D.Sistem Sosial Budaya
Koentjaraningrat menyebutkan adanya tujuh komponen sistem sosial budaya,yaitu:Bahasa,Sistem Pengetahuan,Organisasi Sosial,Sistem Peralatan Hidup atau Teknologi,Sistem Mata Pencarian,Sistem Religi dan Kepercayaan Hidup,serta Sistem Kesenian
1. Bahasa
Bahasa adalah sistem perlambangan bunyi yang berartikulasi (yang dihasilkan oleh alat-alat ucap di rongga mulut) yang dipakai sebagia alat Komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran manusisa (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia).sistem perlambangan bunyi yang dipakai manusia dalam berinteraksi sosial sedemikian sistematis dan efektif sehingga hanya manusialah yang dikatakan memiliki bahasa.Adapun Binatang tidak memiliki bahasa.
Salah satu keunikan dari bahasa (yang tidak dimiliki oleh binatang)adalah perlambangan bunyi yang berartikulasi itu dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menjadi satuan-satuan yang bermakna.
Satuan-satuan kata itu kemudian dikontrusikan dalam satuan kalimat sebagai pesan atau pernyataan yang utuh dalam konteks komunikasi sosial.
Sebagai salah satua unsur sistem sosial budaya,bahasa mempunyai berbagai fungsi dan karakteristik.fungsi dan karakteristik itu sejalan dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan.bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi,sosialisasi,artikulasi dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
Antropologi tertarik kepada apa yang disebut dengan ''Bahasa Tabu". orang dilarang untuk mengucapkan kata-kata tertentu secara apa adanya.contohnya apabila sedang berada di Hutan,orang dilarang menyebutkan kata-kata"Harimau".penyebutan "Harimau"harus diganti dengan kata "Datuk",misalnya pada masyarakat tertentu,orang pantang menyebutkan nama ayahnya apalagi nama mertuanya.bahasa dipakai pula untuk menghaluskan penyebutan sesuatu istilah.Misalnya orang Gila dikatakan "Sakit Ingatan" atau orang tuli disebut "Kurang Pendengaran".
2.Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan salah satu upaya Manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan budayanya.Melalui sistem pengetahuan yang dimilikinya,Manusia mampu beradaptasi dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan pula,mereka mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya.Contoh-contoh berikut mengungkapkan bagaimana masyarakat suku-suku bangsa di Indonesia menerapkan sistem pengetahuan tradisional dalam kegiatan hidupnya.
(1) Orang Dayak Kenyah di Kalimantan mengembangkan sistem pertanian ladang yang berpindah-pindah dengan jalan membuka Hutan.Ladang yang tingkat kesuburannya sudah berkurang ditinggalkan agar kelak menjadi Hutan dan subur kembali.Setelah melalui kurun Waktu tertentu,hutan tersebut akan dibuka kembali menjadi ladang baru.Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Orang Dayak Kenyah menetapkan sistem pengetahuannya dalam mengusahakan ladang untuk menjaga kelestarian Hutan.
(2) Orang Batak,Minangkabu,Jawa dn Bali,Toraja,dan lain-lainnya menerapkan Teknologi dan Seni Bangunan Tradisional seperti pada pembuatan rumah-rumah adat.Teknologi dan Seni Bangunan yang diterapkan tersebut tidak kalah mutunya dengan seni bangunan dan seni arsitektur modern yang kita kenal sekarang.
(3) Nenek moyang kita khususnya Orang Bugis dikenal sebagai Pelaut Ulung,yang mampu mengarungi Lautan luas.Mereka sudah memiliki Ilmu Pelayaran seperti Arah Angin dan Arus Laut serta Ilmu perbintangan.
3.Organisasi Sosial
Dalam Kamu Sosiologi,Organisai Sosial dinyatakan sebagai cara-cara prilaku yang terorganisir secara sosial.Dikatakan terorganisir secara sosial karena adanya sekelompok individu yang merasa terikat oleh aturan-aturan,adat-istiadat tertentu dalam kehidupan kelompoknya.Itulah sebab kelompok sosial semacam ini disebut kesatuan sosial.
Bagaimana kelompok sosial mengorganisasikan anggota-anggota kelompoknnya,dapat kita lihat pada kesatuan-kesatuan sosial berikut ini.
