang heterogen itu diungkapkan dlam semboyan BhinnekaTunggal Ika.

Evolusi Sosial Budaya

Evolusi Sosial Budaya
   Teori Evolusi mula-mula dikembangkan dalam biologi.Tokohnya anatara lain C.H.Darwin yang mengemukakan teori mengenai pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis makhluk hidup.Menurut teori ini,makhluk hidup berevolusi mengikuti huku alam.Makhluk hidup berkembang dari bentuk-bentuk yang sangat sederhana seperti makhluk hidup ber sel satu,menuju tahapan yang paling kompleks seperti makhluk hidup yang kita kenal sekarang ini.
   Teori evolusi ini kemudian dipinjam oleh ahli-ahli Ilmu sosial,termasuk ahli Antropologi,untuk mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya manusia yang ada di muka bumi.Menurut teori ini,kehidupan sosial budaya manusia pun berkembang mengikuti hukum alam,setahap demi setahap dari tahapan yang sangat sederhana menuju tahapan yang paling maju dan kompleks.
   Teori-teori sosial budaya yang dikembangkan oleh para ahli antropologi sangat beragam,baik dasar pemikirannya maupun objek atau unsur yang akan dianalisis.Akibat keberagaman tersebut,antara teori yang satu dapat bertentangan dengan teori yang lainnya.Hal ini dapat menimbulkan adanya semacam aliran,menurut tokoh beserta teori yang bersangkutan.
   L.H.Morgan dan E.B.Taylor adalah dua orang ahli antropologi yang mengembangkan aliran teori evolusi linier.Mereka menyatakan bahwa sosial budaya umat manusia di dunia berkembang secara paralel pada tahapan-tahapan yang sama.Sebagai contoh,menurut E.B.Taylor sosial budaya manusia berkembang dari tahapan liar (savage),biadab (barbarism),dan akhirnya menjadi beradab (civilzation)
   J.J.Bachofen dari Jerman yang semula mendalami kesarjanaannya di bidang hukum,mengembangkan teori evolusi secara khusus,yaitu evolusi keluarga manusia.
menurut J.J.Bachofen,bentuk keluarga yang paling tua adalah promiscuitet (tanpa ikatan perkawinan,mengadakan hubungan secara seksual secara bebas seperti pada masyarakat binatang) bentuk promiscuitet berkembang menjadi bentuk keluarga matriachte (hukum keibuan),dan matriachte berkembang menjadi patriachate (hukum kebapakan).Pendapat J.J.Bachofen sangat diragukan kebenarannya sehingga banyak ahli antropologi yang menyangkalnya.Termasuk pranata hukum keibuan dan kebapakan,banyak ahli antropologi meragukan kenyataannya dalam kehidupan masyarakat
    H.Spencer seorang ahli sosiologi dan L.A.White seorang ahli antrpologi dari Amerika mengembangkan teori evolusi disebut teori evolusi multilinier.Namun berbeda dengan aliran evolusi linier,kedua orang sarjana disebut belakangan menyatakan bahwa kehidupan sosial budaya masyarakat didunia berkembang sendiri-sendiri pada tingkatan yang berbeda-beda.Contohnya,sekarang ini ada masyarakat yang budayanya sedemikian maju,tapi ada sebaliknya ada yang masih sederhana seperti pada tahap awal perkembangannya. 

Monday, October 28, 2013

Dampak Perubahab Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat

Dampak Perubahab Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat
   Perubahan budaya sebenarnya merupakan suatu sistem yang wajar terjadi di dalam kehidupan masyarakat.Namun demikian,sering terjadi pada kasus-kasus tertentu,perubahan tersebut menimbulkan adanya sikap pro atau setuju dan kontra atau tidak setuju dari individu atau kelompok masyarakat tertentu.Pertentangan sikap semacam ini akan menimbulkan terjadinya konflik atau ketegangan dalam kehidupan bermasyarakat.Contohnya,pada awal pelaksanaannya,program keluarga berencana menimbulkan sikap pro dan kontra.
   Perubahan budaya juga menimbulkan dampak yang positif dan dampak yang negatif.Contoh yang positif,modernisasi pertanian rakyat yang mengubah pola pertanian untuk konsumsi (memenuhi kebutuhan sendiri) menjadi pola pertanian produksi (memenuhi kebutuhan pasar).Dampaknya adalah kesejahteraan hidup pertanian menjadi meningkat.Contoh yang negatif,modernisasi pertanian rakyat berdampak hilangnya mata pencaharian beberapa jenis pekerjaan buruh tani.Misalnya,pemakaian traktor pembajak sawah dan penggunaan mesin penggilingan beras,menyebabkan hilangnya pekerja kasar disawah dan hilang pula tukang menumbuk padi dengan lesung dan alu.Dampak negatifnya adalah hilangnya tradisi gotong-royong karena diganti oleh sistem upah yang lebih ekonomis dan lebih produktif.
   Di negara-negara yang sedang berkembang,termasuk Indonesia,perubahan budaya mengacu ke arah modernisasi melalui proses sebagai berikut ini:
  1. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.Dalam proses ini pengetahuan dan teknologi tradisional yang sederhana terdesak oleh penerapan pengetahuan dan teknologi modern,yang umumnya berasal dari barat (Eropa dan Amerika).
  2. Pengembangan pertanian rakyat.Terjadi pergeseran dari sistem pertanian untuk keperluan sendiri menjadi pertanian untuk pasar.Para petani mengolah tanah dan ternaknya tidak semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri,akan tetapi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar untuk mendapatkan uang.
  3. Industrialisasi.Dalam proses ini terjadi pergeseran pemakaian tenaga kerja manusia dan hewan kepada pemakaian sumber tenaga buatan (energi bahan bakar batu bara,minyak bumi,tenaga listrik)
  4. Urbanisasi.Dalam proses ini terjadi arus perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
    Dalam banyak kasus di Indonesia,arus Urbanisasi terjadi juga dari kota-kota kecil menuju kota-kota besar seperti Jakarta,Bandung,Surabaya,dan Medan.
    Bersamaan dengan terjadinya modernisasi,akan terjadi banyak perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut:
  1. Makin pudarnya unsur-unsur adat dan kebiasaan tradisional lainnya
  2. Ikatan kerabat luas atau keluarga besar semakin melemah dan bergeser ke arah keluarga inti atau keluarga batih.
  3. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik,pemerintah,hukum, ekonomi dan perserikatan-perserikatan dll.
  4. Kemajuan dibidang pendidikan dengan berkembangnya kesempatan belajar serta bertambahnya tenaga ahli dan terampil sebagai kaum terpelajar.
  5. Sejalan dengan semakin pesatnya modernisasi di bidang teknologi komunikasi dan trasportasi,semakin pesat pula arus dinamika penduduk dan arus informasi dari satu daerah kedaerah lainnya.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
     Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya dapat dikategorikan ke dalam dua faktor,yakni faktor intern dan faktor ekstern.

1.Faktor Intern

         Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam sistem sosial budaya yang bersangkutan,terutama akibat adanya penemuan baru atau inovasi.Inovasi  bisa berupa penemuan dalam bentuk ide atau gagasan baru,benda-benda atau peralatan baru.
      Inovasi tidak semata-mata diakibatkan faktor kecerdasan para penemuannya,akan tetapi lebih banyak ditetukan oleh faktor kebutuhan hidup yang sangat mendesak.Misalnya,faktor migrasi baru (pendatang) atau karena faktor kelahiran yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan hidup.
      Para ahli membedakan inovasi dalam dua proses,yaitu discover dan invention.Discover merupakan penemuan ide,benda atau peralatan yang benar-benar baru,artinya belum dikenal pada zaman sebelumnya.Adapun invention merupakan penemuan bentuk baru atau pola baru sebagai penyempurnaan bentuk atau pola sebelumnya.Contohnya,penemuan bentuk baru dari "kapak sepatu" di zaman logam,yang merupakan invention dari "kapak genggam" yang merupakan discovery di zaman batu.Contoh lain,penemuan mesin mobil oleh seorang warga negara Austria yang bernama S.Marcus pada tahun 1875,yang dinyatakan sebagai discovery.Baru pada tahun 1911,setelah melalui berbagai proses penyempurnaan,mesin mobil tersebut memperoleh hak paten sebagai kendaraan motor (invention)
     Selain faktor inovasi,faktor intern juga terjadi akibat adanya unsur budaya yang hilang (cultural loss).Hal ini terjadi akibat adanya perubahan lingkungan hidup yang menuntun adanya adaptasi atau penyesuaian budaya masyarakat yang bersangkutan.Contohnya,para pendatang yang datang berurbanisasi ke kota harus beradapatasi dengan lingkungan hidup masyarakat kota.Lambat laun budaya desa yang mereka miliki akan hilang diganti oleh budaya kota.Contoh lainnya,akibat pendangkalan laut terjadilah apa yang disebut "tanah timbul" di segara anakan (Cilacap-Jawa Tengah).Penduduk di sekitarnya yang semula nelayan,beralih menjadi petani yang sukses.Budaya nelayan lambat laun akan hilang di ganti oleh budaya petani..

