Substansi Utama Budaya
Ada lima isi atau substansi utama budaya,yakni sebagai berikut.
1. Sistem Pengetahuan
Salah satu upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaannya adalah Kemampuan untuk mengembangkan sistem pengetahuan.Melalui sistem pengetahuan,mannusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya.Disamping itu,melalui sistem pengetahuan,manusia juga mampu meningkatkan produktifitas kebutuhan hidupnya
Pengetahuan manusia tentang fauna dan flora dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas di bidang Perburuan,Penangkapan Ikan,Peternakan dan Pertanian.Pengetahuan manusia tentang pengobatan tradisional melalui Dukun atau Tabib membantu upaya manusia mengobati dan memyembuhkan berbagai Penyakit atau Luka akibat Kecelakaan dan Peperangan,Misalnya
Sejarah persebaran nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut rumpun Bangsa Austronesia telah membuktikan bahwa mereka menguasai Transportasi Teknologi yang di tunjang oleh pengetahuan tentang arah Angin,dan Arus Laut bahkan mungkin Ilmu Pengetahuan.Sekarang ini sistem pengetahuan manusia telah berkembang sedemikian canggih terutama di bidang elektronik dan komunikasi.Bidang ini telah mengantarkan kita kepada suatu peningkatan kesejahteraan manusia sebagai bagian Masyarakat dunia dalam sutau era yang disebut sebagai era Globalisasi
2. Sistem Nilai Budaya
Koentjaraningrat menyatakan bahwa sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga Masyarakat.Konsep-konsep tersebut berkenaan dengan hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup.Oleh karena itu,suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan Manusia.
Haryati Soebadio,seorang ahli kebudayaan,memberikan deskripsi kerja tentang Sistem Nilai Budaya sebagai Nilai Gagasan utama(Vital).Lebih lanjut Haryati Soebadio mengatakan bahwa Sistem Nilai dan gagasan itu di hayati benar-benar oleh pendukung budaya yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu.Akibatnya Sistem Nilai dan Gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukungnya,dalam arti mengarahkan Tingkah Laku mereka di dalam Masyarakatnya.Memang dapat dikatakan pula bahwa sistem Nilai dan gagasan utama itu memberi pola untuk bertingkah laku dalam Masyarakatnya atau kata dengan lain memberi seperangakat model untuk bertingkah laku.
Dalam kehidupan sehari-hari ,Sistem Nilai Budaya merupakan suatu Pedoman Hidup yang Ideal ,yang di cita-citakan.
3.Persepsi
Persepsi disebut juga Sudut Pandang dari seorang Individu atau kelompok Masyarakat mengenai suatu hal atau suatu Masalah.Dalam hal-hal tertentu sering terjadi Persepsi yang satu berbeda dengan Persepsi yang lain.Akibatnya akan terjadi konflik,mulai hal yang sederhana hingga hal yang serius.Konflik yang sederhana mungkin hanya sekedar menimbulkan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang berbeda tersebut.Melalui suatu Konsesus atau penyesuaian Persepsi,bisa saja di ambil semacam kesepakatan untuk mempersamakan Persepsi hingga konflik itu akan mereda,dan bahkan hilang sama sekali.Akan tetapi,kalau serius konflik itu malah dapat menimbulkan berbagai benturan persepsi.Dapat timbul suatu perdebatan sengit sehingga mengakibatkan terjadinya Pertengkaran atau Perkelahian.
Ada beberapa contoh Persepsi Kehidupan Masyarakat.Misalnya Seseorang mengganggap bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh Stabilitas Politik di Negara yang bersangkutan.sementara beberapa orang lain mengganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara di tentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di Negara tersebut.
4.Pandangan Hidup
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa Pandangan Hidup adalah Konsep yang dimiliki Seseorang atau Masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu.Misalnya: Pandangan hidup Seorang Petani Jawa yang memandang bahwa Tanah atau lingkungan Alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpishkan dari diri dan keluarganya.Itulah sebabnya mereka sulit untuk beralih mata pencarian hidup atau dipindahkan ke tempat lain
Koentjaraningrat menjelaskan,bahwa Pandangan hidup biasanya mengandung sebagaian nilai-nilai yang dianut oleh Suatu Masyarakat
Secara Khusus Koentjaraningrat menjelaskan bahwa Pandangan Hidup dalam pengertian Ideologi.misalnya Ideologi yang dianut partai-partai Politik atau Ideologi negara.contoh Konkret,Pancasila merupakan Pandanagan hidup dan Ideologi negara bagi seluruh bangsa Indonesia. M.Habib Mustofa,seorang Ahli Sosiologi ,menyatakan bahwa pandangan hidup merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi acuan cita-cita baik bagi perorangan,kelompok Masyarakat,maupun Bangsa.
Habib Mustofa mengategorikan Pandangan Hidup dalam 3 kategori sebagai-berikut
-Pandangan Hidup yang berasal dari norma-norma Agama
-Pandangan Hidup yang bersumber dari Ideologi Negara
-Pandangan Hidup yang berasal dari Renungan atau Falsafah hidup Seorang Individu
5.Etos Budaya
Koentjaraningrat menyatakan bahwa Etos adalah Watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak(dari luar).Contoh Etos antara lain Gaya Tingkah Laku,Kegemaran,atau Benda-benda hasil Budaya yang Khas.Sejalan dengan pernyataan Koentjaraningrat,Clifford Geertz menyatakan bahwa Etos Budaya adalah Sifat Watak,dan Kualitas kehidupan sekelompok Masyarakat atau Bangsa.Termasuk ke dalam cakupan Etos adalah Moral,Sikap Perilaku dan Gaya Estetika atau Kepekaan seseorang terhadap Seni dan Keindahan.
No comments:
Post a Comment