4.Sistem Peralatan Hidup atau Teknologi
(1) Kesatuan Genealogis atau kesatuan seketurunan (tunggal darah).
Kesatuan Sosil ini terbentuk sebagai akibat adanya ikatan keturunan atua ikatan darah.Termasuk kedalam bentuk Kesatuan sosial ini antara lain Keluarga Inti,Keluarga Luas,dan Kelompok Keturunan.
Keluarga Inti(nuclear family) terdiri dari Suami,Istri,dan Anak-anak yang belum membentuk keluaraga Inti Sendiri.Keluarga Inti ini merupakan kesatuan seketurunan yang paling mendasar.Keluarga Inti terbentuk karena adanya ikatan perkawainan.
Keluarga Luas(Extended family) dapat terdiri dari suatu Keluarga Inti dari satu keluarga inti ditambah Kake,Nenek,Paman,atau Bibi yang belum kawin,bahkan mungkin beberapa orang keponakan.Mereka hidup bersama dalam satu ikatan rumah tangga.Keluarga Luas bisa juga terdiri dari beberapa keluarga inti yang hidup bersama dan saling berhubungan karena adanya ikatan keturunan.
Kelompok Keturunan(Descent group) merupakan kelompok kekerabatan yang keanggotaannya diakui berasal dari keturunan satu nenek moyang tertentu yang sungguh-sungguh ada atau hanya ada dalam Mitologi.Satu kelompok keturunan biasanya menghitung garis atau silsilah keturunannya secara unilineal.Silsilah keturunan secara unilineal ialah silsilah keturunan melalui satu garis atau silsilah keturunan baik garis atau sislsilah keturunan Ibu(matrilineal),garis atau silsilah keturunan Bapak(patrilineal),atau kedua-duanya(bilineal).Contoh silsilah keturunan secara unilineal antara lain:leneage,klen atau marga.
(2) Kesatuan teritorial atau kedaerahan.Kesatuan sosial teritorial terbentuk akibat adanya rasa kedaerahan yang sama,karena bertempat tinggal di daerah yang sama dengan batas-batas wilayah yang jelas.Walaupun tidak terikat pada pertalian darah,Kesatuan ini merasa berada dalam satu kesatuan masyarakat yang sama.Contoh,Bentuk kesatuan teritorial antara lain lembur di Sunda,dukuh dan desa di Jawa,desa di Bali,dan wanua di Bugis.
(3) Kesatuan Sosial yang bersifat geneologis dan teritorial.Kesatuan sosial semacam ini terbentuk sebagai akibat adanya kesamaan pertalian darah dan kedaerahan.Anggota-anggota kelompok sosialnya biasanya terdiri dari kesatuan kerabat unilineal yang menempati wilayah yang sama.Contoh bentuk kesatuan sosial yang bersifat geneologis dan teritorial antara lain: huta di Batak,nagari di Minangkabu,uma di Dani-Irian dan dalu di Manggari (Flores).
(4) Kesatuan Sosial yang besifat skaral karena adanya ikatan suci keagamaan(religius).Para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan agama yang dianutnya.Contoh kesamaan sosial yang bersifat sakral antara lain Jamaah (Islam) dan (Jemaat) Kristen.
(5) Kesatuan Sosial berdasarkan tingkat umur (age class).para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan tingkat umur.Contoh kesatuan sosial ini antara lain kelompok Anak-anak.Orang dewasa,dan Orang tua.
(6) Kesatuan Sosial berdasarkan kesamaan jenis kelamin (sexe class).Para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan jenis kelamin.Contoh kesatuan sosial ini antara lain kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.
(7) Kelompok Sosialnyang bersifat "paguyuban"(Sunda:guyub;Jerman:gemeinschaft).Paguyuban adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan kesetiakawanan sosial yang sangat kompak dan bersifat kekeluargaan.Hal ini terjadi karena adanya ikatan Kekerabatan,Kedaerahan,atau suatu kepentingan sosial secara gotong-royong.Contohnya,perkumpulan subak di bali yang menganut sistem pembangian air di antara para Petani,dan kebiasaan "sambat-sinambat" diantara Masyarakat Petani Sunda.