2.Faktor Ekstern
        Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar sistem sosial budaya yang bersangkutan.Faktor ini timbul akibat adanya kontak denga budaya asing.Prosesnya terjadi dalam bentuk difusi,akultrasi,asimilasi
       Untulk lebih jelasnya,proses difusi,akulturasi,dan asimilasi akan dibahas pada uraian berikut ini.

a. Difusi
       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain.Pengertian dari pihak ke satu pihak yang lain dalam hal ini adalah dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan yang lainnya.
       Defenisi difusi tersebut sejalan dengan defenisi yang dikemukakan oleh William A.Haviland.Ia menyatakan difusi sebagai penyebaraan adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang kainnya.Proses difusi bisa terjadi dalam beberapa cara,antara lain sebagai berikut
1) Melalui Migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur kebudayaan yang bersangkutan "ikut pindah" dan berdifusi kepada kebudayaan setempat.Contohnya,ketika sebagian penduduk dari pulau Jawa ditransmigrasikan ke Pulau Kalimantan dan Irian Jaya,keterampilan bertani dengan sistem sawah menyebar atau berdifusi kepada kebudayaan setempat.
2) Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya.Unsur-unsur dibawa orang lain di tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain secara beruntun,sampai ke tempat-tempat yang jauh.Contohnya,beberapa jenis makanan pokok seperti kentang,jagung dan ketela yang oleh para ahli diketahui berasal dari orang-orang Indian di Amerika Tengah,sekarang ini sudah menyebar ke seluruh dunia.Demikian juga bahan perangsang seperti tembakau dan gula tebu.
        Orang-orang yang besar sekali peranannya dalam proses difusi antara lain para Pedagang,penyebar agama,dan para penjelajah atau pelancong yang "menemukan" benua-benua baru seperti Columbus,Magelhaens dan Marcopolo.

b.Akulturasi
          Akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi dalam kebudayaan sebagai akibat adanya kontak antar kebudayaan yang berlangsung lama.Hal ini terjadi apabila ada kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan berbeda saling berhubungan secara langsung dan intensif.Hal tersebut mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan yang bersangkutan.Perubahan kebudayaan akibat adanya proses akultrasi tidak mengakibatkan terjadinyan perubahan total pada kebudayaan yang bersangkutan.Hal ini disebabkan kerana adanya unsur-unsur kebudayaan yang masih bertahan,menerima sebagian atau mengadakan penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang baru.
   Para ahli antropologi mempergunakan  istilah-istilah berikut,untuk menganalisa apa yang terjadi dalam suatu proses akultrasi.
1) Substitusi.Unsur atau kompleks unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur baru yang lebih memberikan kegunaan bagi keperluan hidup masyarakatnya.Contohnya,sistem komunikasi tradisional yang dulu dilaksanakan melalui kentongan,genderang,atau bedug diganti oleh telepon,radio,atau pengeras suara.
2) Sinkretisme.Unsur-unsur lama masih berfungsi dan bercampur dengan unsur baru sehingga membentuk sistem yang baru.Contoh sinkretisme banyak terjadi dalam unsur keagamaan.Tradisi-tradisi lama masih bertahan,bercampur dengan unsur keagamaan yang baru.
3) Adisi.Ditambahkannya unsur-unsur baru kepada unsur-unsur lama yang masih berlaku.Contohnya,untuk meningkatkan produksi pertanian Rakyat,jenis-jenis pupuk kimia di perkenalkan kepada para petani.Sementara itu jenis pupuk Hijau,pupuk kandang,dan pupuk kompos yang tradisional masih terpakai.
4) Dekultrasi.Adanya suatu unsur tertentu yang hilang dan diganti dengan unsur yang baru.Contohnya,dengan adanya Mesin Penggilingan padi,mengakibatkan hilangnya tradisi menumbuk padi dengan lesung dan Alu.Hilangnya tradisi itu,hilang pula mata pencarian buruh kecil sebagai menumbuk padi,yang umumnya perempuan.
5)Originasi.Masuknya unsur budaya yang sama sekali baru sehingga menimbulkan perubahan besar.Contohnya,proyek Listrik masuk desa menimbulkan situasi baru di daerah pedesaan.Listrik tidak hanya mengakibatkan perubahan lampu "cempor" menjadi lampu listrik,tapi masuk juga unsur-unsur telekomunikasi seperti: Radio,Televisi dan tape recorder.Media serupa itu banyak memberikan informasi dan potensi perubahan di bidang pembangunan masyarakat desa seperti di bidang pendidikan,kesehatan,dan perekonomian.
6) Penolakan (rejection). Proses akultrasi yang terlalu cepat atau terlalu dipaksakan sehingga banyak anggota masyarakat tidak siap menerima perubahan.Akibatnya,mereka menolak terjadinya perubahan,baik secara terang-terangan (misalnya memberontak) atau secara diam-diam (misalnya melalui gerakan "kebangkitan").Contohnya,pemberontakan bersenjata di zaman penjajahan.Contoh gerakan kebangkitan antara lain "Gerakan Ratu Adil","Imam Mahdi",atau Cargo Cult"di Melanesia.
7) Penetrasi atau penerobosan Kebudayaan.Suatu unsur atau kompleks unsur kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan setempat sedemikian rupa intensifnya sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada kebudayaan setempat.
Penetrasi kebudayaan ada yang berlangsung secara damai,ada pula yang berlangsung secara paksa melalui kekerasan.Penetrasi secara damai yang disebut penetration pacifigue,biasanya dilakukan oleh para pedagang dan penyebar agama.Contohnya,masuknya pengaruh Hindu dan Islam ke Indonesia.Adapun penetrasi secara paksa yang disebut penetration violente dilakukan melalui penaklukan atau penjajah.Contohnya,Penjajah orang-orang Eropa di Afrika dan Asia termasuk di Indonesia.

c.Asimilasi
       Asimilasi adalah proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaurnya (berintegrasi) dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang lama menjadi hilang
Bagi Indonesia,sebagai negara Kesatuan,proses asimilasi sangat penting untuk dilaksanakan.Hal ini didasarkan sebagai berikut:
1) Banyaknya unsur-unsur kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
2) Adanya unsur-unsur kebudayaan golongan"minoritas" dari keturunan Tionghoa dan Arab yang rawan mengundang pertentangan ras.
       Pelaksanaan perubahan kebudayaan di Indonesia dari keanekaragaman kebudayaan menuju terciptanya kebudayaan Nasional,hendaknya di program secara sistematis dan terpadu melalui apa yang disebut integrasi nasional.

Sunday, October 27, 2013

Microsoft Windows

Microsoft Windows adalah suatu progaram aplikasi yang dapat membuka program lebih dari satu.

