Sunday, September 15, 2013

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

      Secara awam sering terjadi kerancuan pengertian anatra perubahan budaya dan perubahan sosial.Hal ini disebabkan adanya kenyataan bahwa setiap terjadi proses perubahan budaya mengakibatkan struktur dan fungsi masyarakatnya akan berubah juga.Itulah sebabnya,orang sering menyatakan sebagai perubahan sosial budaya.
      Para ahli ilmu sosial,termasuk antropologi,secara tegas membedakan pengertian perubahan budaya dan perubahan sosial.Pada perubahan budaya,hal yang berubah itu adalah unsur-unsur budayanya,seperti pengetahuan,kepercayaan,kesenian,hukum,adat istiadat,dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.Adapun pada perubahan sosial,hal yang berubah adalah struktur dan sistem sosial yang mengatur pola kehidupan masyarakat.
     Perlu ditekankan di sini,bahwa pengertian perubahan sosial budaya dibedakan dengan pengertian evolusi sosial budaya.Evolusi sosial budaya di maksudkan sebagai adanya pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya setahap demi setahap,dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.

B. Proses Perubahan Sosial Budaya

     Proses perubahan sosial budaya bisa terjadi dalam beberapa bentuk,antara lain sebagai berikut.

1.Perubahan Secara Cepat dan Lambat
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat disebut revolusi.Proses terjadi secara tiba-tiba,akan tetapi perubahannya sangat mendasar sehingga berdampak luas.Contohnya,Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang mengubah bangsa Indonesia dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara lambat disebut evolusi.Prosesnya terjadi secara lambat,dalam jangka waktu lama,dan berangsur-angsur.Contohnya,Peranan keluarga luas seperti marga pada masyarakat Batak.Peranan marga pada masyarakat batak yang hidup di kota-kota besar semakin lemah bergeser ke arah semakin kuatnya peranan keluarga batih.

2.Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
        Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu pula.Contohnya,Program Keluarga Berencana yang mengubah pola keluarga dengan banyak anak menjadi keluarga sejahtera dengan sedikit anak.
      Perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi akibat adanya perubahan alam,Misalnya bencana alam.Di tempat yang baru mereka harus menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan yang baru.

3.Perubahan yang Berpengaruh Luas dan Tidak Luas
       Perubahan yang pengaruhnya luas terjadi akibat adanya perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi banyak segi kehidupan dalam masyarakat.Contohnya,program listrik masuk desa tidak semata-mata menggantikan penerangan lampu minyak tanah.Melalui program ini,terjadi percepatan masuknya sarana komunikasi audio visual seperti radio dan televisi yang banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.Program ini membantu peningkatan industri rumah tangga di daerah pedesaan.
      Perubahan yang pengaruhnya tidak luas,hanya terbatas ke dalam unsur budaya tertentu saja.Misalnya,perubahan mode di kalangan anak-anak muda seperti mode pakaian dan mode rambut,tidak banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat lainnya.

Ekologi Budaya

Ekologi Budaya

    Melalui budayanya,manusia mampu mengembangkan pola adaptasi dengan lingkungan alamnya.Hal ini menumbuhkan suatu hubungan interaksi yang saling mempengaruhi.Namun demikian,tidak semua budaya manusia dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk lingkungan alam.Contohnya,Mungkinkah orang mengembangkan sistem pertanian sawah di daerah gurun pasir?
     Lingkungan alam yang disebut ekosistem harus memilih persyaratan tertentu,antara lain potensi-potensi tertentu agar budaya manusia bisa tumbuh dan berkembang.Melalui potensi-potensi itulah,timbul hubungan interaksi antara budaya manusia dan lingkungan alamnya.Studi tentang hubungan antara budaya-budaya tertentu dan lingkungan disebut ekologi budaya.
    Para ahli ekologi budaya melihat adanya hubungan yang erat antara penggunaan teknologi tertentu dengan sifat-sifat lingkungan di mana masyarakat pendukung budaya tersebut berada.Hubungan itu akan membentuk suatu tipe budaya tertentu.Contohnya,penggunaan teknologi pertanian akan membentuk tipe-tipe budaya petani,dan penggunaan teknologi perikanan akan membentuk tipe budaya nalayan
     Selain unsur teknologi,masih ada unsur lain yang turut memberikan corak suatu tipe budaya.Unsur itu antara lain sistem tata kelakuan manusia.Sistem tersebut mempergunakan teknologi agar masyarakat dapat mengorganisasikan dirinya dalam mengolah atau memproduksi potensi-potensi kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Contohnya walaupun mempergunakan teknologi yang sama,tidak semua masyarakat petani memiliki taraf hidup yang sama.Ada yang sudah begitu maju,tapi mungkin ada juga yang masih terbelakang.
 

