Wednesday, September 6, 2017

UANG DAN KEKAYAAN DALAM PANDANGAN TUHAN

   Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:10)

Uang bukan hanya dipandang sebagai benda yang mempunyai nilai semata, tetapi lebih dari itu uang juga memiliki kuasa yang begitu besar bagi manusia dan kehidupannya. Sama seperti mata uang yang memiliki dua sisi berbeda, maka uang juga bisa memberikan dua pengaruh yang bertolak belakang bagi manusia sebagai penggunanya; pengaruh yang baik dan pengaruh yang buruk, semuanya bergantung dari cara pandang serta tujuan seseorang terhadap uang itu sendiri.

Pengaruh buruk adalah cinta uang menjadi akar dari segala kejahatan, sebab orang yang cinta akan uang menjadikan uang segalanya di dalam kehidupannya serta memperhamba dirinya bagi uang itu sendiri. Sikapnya akan ditandai dari nafsunya yang besar didalam memburu uang serta keinginan menjadi kaya sebagai akibatnya ia tidak akan pernah merasa puas (Pengkhotbah 5:9), berakhir pada kesusahan (1 Timotius 6:9) dan mendapat hukuman (Amsal 28:20b). Demi uang dan karena uang, orang yang mencintainya akan dipenuhi dengan kejahatan dan dosa,yaitu:

  1. Menjual Kebenaran (Matius 26:15).
      Ada orang percaya yang mengkhiati Tuhan Yesus demi Pangkat/Jabatan, kedudukan dalam pekerjaan atau bahkan memperoleh kekayaan dari sebuah perkawinan.

  2. Membeli kenikmatan yang ditawarkan dunia (Pengkhotbah 10:19).
      Diluar untuk maksud dan hal-hal baik, maka uang dipakai sebagai alat untuk berbuat jahat dan dosa seperti berpesta pora dan hidup dalam kedagingan, menyuap/disuap, menindas orang lain dan sebagainya.

  3. Menimbulkan ketamakan (Lukas 12:15).
      Tuhan Yesus mengingatkan bahwa orang yang berlimpah hartanya akan cenderung menjadi tamak. Ketamakan akan menjadikan orang serakah, pelit serta tidak peduli kepada orang lain.

Namun sebaliknya adalah bahwa Tuhan Yesus menghendaki supaya hidup kita diberkati dan dipenuhi dengan kelimpahan dan kekayaan tanpa kita menjadi hamba uang. Ketika kita mempergunakan uang dan kekayaan dalam seluruh kehendak-Nya, maka Tuhan akan mengembalikannya seratus kali lipat (Matius 19:21,29). Benarlah apa yang ditulis Alkitab, yaitu ketika kita memuliakan Tuhan dengan harta kita (Amsal 3:9) maka justru akan semakin diberkati (Amsal 11:24). Penulis kitab Amsal, Raja Salomo adalah orang terkaya yang pernah ada di muka bumi. Kalau kita bermurah hati dengan uang (harta dan kekayaan) kita biarlah itu karena kita mengasihi Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Melalui uang (Harta dan Kekayaan),kita memuliakan Tuhan,yaitu:

    1. Membiayai perjalanan misi memberitakan Injil.
    2. Menolong orang Miskin dan Berkekurangan.
    3. Membantu orang yang sedang mengalami bencana dan kesusahan.
    4. Membangun Rumah Tuhan.

Mengelola dan mempergunakan uang (harta dan kekayaan) adalah gambaran bagaimana sikap hati kita di hadapan Tuhan atas semua anugerah-Nya sebab di mana harta kita berada,disitulah hati kita berada (Matius 6:21). Tuhan mau kita mengumpulkan harta di sorga bukan di dunia. Jadi apabila Ia menganugerahkan kita dengan segala berkat dan kekayaan di kehidupan ini, pakailah itu untuk memuliakan nama-Nya.

No comments:

Post a Comment