- Berikut bagian-bagian dari Komputer:
  1. CPU
  2. MONITOR
  3. KEYBOARD
  4. MOUSE
-Cara Menghidupkan Computer
  1. Tekan tombol Power CPU 
  2.  Tekan tombol Power Monitor

-Istilah-istilah pada tampilan windows:

  1. Desktop       : Ruang kosong tempat menenpelnya Icon-Icon,Taskbar,Background. 
  2. Icon             : Gambar-gambar kecil yang mewakili program atau folder.
  3. Taskbar       : Berbentuk batang panjang tempat tombol start dan waktu.
  4. Background : Gambar latar belakang Desktop. 
  5. Shortcut       : Perintah-perintah singkat melalui keyboard.
- Bagian-bagian dari Mouse:

  1. Klik               : Menekan Mouse sebelah Kiri.
  2. Klik Kanan    : Menekan Mouse sebelah Kanan
  3. Double Klik   : Menekan Mouse sebelah Kiri 2 kali secara cepat dan beraturan
  4. Drag              : Menekan Mouse sebelah Kiri kemudian di tahan lalu di geser sesuai keinginan.
Cara membuat Folder pada Dekstop:
  1. Klik Mouse sebelah kanan pada ruang yang kosong.
  2. Klik New.
  3. Pilih dan Klik Folder sehingga muncul New Folder.
  4. Hapus New Folder ganti dengan Nama sesuai yang di inginkan. 
Cara membuat Folder pada My Document:
  1. Klik tombol Start.
  2. Pilih dan Klik Programs.
  3. Pilih dan Klik Accessories.
  4. Klik Windows Explorer.
  5. Pada jendela Folders Pilih dan Klik My Doument.
  6. Klik Menu File.
  7. Pilih dan Klik New.
  8. Klik Folder.
  9. Hapus New Folder.
  10. Ketikkan Nama Folder Anda.
- Cara membuat Folder pada Tampilan Desktop:
  1. Klik Mouse sebelah Kanan satu kali.
  2. Klik New
  3. Klik Folder.
  4. Ketikkan Nama Folder yang Anda inginkan.
NB: Folder adalah tempat untuk menyimpan File-file atau dokumen.

- Cara merubah Tampilan Background:
  1. Klik Mouse sebelah Kanan satu kali
  2. Pilih dan Klik Propertis.
  3. Klik Desktop.
  4. Pada daftar Background,Pilih dan Klik salah satu Background yang Anda inginkan.
  5. Klik Apply.
  6. Klik Ok.
- Cara merubah Tampilan Screen Saver:
  1. Klik Mouse sebelah Kanan satu kali.
  2. Pilih dan Klik Propertis.
  3. Klik Screen Saver.
  4. Pada daftar Screen Saver,Pilih dan Klik salah satu type Screen Saver yang Anda inginkan
  5. Klik Apply.
  6. Klik Ok.
- Cara Merubah Tampilan Background dengan Webshot:
  1. Klik dua kali Pada Icon Webshot Desktop.
  2. Pilih Category yang Anda Inginkan.
  3. Untuk menjadikan gambar yang Anda inginkan menjadi Background klik dua kali pada gambar.
- Cara keluar dari Windows:
  1. Klik Start.
  2. Klik Turn Off Computer
  • Stand By : Komputer dalam keadaan Siap Siaga
  • Trun Off  : Komputer dalam keadaan mati
  • Restart    : Komputer dalam keadaan mati kemudian hidup kembali




 

Sunday, September 15, 2013

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

      Secara awam sering terjadi kerancuan pengertian anatra perubahan budaya dan perubahan sosial.Hal ini disebabkan adanya kenyataan bahwa setiap terjadi proses perubahan budaya mengakibatkan struktur dan fungsi masyarakatnya akan berubah juga.Itulah sebabnya,orang sering menyatakan sebagai perubahan sosial budaya.
      Para ahli ilmu sosial,termasuk antropologi,secara tegas membedakan pengertian perubahan budaya dan perubahan sosial.Pada perubahan budaya,hal yang berubah itu adalah unsur-unsur budayanya,seperti pengetahuan,kepercayaan,kesenian,hukum,adat istiadat,dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.Adapun pada perubahan sosial,hal yang berubah adalah struktur dan sistem sosial yang mengatur pola kehidupan masyarakat.
     Perlu ditekankan di sini,bahwa pengertian perubahan sosial budaya dibedakan dengan pengertian evolusi sosial budaya.Evolusi sosial budaya di maksudkan sebagai adanya pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya setahap demi setahap,dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.

B. Proses Perubahan Sosial Budaya

     Proses perubahan sosial budaya bisa terjadi dalam beberapa bentuk,antara lain sebagai berikut.

1.Perubahan Secara Cepat dan Lambat
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat disebut revolusi.Proses terjadi secara tiba-tiba,akan tetapi perubahannya sangat mendasar sehingga berdampak luas.Contohnya,Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang mengubah bangsa Indonesia dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara lambat disebut evolusi.Prosesnya terjadi secara lambat,dalam jangka waktu lama,dan berangsur-angsur.Contohnya,Peranan keluarga luas seperti marga pada masyarakat Batak.Peranan marga pada masyarakat batak yang hidup di kota-kota besar semakin lemah bergeser ke arah semakin kuatnya peranan keluarga batih.

2.Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
        Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu pula.Contohnya,Program Keluarga Berencana yang mengubah pola keluarga dengan banyak anak menjadi keluarga sejahtera dengan sedikit anak.
      Perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi akibat adanya perubahan alam,Misalnya bencana alam.Di tempat yang baru mereka harus menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan yang baru.

3.Perubahan yang Berpengaruh Luas dan Tidak Luas
       Perubahan yang pengaruhnya luas terjadi akibat adanya perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi banyak segi kehidupan dalam masyarakat.Contohnya,program listrik masuk desa tidak semata-mata menggantikan penerangan lampu minyak tanah.Melalui program ini,terjadi percepatan masuknya sarana komunikasi audio visual seperti radio dan televisi yang banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.Program ini membantu peningkatan industri rumah tangga di daerah pedesaan.
      Perubahan yang pengaruhnya tidak luas,hanya terbatas ke dalam unsur budaya tertentu saja.Misalnya,perubahan mode di kalangan anak-anak muda seperti mode pakaian dan mode rambut,tidak banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat lainnya.

Ekologi Budaya

Ekologi Budaya

    Melalui budayanya,manusia mampu mengembangkan pola adaptasi dengan lingkungan alamnya.Hal ini menumbuhkan suatu hubungan interaksi yang saling mempengaruhi.Namun demikian,tidak semua budaya manusia dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk lingkungan alam.Contohnya,Mungkinkah orang mengembangkan sistem pertanian sawah di daerah gurun pasir?
     Lingkungan alam yang disebut ekosistem harus memilih persyaratan tertentu,antara lain potensi-potensi tertentu agar budaya manusia bisa tumbuh dan berkembang.Melalui potensi-potensi itulah,timbul hubungan interaksi antara budaya manusia dan lingkungan alamnya.Studi tentang hubungan antara budaya-budaya tertentu dan lingkungan disebut ekologi budaya.
    Para ahli ekologi budaya melihat adanya hubungan yang erat antara penggunaan teknologi tertentu dengan sifat-sifat lingkungan di mana masyarakat pendukung budaya tersebut berada.Hubungan itu akan membentuk suatu tipe budaya tertentu.Contohnya,penggunaan teknologi pertanian akan membentuk tipe-tipe budaya petani,dan penggunaan teknologi perikanan akan membentuk tipe budaya nalayan
     Selain unsur teknologi,masih ada unsur lain yang turut memberikan corak suatu tipe budaya.Unsur itu antara lain sistem tata kelakuan manusia.Sistem tersebut mempergunakan teknologi agar masyarakat dapat mengorganisasikan dirinya dalam mengolah atau memproduksi potensi-potensi kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Contohnya walaupun mempergunakan teknologi yang sama,tidak semua masyarakat petani memiliki taraf hidup yang sama.Ada yang sudah begitu maju,tapi mungkin ada juga yang masih terbelakang.
 