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

    Melalui pengembangan budaya yang dilakukan,manusia mampu membentuk berbagai tipe adaptasi sesuai dengan potensi kekayaan alam yang tersedia.Para ahli antropologi sependapat bahwa berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah tipe-tipe adaptasi budaya yang paling tua dan paling mendasar.Dikatakan paling mendasar karena tipe-tipe adaptasi semacam itu semata-mata bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.
       Berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah bentuk adaptasi budaya manusia yang sangat sederhana.Teknologi yang dikembangkan terbatas pada alat-alat yang di buat dari kayu,batu,atau tulang.Dengan teknologi yang sangat sederhana seperti itu,hidup manusia benar-benar sangat bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.Oleh sebab itu,hidup mereka selalu berpindah-pindah untuk mencari dan mengumpulkan kebutuhan hidupnya.Para ahli antropologi menamakan pola hidup itu semacam itu sebagai food gathering.Tipe adaptasi semacam ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama,semenjak budaya umat manusia ada pada kira-kira 1 juta tahun yang lalu sampai dikenalnya adaptasi pertanian pada kira-kira 15.000 tahun sampai dengan 10.000 tahun yang lalu.
     Adaptasi pertanian yang mula-mula di kembangkan manusia,proses produksinya masih sangat sederhana dan polanya masih berpindah-pindah.Para ahli menamakannya sistem pertanian ladang.Sistem pertanian yang benar-benar intensif kemudian berubah,yaitu dari pertanian berpindah-pindah menjadi pertanian menetap.
      Melalui sistem pertanian menetap,pola adaptasi budaya sudah sedemikian intensif.Tanah diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara optimal.Peningkatan produksi pertanian turut mendorong berkembangnya sektor-sektor perekonomian masyarakat lainnya,seperti di bidang peternakan,perikanan,industri rumah tangga,perdagangan dan jasa transportasi.Organisasi ke masyarakatan juga turut berkembang antara lain di bidang ketenagakerjaan dan organisasi politik.tidaklah berlebihan apabila pola pertanian intensif di juluki sebagai suatu "Revolusi" adaptasi budaya umat manusia.Dikatakan suatu revolusi karena pertanian intensif mengakhiri pola kehidupan food gathering yang berlangsung selama ratusan ribu tahun.Pola ini diganti dengan pola kehidupan food producing (memproduksi makanan).
       Sejarah telah mencatat lahirnya kerajaan-kerajaan besar di pusat-pusat revolusi pertanian,yang umumnya terdapat di lembah dan muara sungai besar.Kerajaan-kerajaaan itu antara lain: Kerajaan Mesir Kuno,di lembah Sungai Nil (Afrika Utara),Kerajaan-kerajaan hindu di lembah sungan Gangga dan Indus (India),serta kekaisaran Tiongkok di lembah sungai-sungai besar di Cina.
       Di pusat-pusat kerajaan itu,terbentuk kota-kota kuno yang biasanya di kelilingi oleh perbentengan yang kokoh untuk menjaga adanya kemungkinan serangan musuh.Di tengah kota berdiri dengan megahnya istana raja,kuil pemujaan,dan gedung-gedung megah lainnya milik para bangsawan dan pedagang kaya.Dengan berdirinya perbertengan dan gedung-gedung megah itu,dapat kita simpulkan adanya pengerahan tenaga yang besar yang mungkin sebagian di antaranya adalah budak-budak atau tawanan perang.Dengan adanya raja,kaum bangsawan,para pendeta,dan pedagang kaya dapat kita simpulkan bahwa pada masa itu sudah terbentuk stratifikasi sosial yang cukup kompleks.
       Pola adaptasi budaya yang paling mutakhir adalah pola budaya masyarakat kota dan industri.Lahirnya kota-kota industri didorong oleh berbagai penemuan besar di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan modern.Penemuan-penemuan besar ini melahirkan "revolusi industri" di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat pada sekitar abad ke sembilan belas.Inti dari revolusi industri ini adalah di temukannya jenis-jenis tenaga buatan dengan mempergunakan bahan bakar batu bara,minyak bumi,dan tenaga listrik.
     Di antara penemuan-penemuan besar itu,yang umumnya merupakan suatu proses perbaikan dan penyempurnaan atau invention,terdapat beberapa tokoh sebagai berikut.
1) Thomas Alva Edison (1847-1931) seorang penemu besar yang dikenal sebagai seorang "ahli sihir"karena begitu banyaknya penemuan besar yang dihasilkannya.Diantara yang terpenting adalah penemuan di bidang perlistrikan,telegram,alat perekam suara dan perfiliman.