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

    Melalui pengembangan budaya yang dilakukan,manusia mampu membentuk berbagai tipe adaptasi sesuai dengan potensi kekayaan alam yang tersedia.Para ahli antropologi sependapat bahwa berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah tipe-tipe adaptasi budaya yang paling tua dan paling mendasar.Dikatakan paling mendasar karena tipe-tipe adaptasi semacam itu semata-mata bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.
       Berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah bentuk adaptasi budaya manusia yang sangat sederhana.Teknologi yang dikembangkan terbatas pada alat-alat yang di buat dari kayu,batu,atau tulang.Dengan teknologi yang sangat sederhana seperti itu,hidup manusia benar-benar sangat bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.Oleh sebab itu,hidup mereka selalu berpindah-pindah untuk mencari dan mengumpulkan kebutuhan hidupnya.Para ahli antropologi menamakan pola hidup itu semacam itu sebagai food gathering.Tipe adaptasi semacam ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama,semenjak budaya umat manusia ada pada kira-kira 1 juta tahun yang lalu sampai dikenalnya adaptasi pertanian pada kira-kira 15.000 tahun sampai dengan 10.000 tahun yang lalu.
     Adaptasi pertanian yang mula-mula di kembangkan manusia,proses produksinya masih sangat sederhana dan polanya masih berpindah-pindah.Para ahli menamakannya sistem pertanian ladang.Sistem pertanian yang benar-benar intensif kemudian berubah,yaitu dari pertanian berpindah-pindah menjadi pertanian menetap.
      Melalui sistem pertanian menetap,pola adaptasi budaya sudah sedemikian intensif.Tanah diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara optimal.Peningkatan produksi pertanian turut mendorong berkembangnya sektor-sektor perekonomian masyarakat lainnya,seperti di bidang peternakan,perikanan,industri rumah tangga,perdagangan dan jasa transportasi.Organisasi ke masyarakatan juga turut berkembang antara lain di bidang ketenagakerjaan dan organisasi politik.tidaklah berlebihan apabila pola pertanian intensif di juluki sebagai suatu "Revolusi" adaptasi budaya umat manusia.Dikatakan suatu revolusi karena pertanian intensif mengakhiri pola kehidupan food gathering yang berlangsung selama ratusan ribu tahun.Pola ini diganti dengan pola kehidupan food producing (memproduksi makanan).
       Sejarah telah mencatat lahirnya kerajaan-kerajaan besar di pusat-pusat revolusi pertanian,yang umumnya terdapat di lembah dan muara sungai besar.Kerajaan-kerajaaan itu antara lain: Kerajaan Mesir Kuno,di lembah Sungai Nil (Afrika Utara),Kerajaan-kerajaan hindu di lembah sungan Gangga dan Indus (India),serta kekaisaran Tiongkok di lembah sungai-sungai besar di Cina.
       Di pusat-pusat kerajaan itu,terbentuk kota-kota kuno yang biasanya di kelilingi oleh perbentengan yang kokoh untuk menjaga adanya kemungkinan serangan musuh.Di tengah kota berdiri dengan megahnya istana raja,kuil pemujaan,dan gedung-gedung megah lainnya milik para bangsawan dan pedagang kaya.Dengan berdirinya perbertengan dan gedung-gedung megah itu,dapat kita simpulkan adanya pengerahan tenaga yang besar yang mungkin sebagian di antaranya adalah budak-budak atau tawanan perang.Dengan adanya raja,kaum bangsawan,para pendeta,dan pedagang kaya dapat kita simpulkan bahwa pada masa itu sudah terbentuk stratifikasi sosial yang cukup kompleks.
       Pola adaptasi budaya yang paling mutakhir adalah pola budaya masyarakat kota dan industri.Lahirnya kota-kota industri didorong oleh berbagai penemuan besar di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan modern.Penemuan-penemuan besar ini melahirkan "revolusi industri" di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat pada sekitar abad ke sembilan belas.Inti dari revolusi industri ini adalah di temukannya jenis-jenis tenaga buatan dengan mempergunakan bahan bakar batu bara,minyak bumi,dan tenaga listrik.
     Di antara penemuan-penemuan besar itu,yang umumnya merupakan suatu proses perbaikan dan penyempurnaan atau invention,terdapat beberapa tokoh sebagai berikut.
1) Thomas Alva Edison (1847-1931) seorang penemu besar yang dikenal sebagai seorang "ahli sihir"karena begitu banyaknya penemuan besar yang dihasilkannya.Diantara yang terpenting adalah penemuan di bidang perlistrikan,telegram,alat perekam suara dan perfiliman.

2) Henry Ford (1863-1947) dari Amerika Serikat dan Karl Benz (1844-1929) dari Jerman yang berjasa dalam pengembangan mobil atau automotif.

3) Robert Fulton (1765-1815) sebagai penemu mesin uap dari Amerika Serikat.Ia berjasa dalam penegbangan perkapalan yang mampu meningkatkan daya angkut muatan barang dan penumpang.

4) Sir Henry Bessemer (1813-1898) adalah penemu besi baja,yang memungkinkan diprosesnya besi baja secara besar-besaran dengan harga yang relatif murah.Dari proses Bessemer inilah,berbagai sektor industri berat mampu meningkatkan produktivitasnya secara optimal.Atas jasanya ini,Bassemer di beri gelar kehormatan "Sir" oleh pemerintah Inggris.
Perkembangan industri di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat telah menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap situasi pada saat itu.Persaingan di antara negara-negara industri besar yang semula hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik.

  
 

ADAPTASI BUDAYA

       Adaptasi adalah suatu proses interaksi yang salingmenyesuaikan diri antara organisme dan lingkungan alamnya.Proses interaksi ini di perlukan agar setiap organisme bisa mempertahankan hidupnya dalam lingkungan alam dimana mereka hidup.
     Bagaiman cara organisme itu melaksanakan proses adaptasi dengan lingkungan hidupnya? Bagaimankah cara penyesuaian diri itu dilaksanakan? Di satu pihak,setiap organisme,(baik Binatang,Tumbuhan maupun Manusia) harus berupaya sedemikian rupa agar mampu mempertahankan hidup dan mengembangbiakkan keturunannya.Di pihak lain,lingkungan hidup terus menyediakan berbagai potensi sumber-sumber kehidupan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup organismenya.Misalnya sebagai berikut:
1) Monyet harus punya tangan (sebenarnya kaki depan) yang kuat untuk mencekeram pohon supaya dapat bergerak di pepohonan.
2) Singa,Harimau,dan Binatang buas sejenisnya harus mempunyai tubuh yang kuat serta taring dan kuku yang tajam supaya bisa memburu dan memangsa binatang lain.
3) Beruang kutub yang tinggal di daerah beriklim dingin harus mempunyai bulu yang tebal untuk mempertahankan hidupnya di daerah kutub.
4) Jenis-jenis mamalia seperti Antilop,Kancil,dan Kijang harus mampu berlari cepat untuk menghindari dirinya dari terkaman binatang buas yang dapat mengancam hidupnya..
5) Jenis-jenis serangga seperti semut dan rapay harus bersosialisasi dalam kelompoknya sedemikian rupa hingga mampu mempertahankan kelompok hidupnya.
     Bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungannya? Manusia tidak berbulu tebal,tidak bertaring dan berkuku tajam,tidak pula mampu berlari secepat antilop ataupun kijang.
Manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya bersama budaya yang dimilikinya.Untuk bertahan dalam kondisi dan iklim serta cuaca yang buruk,manusia pandai membuat pakaian dan tempat berlindung seperti gua dan rumah.Untuk mempertahankan diri dari cekraman binatang buas,manusia pandai membuat senjata seperti tombak,panah,jaring,perangkap.Lebih dari itu,manusia mampu hidup berkelompok dan mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga taraf hidupnya lebh unggul dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain.
       Salah satu unsur budaya yang memungkinkan budaya yang memungkinkan hidup manusia lebih unggul daripada binatang adalah penggunaan teknologi atau sistem peralatan hidup.Kemampuan manusia untuk membuat dan mendayagunakan teknologi menjadikan hidup manusia lebih adaptif di bandingkan dengan binatang.Selain unsur teknologi,unsur-unsur budaya lainnya seperti sistem pengetahuan,sistem perekonomian,dan organisasi sosial turut mendorong makin efektifnya sistem adaptasi budaya manusia dengan lingkungannya.

Wednesday, August 28, 2013

PEWARISAN BUDAYA

A.Pewarisan Budaya

     Budaya diwariskan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.Pewarisan tersebut dilakukan melaui suatu proses belajar yang disebut sosialisasi dan enkulturasi.
     Proses sosialisasi atau proses "pemasyarakatan" biasa di pelajari dalam sosiologi,adalah suatu proses panjang semenjak seorang individu dilahirkan sampai akhir hayatnya.Dalam proses panjang tersebut,seseorang individu akan belajar menayatukan dirinya (mengintegrasikan) dengan lingkungan masyarakatnya.Ia akan belajar menghayati dan melaksanakan adat-istiadat,aturan-aturan dan tindakan-tindakan sosial yang umum berlaku dalam kehidupan masyarakatnya.
    Proses enkulturasi atau proses "pembudayaan" biasa dipelajari dalam antropologi,adalah proses panjang semenjak seorang individu dilahirkan sampai akhir hayatnya.Dalam proses panjang tersebut,seorang individu akan belajar menyatukan dirinya (mengintegrasikan) dengan lingkungan budayanya.Ia akan belajar sesuai pola pikir,serta sikapnya terhadap adat istiadat,sistem norma,serta aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan budayanya.

1.Sarana Pewarisan Budaya

    Pewarisan budaya (transmission of culture) berlangsung sepanjang masa,selama masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan tidak punah.Prosesnya berjalan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya secara berkesinambungan.
   Pewarisan budaya melalui berbagai sarana,antara lain sebagai berikut ini.

a.Keluarga
      
   Lingkungan sosial yang pertama yang dikenal individu sejak lahir adalah Keluarga.Ayah,Ibu dan anggota keluarga lainnya merupakan lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan individu.Sosialisasi yang dialami individu secara intensif berlangsung dalam keluarga.Pengenalan nilai,norma,dan kebiasaan untuk pertama kali di tererima dari keluarga..Pengaruh sosialisasi dan enkultrasi yang berasal dari keluarga sangat besar pengaruhnya bagi pembentukkan dan perkembangan kepribadian individu.
    Kebiasaan-kebiasaan yang positif dan negatif yang berlangsung lama dan terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seseorang.Kebiasaan tidur teratur,kebiasaan mengosok gigi,kebiasaan menyisir rambut,dan kebiasaan berpakaian rapi yang dapat terbawa dalam kepribadian seseorang berlangsung dalam keluarga.Selanjutnya,keadaan keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan sosial,termasuk besar kecilnya keluarga dan keharmonisan keluarga sangat mempengaruhi pembentukkan dan perkembangan kepribadian anak.Keluarga sangat berperan dalam menanamkan disiplin,nilai,norma,dan kebiasaan dasar.
    Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang.Hal itu terjadi apabila hubungan orag tua dan anak tidak lagi mendalam karena berbagai tuntutan dan kebutuhan hidup.Peranan keluarga dalam pembinaan kepribadian anak menjadi mundur.Tugass keluarga memberikan dasar  menjadi sangat dangkal.Akibatnya,perkembangan kepribadian anak cenderung lebih terpengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari luar keluarga,yang biasa cenderung ke hal-hal negatif.


b.Masyarakat

    Setelah melalui lingkungan keluarga,seorang individu akan melanjutkan tahapan sosialisasi melalui lingkungan masyarakat sekitarnya.Tentu saja sosialisasi itu bermula dari lingkungan masyarakat sekitarnya yang paling kecil,berlanjut sampai kepada lingkungan yang paling besar.
    Lingkungan masyarakat yang paling kecil di mulai dari lingkungan teman sepermainan.Seorang anak akan mengenal bukan hanya teman-teman sepermainannya,tetapi ia pun akan bersosialisasi untuk mengenal aturan-aturan main.Ia akan mempelajari berbagai sistem permainan serta belajar dan berlatih untuk menjadi pemain yang disegani teman-temannya.Dalam kesempatan semacam ini,ia akan mulai mempelajari berbagai sistem nilai dan norma permainan.Norma itu antara lain mana yang baik yang menjadi acuan permainan,mana pula yang buruk atau curang sehingga harus dihindarikan.
    Setelah agak dewasa,seorang anak akan mengenal lingkungan masyarakat yang lebih luas.Mulai dari lingkungan RT,RW,Keluruhan,sampai dengan lingkungan kotanya.Pada kesempatan ini,seorang anak akan dapat mengenal berbagai sistem nilai dan norma kemasyarakatan yang lebih luas.Ia akan mengenal berbagai sikap kepribadian yang menjadi karakteristik suku bangsanya,bahkan karakteristik bangsanya.


c.Organisasi-Organisasi Sosial

1) Sekolah
    Sekolah merupakan sarana sosialisasi yang sangat efektif bagi seorang individu.mulai dari jenjang taman kanan-kanak sampai ke perguruan tinggi,tersedia sarana dan prasarana pendidikan yang dapat difungsikan sebagai media sosialisasi.
    Melalui sekolah,seorang individu akan belajar mengenal berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal hidupannya kelak.Melalui sekolah,Ia pun belajar untuk mengenal berbagai aturan dan disiplin yang berisi nilai perilaku yang menjadi tuntutan hidupnya.Melalui sekolah pula,setiap individu akan mengenal kesetiakawanan sosial,saling mencintai antar-sesamanya,serta mencintai bangsa dan negaranya.

2) Perkumpulan atau Asosiasi
        Perkumpulan atau Asosiasi terdiri dari sekelompok individu yang terikat satu sama lain oleh suatu aturan bersama untuk mencapai suatu kepentingan itu tentu saja sangat beraneka ragam sehingga perkumpulan itu beraneka ragam pula jenisnya.Ada yang bergerak di bidang ekonomi,pendidikan,kesehatan,kesenian,keolahragaaan,keagamaan,dan lain sebagainya.Melalui perkumpulan-perkumpulan ini,setiap anggotanya akan saling bersosialisasi.Sosialisasi bertujuan agar kepentingan yang ingin dicapai dapat direalisasikan secara berdaya guna dan berhasil guna.

3) Lembaga-lembaga Pemerintahan
        Lembaga-lembaga Pemerintahan merupakan sasaran sosialisasi bagi setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Mulai dari lembaga pemerintahan di tingkat kelurahan sampai tingkat departemen,setiap individu diharapkan menyelaraskan dirinya untuk bersosialisasi sebagai warga masyarakat dan warga yang baik.
d.Media Massa
   
    Media massa merupakan sarana sosialisasi yang paling efesien dan efektif.Koran,Majalah,Radio,Film,Televisi,dan Media Elektronik lainnya sudah begitu luas pemakaiannya dalam kehidupan masyarakat.Media Massa selain berfungsi sarana pendidikan juga berfungsi sebagai sarana hiburan,komunikasi dan informasi.
   Selain jenis-jenis media seperti disebutkan di atas,kini dikenal Media Massa dalam bentuk media komunikasi seperti Telepon,Internet dan bahkan komputer modem.Melalui sarana ini proses komunikasi dapat mendunia sebagai perwujudan dari arus globalisasi.

2.Hubungan antara Budaya dan Kepribadian dalam Konteks Proses Pewarisan Budaya   
a.  Pengertian Kepribadian
           Dalam pengertian umum,kepribadian berarti ciri-ciri watak yang konsisten dari seorang individu sehingga memberikan suatu identitas sebagai individu yang khas.|
          Bisa saja secara individual,kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lainnya.Akan tetapi,dalam kehidupan masyarakat,dapat kita jumpai adanya kepribadian umum yang melatarbelakangi sistem nilai dan norma sosial yang disepakati bersama.
         Menurut Koentjaraningrat,ada beberapa unsur kepribadian,antara lain sebagai berikut.
1) Pengetahuan,perasaan dan dorongan naluri manusia dalam setiap upayanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah .
2) Berbagai macam cara mendapatkan,memperkuat,dan menggunakanberbagai kebutuhan hidup sehingga tercapai keadaan memuaskan yang dirasakan individu yang bersangkutan.
3) Aneka warna identitas dan kesadaran pribadi terhadap lingkungan budaya dan lingkungan sosialnya.
b  .Hubungan antara Budaya dan Kesadaran Pribadi terhadap Lingkungan Budaya dan  Lingkungan Sosialnya.
  Salah satu perwujudan  budaya adalah sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola.Adapun tingkah laku manusia itu didasari oleh kepribadian umum yang melatarbelakangi sistem nilai dan norma sosial yang disepakati bersama.Dengan kata lain,dapat kita simpulkan bahwa kepribadian suatu masyarakat akan memberikan corak atau tipe yang khas terhadap budayanya.Itulah sebabnya dengan memperhatikan kepribadian umum dari suatu kelompok masyarakat tertentu,kita akan menjumpai tipe-tipe budaya yang tertentu pula.
    Menurut para ahli antropologi,ada beberapa tipe budaya khusus yang dipengaruhi oleh bentuk-bentuk kepribadian masyarakatnya.Tipe-tipe tersebut antara lain seperti berikut.