2) Henry Ford (1863-1947) dari Amerika Serikat dan Karl Benz (1844-1929) dari Jerman yang berjasa dalam pengembangan mobil atau automotif.

3) Robert Fulton (1765-1815) sebagai penemu mesin uap dari Amerika Serikat.Ia berjasa dalam penegbangan perkapalan yang mampu meningkatkan daya angkut muatan barang dan penumpang.

4) Sir Henry Bessemer (1813-1898) adalah penemu besi baja,yang memungkinkan diprosesnya besi baja secara besar-besaran dengan harga yang relatif murah.Dari proses Bessemer inilah,berbagai sektor industri berat mampu meningkatkan produktivitasnya secara optimal.Atas jasanya ini,Bassemer di beri gelar kehormatan "Sir" oleh pemerintah Inggris.
Perkembangan industri di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat telah menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap situasi pada saat itu.Persaingan di antara negara-negara industri besar yang semula hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik.

  
 

ADAPTASI BUDAYA

       Adaptasi adalah suatu proses interaksi yang salingmenyesuaikan diri antara organisme dan lingkungan alamnya.Proses interaksi ini di perlukan agar setiap organisme bisa mempertahankan hidupnya dalam lingkungan alam dimana mereka hidup.
     Bagaiman cara organisme itu melaksanakan proses adaptasi dengan lingkungan hidupnya? Bagaimankah cara penyesuaian diri itu dilaksanakan? Di satu pihak,setiap organisme,(baik Binatang,Tumbuhan maupun Manusia) harus berupaya sedemikian rupa agar mampu mempertahankan hidup dan mengembangbiakkan keturunannya.Di pihak lain,lingkungan hidup terus menyediakan berbagai potensi sumber-sumber kehidupan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup organismenya.Misalnya sebagai berikut:
1) Monyet harus punya tangan (sebenarnya kaki depan) yang kuat untuk mencekeram pohon supaya dapat bergerak di pepohonan.
2) Singa,Harimau,dan Binatang buas sejenisnya harus mempunyai tubuh yang kuat serta taring dan kuku yang tajam supaya bisa memburu dan memangsa binatang lain.
3) Beruang kutub yang tinggal di daerah beriklim dingin harus mempunyai bulu yang tebal untuk mempertahankan hidupnya di daerah kutub.
4) Jenis-jenis mamalia seperti Antilop,Kancil,dan Kijang harus mampu berlari cepat untuk menghindari dirinya dari terkaman binatang buas yang dapat mengancam hidupnya..
5) Jenis-jenis serangga seperti semut dan rapay harus bersosialisasi dalam kelompoknya sedemikian rupa hingga mampu mempertahankan kelompok hidupnya.
     Bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungannya? Manusia tidak berbulu tebal,tidak bertaring dan berkuku tajam,tidak pula mampu berlari secepat antilop ataupun kijang.
Manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya bersama budaya yang dimilikinya.Untuk bertahan dalam kondisi dan iklim serta cuaca yang buruk,manusia pandai membuat pakaian dan tempat berlindung seperti gua dan rumah.Untuk mempertahankan diri dari cekraman binatang buas,manusia pandai membuat senjata seperti tombak,panah,jaring,perangkap.Lebih dari itu,manusia mampu hidup berkelompok dan mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga taraf hidupnya lebh unggul dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain.
       Salah satu unsur budaya yang memungkinkan budaya yang memungkinkan hidup manusia lebih unggul daripada binatang adalah penggunaan teknologi atau sistem peralatan hidup.Kemampuan manusia untuk membuat dan mendayagunakan teknologi menjadikan hidup manusia lebih adaptif di bandingkan dengan binatang.Selain unsur teknologi,unsur-unsur budaya lainnya seperti sistem pengetahuan,sistem perekonomian,dan organisasi sosial turut mendorong makin efektifnya sistem adaptasi budaya manusia dengan lingkungannya.