1) Budaya khusus atas dasar faktor kedaerahan.Sebagai contoh terdapat perbedaan antara sistem kekerabatan di tapanuli dengan sistem kekerabatan di minangkabau atau dijawa.

2) Budaya khusus masyarakat kota dan desa. Pola hidup  masyarakat desa umumnya berbeda dengan masyarakat kota.Perbedaan itu antara lain berkenaan dengan pola hidup masyarakatnya.Masyarakat des pola hidupnya lebih homogen dan kolektif,sedangkan masyarakat kota lebih heterogen dan individualisme.Pola-pola hidup tersebut akan mempengaruhi kepribadian masyarakatnya.

3) Budaya khusus kelas sosial.Golongan atas sangat berbeda dibandingkan dengan golongan bawah dalam cara berpakaian,etika,cara mengisi waktu senggang dan sebagainya.

4) Budaya khusus atas dasar agama.Agama juga mempunyai pengaruh besar didalam membentuk dasar kepribadian seseorang individu.

5) Budaya khusus berdasarkan profesi.Profesi seseorang akan berpengaruh besar kepada kepribadiannya.Secara keseluruhan,kepribadian yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan akan menimbulkan corak budaya khusus yang melatarbelakangi pola kehidupan masyarakatnya.Misalnya,budaya petani dan budaya birokrat (aparatur pemerintahan).
c.Kepribadian yang Selaras dan tidak Selaras dengan Sistem Lingkungan
Ada dua macam sistem lingkungan yaitu,Lingkungan alam dan Lingkungan sosial. 
1) Lingkungan Alam.Lingkungan Alam terdiri dari segala unsur alam,baik organik, maupun anorganik,antara lain flora,fauna,batu-batuan,dan unsur udara,serta air.

2) Lingkungan Sosial.Lingkungan Sosial adalah semua kelompok masyarakat manusia.Kelompok tersebut baik dalam lingkungan yang kecil seperti keluarga dan tetangga,maupun dalam lingkungan yang besar seperti warga kota dan warga negara.
    Dalam kehidupan masyarakat manusia terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan sosial dan lingkungan alam tempat masyarakat manusia itu hidup.Hubungan itu sangat dipengaruhi oleh kepribadian masayarakat yang melatarbelakangi watak khas,sistem nilai,norma masyarakat yang bersangkutan.
    Ada dua macam kepribadian yang mempengaruhi sistem lingkungan,yaitu kepribadian yang selaras dan kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan alam.

1) Kepribadian yang Selaras dengan Lingkungan Alam 
         Kepribadian yang selaras merupakan kepribadian masyarakat yang mampu beradaptasi dengan lingkungan alam tempat mereka hidup.Kemampuan adaptasi dalam hal ini adalah adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara masyarakat manusia dan lingkungan alamnya.Di satu pihak masyarakat manusia mampu mengoptimalkan eksploitasi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dari kekayaan alam setempat.Di pihak lain,Lingkungan Alam makin asri dan makin lestari karena adanya sentuhan yang ramah dari budaya dan tangan manusia.

2) Kepribadian yang tidak Selaras dengan Lingkungan Alam
         Kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan alam timbul sebagai akibat adanya ekspoitasi yang bersifat antroposentris.Eksploitasi semacam ini terjadi semata-mata berorientasi kepada kepentingan manusia.Lingkungan Alam tercemar dan rusak,yang akan menjadi warisan budaya bagi generasi masyarakat manusia berikutnya.

 



 






E.SIFAT-SIFAT BUDAYA

                                                             E.SIFAT-SIFAT BUDAYA

     Budaya memiliki sifat universal,artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya,kapan pun dan di mana pun budaya itu berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut.

1. Budaya adalah Milik Bersama
   Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan.Budaya bukanlah milik perseorangan.Dalam catatan-catatan etnografi,tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu.yang ada adalah Budaya suku bangsa X,budaya masyarakat bangsa Y,budaya Nasional dan seterusnya.
  William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya.Apabila peraturan atau norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi,akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan diterima.Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu,yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.
 2.Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya.Contohnya,Budaya Petani di Desa cenderung bertahan,tidak berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya.Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya.Contohnya,karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk pemukiman baru atau untuk proyek-proyek industri,banyak penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota (Jakarta:"udik) berurbanisasim ke kota.Akibatnya,budaya mereka berubah,yaitu harus menyesuaikan diri dengan budaya kota.
 3.Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
    Bronislaw Malinowski,seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis.Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.Parsudi Suparlan,seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington,Parsudi Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis.

(1) Kebutuhan Primer,merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia.Manusia akan mati atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi.Contoh kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan,minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian dengan refroduksi.Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.

(2)Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial,yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama.Contoh kebutuhan sekunder antara   lain: Berkeluarga,Bertetangga, Bermasyarakat,bahkan berbangsa dan bernegara.Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama,dibandingkan dengan usaha perorangan.

(3)Kebutuhan Integraif,yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh kebutuhan hidupnya.Kebutuhan integratif akan terpenuhi bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan Sekundernya.Pemenuhan kebutuhan integratif mewujudkan hidup manusia yang sejahtera,aman,dan tertib,serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan hiburan.
4.Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar

        Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar,bukan diwariskan secara biologis.Artinya,seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara,terampil bermain dengan sesama anak sebayanya,atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya.
      Melalui proses panjang,seorang individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya.Ia juga akan belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya.Proses belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi,sedangkan proses belajar seorang individu dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.


 

Tuesday, August 27, 2013

SISTEM SOSIAL BUDAYA


D.Sistem Sosial Budaya
   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.Berdasarkan batasan tersebut, sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai seperangkat unsur sosial budaya yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.Kata Totalitas menggambarkan keseluruhan unsur sosial budaya itu saling terkait sehingga membentuk satu-kesatuan yang bulat dan utuh
Koentjaraningrat menyebutkan adanya tujuh komponen sistem sosial budaya,yaitu:Bahasa,Sistem Pengetahuan,Organisasi Sosial,Sistem Peralatan Hidup atau Teknologi,Sistem Mata Pencarian,Sistem Religi dan Kepercayaan Hidup,serta Sistem Kesenian 

1. Bahasa

   Bahasa adalah sistem perlambangan bunyi yang berartikulasi (yang dihasilkan oleh alat-alat ucap di rongga mulut) yang dipakai sebagia alat Komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran manusisa (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia).sistem perlambangan bunyi yang dipakai manusia dalam berinteraksi sosial sedemikian sistematis dan efektif sehingga hanya manusialah yang dikatakan memiliki bahasa.Adapun Binatang tidak memiliki bahasa.
   Salah satu keunikan dari bahasa (yang tidak dimiliki oleh binatang)adalah perlambangan bunyi yang berartikulasi itu dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menjadi satuan-satuan yang bermakna.
Satuan-satuan kata itu kemudian dikontrusikan dalam satuan kalimat sebagai pesan atau pernyataan yang utuh dalam konteks komunikasi sosial.
   Sebagai salah satua unsur sistem sosial budaya,bahasa mempunyai berbagai fungsi dan karakteristik.fungsi dan karakteristik itu sejalan dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan.bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi,sosialisasi,artikulasi dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
   Antropologi tertarik kepada apa yang disebut dengan ''Bahasa Tabu". orang dilarang untuk mengucapkan kata-kata tertentu secara apa adanya.contohnya apabila sedang berada di Hutan,orang dilarang menyebutkan kata-kata"Harimau".penyebutan "Harimau"harus diganti dengan kata "Datuk",misalnya pada masyarakat tertentu,orang pantang menyebutkan nama ayahnya apalagi nama mertuanya.bahasa dipakai pula untuk menghaluskan penyebutan sesuatu istilah.Misalnya orang Gila dikatakan "Sakit Ingatan" atau orang tuli disebut "Kurang Pendengaran".

2.Sistem Pengetahuan    

      Sistem pengetahuan merupakan salah satu upaya Manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan budayanya.Melalui sistem pengetahuan yang dimilikinya,Manusia mampu beradaptasi dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan pula,mereka mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya.Contoh-contoh berikut mengungkapkan bagaimana masyarakat suku-suku bangsa di Indonesia menerapkan sistem pengetahuan tradisional dalam kegiatan hidupnya.
(1) Orang Dayak Kenyah di Kalimantan mengembangkan sistem pertanian ladang yang berpindah-pindah dengan jalan membuka Hutan.Ladang yang tingkat kesuburannya sudah berkurang ditinggalkan agar kelak menjadi Hutan dan subur kembali.Setelah melalui kurun Waktu tertentu,hutan tersebut akan dibuka kembali menjadi ladang baru.Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Orang Dayak Kenyah menetapkan sistem pengetahuannya dalam mengusahakan ladang untuk menjaga kelestarian Hutan.

(2) Orang Batak,Minangkabu,Jawa dn Bali,Toraja,dan lain-lainnya menerapkan Teknologi dan Seni Bangunan Tradisional seperti pada pembuatan rumah-rumah adat.Teknologi dan Seni Bangunan yang diterapkan tersebut tidak kalah mutunya dengan seni bangunan dan seni arsitektur modern yang kita kenal sekarang.

(3) Nenek moyang kita khususnya Orang Bugis dikenal sebagai Pelaut Ulung,yang mampu mengarungi Lautan luas.Mereka sudah memiliki Ilmu Pelayaran seperti Arah Angin dan Arus Laut serta Ilmu perbintangan.

3.Organisasi Sosial
 

      Dalam Kamu Sosiologi,Organisai Sosial dinyatakan sebagai cara-cara prilaku yang terorganisir secara sosial.Dikatakan terorganisir secara sosial karena adanya sekelompok individu yang merasa terikat oleh aturan-aturan,adat-istiadat tertentu dalam kehidupan kelompoknya.Itulah sebab kelompok sosial semacam ini disebut kesatuan sosial.
   Bagaimana kelompok sosial mengorganisasikan anggota-anggota kelompoknnya,dapat kita lihat pada kesatuan-kesatuan sosial berikut ini.

(1) Kesatuan Genealogis atau kesatuan seketurunan (tunggal darah).
Kesatuan Sosil ini terbentuk sebagai akibat adanya ikatan keturunan atua ikatan darah.Termasuk kedalam bentuk Kesatuan sosial ini antara lain Keluarga Inti,Keluarga Luas,dan Kelompok Keturunan.
Keluarga Inti(nuclear family) terdiri dari Suami,Istri,dan Anak-anak yang belum membentuk keluaraga Inti Sendiri.Keluarga Inti ini merupakan kesatuan seketurunan yang paling mendasar.Keluarga Inti terbentuk karena adanya ikatan perkawainan.
     Keluarga Luas(Extended family) dapat terdiri dari suatu Keluarga Inti dari satu keluarga inti ditambah Kake,Nenek,Paman,atau Bibi yang belum kawin,bahkan mungkin beberapa orang keponakan.Mereka hidup bersama dalam satu ikatan rumah tangga.Keluarga Luas bisa juga terdiri dari beberapa keluarga inti yang hidup bersama dan saling berhubungan karena adanya ikatan keturunan.
   Kelompok Keturunan(Descent group) merupakan kelompok kekerabatan yang keanggotaannya diakui berasal dari keturunan satu nenek moyang tertentu yang sungguh-sungguh ada atau hanya ada dalam Mitologi.Satu kelompok keturunan biasanya menghitung garis atau silsilah keturunannya secara unilineal.Silsilah keturunan secara unilineal ialah silsilah keturunan melalui satu garis atau silsilah keturunan baik garis atau sislsilah keturunan Ibu(matrilineal),garis atau silsilah keturunan Bapak(patrilineal),atau kedua-duanya(bilineal).Contoh silsilah keturunan secara unilineal antara lain:leneage,klen atau marga.

(2) Kesatuan teritorial atau kedaerahan.Kesatuan sosial teritorial terbentuk akibat adanya rasa kedaerahan yang sama,karena bertempat tinggal di daerah yang sama dengan batas-batas wilayah yang jelas.Walaupun tidak terikat pada pertalian darah,Kesatuan ini merasa berada dalam satu kesatuan masyarakat yang sama.Contoh,Bentuk kesatuan teritorial antara lain lembur di Sunda,dukuh dan desa di Jawa,desa di Bali,dan wanua di Bugis.

(3) Kesatuan Sosial yang bersifat geneologis dan teritorial.Kesatuan sosial semacam ini terbentuk sebagai akibat adanya kesamaan pertalian darah dan kedaerahan.Anggota-anggota kelompok sosialnya biasanya terdiri dari kesatuan kerabat unilineal yang menempati wilayah yang sama.Contoh bentuk kesatuan sosial yang bersifat geneologis dan teritorial antara lain: huta di Batak,nagari di Minangkabu,uma di Dani-Irian dan dalu di Manggari (Flores).

(4) Kesatuan Sosial yang besifat skaral karena adanya ikatan suci keagamaan(religius).Para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan agama yang dianutnya.Contoh kesamaan sosial yang bersifat sakral antara lain Jamaah (Islam) dan (Jemaat) Kristen.

(5) Kesatuan Sosial berdasarkan tingkat umur (age class).para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan tingkat umur.Contoh kesatuan sosial ini antara lain kelompok Anak-anak.Orang dewasa,dan Orang tua.

(6) Kesatuan Sosial berdasarkan kesamaan jenis kelamin (sexe class).Para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan jenis kelamin.Contoh kesatuan sosial ini antara lain kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

(7) Kelompok Sosialnyang bersifat "paguyuban"(Sunda:guyub;Jerman:gemeinschaft).Paguyuban adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan kesetiakawanan sosial yang sangat kompak dan bersifat kekeluargaan.Hal ini terjadi karena adanya ikatan Kekerabatan,Kedaerahan,atau suatu kepentingan sosial secara gotong-royong.Contohnya,perkumpulan subak di bali yang menganut sistem pembangian air di antara para Petani,dan kebiasaan "sambat-sinambat" diantara Masyarakat Petani Sunda.

(8) Kesatuan Sosial yang bersifat "patembayan"(lawannya paguyuban;Jerman:gesselschaft).kesatuan ini terbentuk karena adanya .kepentingan-kepentingan tertentu yang bersifat pamrih.Artinya,apabila kepentingan itu tidak terpenuhi,yang bersangkutan akan mundur atau menarik diri dari keanggotaan kelompoknya.Itulah sebabnya untuk memperkokoh organisasinya,kesatuan sosial semacam ini sering dibentuk dengan ikatan hukum melalui pejabat resmi,seperti notaris,pejabat pemerintah yang berwenang,atau aturan-aturan resmi lainnya.Contoh kesatuan sosial ini antara lain organisasi sosial di bidang kesenian dan keolahragaan,organisasi politik,dan perekonomian.Di bidang perekonomian,kesatuan sosial ini dapat berbentuk badan usaha seperti perseroan terbatas,firma,dan koperasi.
4.Sistem Peralatan Hidup atau Teknologi
       Peralatan hidup atau Teknologi erat sekali hubungannya dengan sistem pengetahuan,karena keduanya merupakan upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.Itulah sebabnya sekarang ini,yakni IpTek(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).Contohnya,nenek moyang Manusia di zaman prasejarah sering mempergunakan gua-gua sebagai tempat berlindung dari udara dingin angin atau hujan maupun dari serangan binatang buas.Contoh lainnya ,upaya Petani dalam produksi pertaniannya.Selaim mempergunakan cangkul atau tugal,mereka juga mempergunakan alat bajak yang ditarik oleh Kerbau atau Sapi.
    Antropologi mengaitkan beberapa bentuk peralatan hidup sebagai berikut.
(1) Peralatan Produksi,yakni alat-alat untuk membuat atau memproduksi kehidupan seperti alat pertanian(tugal,cankul,bajak),alat-alat untuk berburu (panah,tombak,jaring alat perangkap),alat-alat penangkap ikan (tombak,harpun,jaring),dan alat-alat pabrik atau industri (alat tenun,penggilingan padi,teknologi pabrik).

(2) Peralatan Distribusi dan Transportasi,yakni alat-alat untuk mengangkut benda atau barang-barang hasil produksi ke tempat pemasaran atau konsumen.Alat-alat pengangkutan di darat antara lain:Gerobak,andong,sepeda dan kendaraan bermotor.Alat-alat pengangkutan di sungai atau di laut antara lain:Rakit,perahu dan kapal laut.Adapun pengangkutan Udara baru dikenal pada zaman modern.

(3) Peralatan Komunikasi.Pada masyarakat tradisional,sudah dikenal teknologi komunikasi seperti kentongan,genderangan,terompet siput dan beduk.Ada juga isyarat komunikasi untuk berburu atau berperang seperti peluit dan tiruan bunyi binatang.
 
(4) Peratan Konsumsi dalam bentuk wadah seperti:keranjang,bakul koli,atau peralatan dapur seperti tembikar,gentong,mangkuk,piring,dan gayung.

(5) Senjata,yakni peralatan untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas atau musuh,contohnya panah,tombak,parang,golok,dan senapan.Peralatan semacam ini bisa juga dijadikan sebagai alat untuk berburu atau menangkap binatang.

(6) Pakaian dan Kelengkapannya,seperti : baju,kain,sarung,perhiasan dari manik-manik atau batu berharga.Pakaian berfungsi untuk melindungi anggota badan dari serangan cuaca seperti terik matahari,udara dingin atau hujan dan untuk menutup aurat (anggota badan yang ditabuhkan atau di larang diperlihatkan di muka umum).Selain ittu untuk memperindah penampilan dan mempercantik diri,pakaian juga mempunyai fungsi lain,misalnya sebagai simbol status kebangsan,penanda bagi pemuka adat atau pemuka agama dan tanda-tanda keprajuritan.

(7) Makanan dan Minuman.Selain untuk  memenuhi kebutuhan fisik akan rasa lapar dan haus,antropologi mencatat bahwa makanan dan minuman sering di fungsikan masyarakat sebagai alat ukur atau alat tukar barang (inatura barter).Contohnya,seikat padi atau sebakul beras pada masyarakat sunda sering dibarter dengan kebutuhan-kebutuhan lain seperti: gula,garam,pakaian ternak,kelapa,keladi,sukun di melanesia (termasuk irian) sering di barter dengan garam,senjata,dan manik-manik.Di beberapa daerah di Indonesia makanan dan minuman sering dipergunakan untuk melengkapi mas kawin atau mahar.

(8)Peralatan Berlindung atau Istirahat dalam bentuk perumahan atau papan.Pada masyarakat zaman prasejarah,gua-gua sering dipergunakan sebagai tempat berlindung dari serangan binatang buas,musuh dn cuaca seperti: angin,hujan udara dingin,atau udara panas.Pada banyak suku bangsa di Indonesia,dikenal berbagi bentuk rumah adat seperti:"Imah"di Sunda",rumah "Betang "di Dayak,"Limasan" di Jawa,"Rumah Gadang" di Minangkabau,dan "Honai" di Asmat.Selain sebagai tempat berlindung dan tempat peristirahatan,antropologi mencatat adanya bentuk-betuk perumahan yang diperuntukkan sebagai tempat bermusyawarah adat ("bale desa" di Sunda dan "Balai Adat" di Minangkabau) serta tempat ibadah ("pura" di Bali dan Surau di Minangkabau).
5. Sistem Mata Pencarian

    Para ahli antrpologi menyatakan bahwa sistem mata pencarian manusia yang paling tua adalah berburu (termasuk menangkap ikan) dan meramu hasil hutan.Dalam waktu kurun yang cukup lama,pemenuhan kebutuhan manusia sangat bergantung pada alam sekitarnya.Dengan teknologi yang sangat sederhana,yaitu dengan alat-alat yang terbuat dari ;batu,tulang,dan kayu,manusia berburu dan meramu hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Sistem mata pencarian semacam ini disebut food gathering atau mengumpulkan/meramu makanan.Masyarakat hidup secara nomaden,artinya berpindah-pindah tempat sesuai dengan pola food gathering itu.
   Pada tahap berikutnya yang relatif belum begitu lama,± 10.000-15.000 tahun yang lalu,terjadi semacam revolusi sistem mata pencarian hidup.Revolusi ini terjadi ketika masyarakat manusia mengenal sistem pertanian dan perternakan.Dikatakan revolusi karena melalui pertanian dan peternakan,manusia sudah mengenal sistem produksi.
    Pada awalnya,sistem pertanian dimulai secara sederhana dalam bentuk perladangan yang berpindah-pindah tempat.Produksinya belum begitu intensif.Itulah sebabnya sistem ini disebut semi producing.Produksi pertanian baru berkembang secara intensif ketika orang mulai mengenal sistem irigasi yang permanen seperti yang kita kenal dalam sistem sawah.
    Sistem irigasi terlaksanaka ketika masyarakatnya  sudah menetap dalam kurun waktu yang relatif  lama.Akhirnya kebutuhan ekonomi semakin meningkat.Produk-produk lain ikut berkembang seperti industri rumah tangga,usaha dibidang peternakan dan perikanan serta usaha jasa.Masyarakat berkembang menjadi masyarakat food producing

6.Sistem Religi dan Kepercayaan Hidup

     Terdapat beberapa unsur yang sifatnya universal dalam pengertian religi atau kepercayaan ini,antara lain kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang lebih tinggi daripada manusia,berbagai hal yang dilakukan manusia,untuk berkomunikasi dan mencari kekuatan-kekuatan tersebut,bentuk-bentuk religi kuno,sampai pada munculnya agama-agama seperti yang terdapat pada sekarang ini.Sistem religi dalam kerangka budaya suatu masyarakat memiliki 3 unsur utama,yaitu sistem keyakinan,sistem upacara keagamaan,dan umat yang menganut religi tersebut.
    Dalam sistem keyakinan,gagasan,aturan agama,pelajaran,dongeng suci,atau riwayat-riwayat suci biasanya tercantum dalam suatu himpunan buku-buku suci itu juga biasanya dianggap sebagai kesusastraan.

7.Sistem Kesenian

     
Sistem kesenian merupakan salah satu perwujudan budaya mannusia akan rasa seni dan keindahan.Pada berbagai suku bangsa di Indonesia dikenal berbagai ragam seni tradisional.

(1) Seni gerabah atau tembikar pada orang Jawa.
(2) Seni pahat atau seni ukir pada orang Bali,Jawa dan orang Asmat.
(3) Seni tenun pada orang Bugis,Minangkabu dan Timor.
(4) Seni bati pada orang Sunda,Jawa dan Betawi
(5) Seni musik dan seni suara,seperti seni krawitan pada orang Sunda,seni gamelan pada Jawa dan Bali,dan seni tabuh pada orang irian dan Maluku
(6) Seni sastra dan seni drama,seperti seni wayang pada orang Jawa,dan seni lenong pada orang Betawi.
(7) Seni bangunan dan bentuk rumah adat seperti rumah-rumah orang Jawa,Batak,Minangkabau,Toraja,dan Bali.
(8) Seni kerajinan tangan atau seni kriya,seperti bentuk anyaman bambu,(Sunda),anyaman rotan (Dayak) dan kerajinan Perak (Jawa dan Bali).
 
     Dalam banyak hal,dapat kita perhatikan bahwa sistem kesenian tradisional erat sekali hubungannya dengan unsur budaya lainnya,terutama unsur religi atau keagamaan.
(1) Seni tenun"Ulos" pada orang batak erat sekali hubungannya dengan berbagai upacara adat,seperti pada upacara perkawinan atau kematian.
(2) Seni pahat dalam bentuk seni patung pada orang dayak dan asmat melambangkan totemisme.Totemisme adalah kepercayaan dari sekelompok masyarakat yang merasa mempunyai hubungan suci dengan binatang tertentu,atau gejala alam tertentu seperti:air,angin,bulan,dan matahari.
(3) Seni pertunjukkan wayang kulit yang menggelar cerita atau "lakon" Murwokolo,sering dipertunjukkan dalam upacara adat "ngeruwat" pada orang jawa.Upacara ini diperuntukkan bagi keluarga yang antara lain memiliki anak tunggal,anak kembar,anak wanita daintara dua anak pria,dan anak pria diantara dua wanita.Upacara ini dimaksudkan agar hidup mereka terhindar dari berbagai marabahaya,terutama dari ancaman seorang "raksasa" yang disebut Bhatara Kala.