(8) Kesatuan Sosial yang bersifat "patembayan"(lawannya paguyuban;Jerman:gesselschaft).kesatuan ini terbentuk karena adanya .kepentingan-kepentingan tertentu yang bersifat pamrih.Artinya,apabila kepentingan itu tidak terpenuhi,yang bersangkutan akan mundur atau menarik diri dari keanggotaan kelompoknya.Itulah sebabnya untuk memperkokoh organisasinya,kesatuan sosial semacam ini sering dibentuk dengan ikatan hukum melalui pejabat resmi,seperti notaris,pejabat pemerintah yang berwenang,atau aturan-aturan resmi lainnya.Contoh kesatuan sosial ini antara lain organisasi sosial di bidang kesenian dan keolahragaan,organisasi politik,dan perekonomian.Di bidang perekonomian,kesatuan sosial ini dapat berbentuk badan usaha seperti perseroan terbatas,firma,dan koperasi.
Peralatan hidup atau Teknologi erat sekali hubungannya dengan sistem pengetahuan,karena keduanya merupakan upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.Itulah sebabnya sekarang ini,yakni IpTek(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).Contohnya,nenek moyang Manusia di zaman prasejarah sering mempergunakan gua-gua sebagai tempat berlindung dari udara dingin angin atau hujan maupun dari serangan binatang buas.Contoh lainnya ,upaya Petani dalam produksi pertaniannya.Selaim mempergunakan cangkul atau tugal,mereka juga mempergunakan alat bajak yang ditarik oleh Kerbau atau Sapi.
Antropologi mengaitkan beberapa bentuk peralatan hidup sebagai berikut.
(1) Peralatan Produksi,yakni alat-alat untuk membuat atau memproduksi kehidupan seperti alat pertanian(tugal,cankul,bajak),alat-alat untuk berburu (panah,tombak,jaring alat perangkap),alat-alat penangkap ikan (tombak,harpun,jaring),dan alat-alat pabrik atau industri (alat tenun,penggilingan padi,teknologi pabrik).5. Sistem Mata Pencarian
(2) Peralatan Distribusi dan Transportasi,yakni alat-alat untuk mengangkut benda atau barang-barang hasil produksi ke tempat pemasaran atau konsumen.Alat-alat pengangkutan di darat antara lain:Gerobak,andong,sepeda dan kendaraan bermotor.Alat-alat pengangkutan di sungai atau di laut antara lain:Rakit,perahu dan kapal laut.Adapun pengangkutan Udara baru dikenal pada zaman modern.
(3) Peralatan Komunikasi.Pada masyarakat tradisional,sudah dikenal teknologi komunikasi seperti kentongan,genderangan,terompet siput dan beduk.Ada juga isyarat komunikasi untuk berburu atau berperang seperti peluit dan tiruan bunyi binatang.
(4) Peratan Konsumsi dalam bentuk wadah seperti:keranjang,bakul koli,atau peralatan dapur seperti tembikar,gentong,mangkuk,piring,dan gayung.
(5) Senjata,yakni peralatan untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas atau musuh,contohnya panah,tombak,parang,golok,dan senapan.Peralatan semacam ini bisa juga dijadikan sebagai alat untuk berburu atau menangkap binatang.
(6) Pakaian dan Kelengkapannya,seperti : baju,kain,sarung,perhiasan dari manik-manik atau batu berharga.Pakaian berfungsi untuk melindungi anggota badan dari serangan cuaca seperti terik matahari,udara dingin atau hujan dan untuk menutup aurat (anggota badan yang ditabuhkan atau di larang diperlihatkan di muka umum).Selain ittu untuk memperindah penampilan dan mempercantik diri,pakaian juga mempunyai fungsi lain,misalnya sebagai simbol status kebangsan,penanda bagi pemuka adat atau pemuka agama dan tanda-tanda keprajuritan.
(7) Makanan dan Minuman.Selain untuk memenuhi kebutuhan fisik akan rasa lapar dan haus,antropologi mencatat bahwa makanan dan minuman sering di fungsikan masyarakat sebagai alat ukur atau alat tukar barang (inatura barter).Contohnya,seikat padi atau sebakul beras pada masyarakat sunda sering dibarter dengan kebutuhan-kebutuhan lain seperti: gula,garam,pakaian ternak,kelapa,keladi,sukun di melanesia (termasuk irian) sering di barter dengan garam,senjata,dan manik-manik.Di beberapa daerah di Indonesia makanan dan minuman sering dipergunakan untuk melengkapi mas kawin atau mahar.
(8)Peralatan Berlindung atau Istirahat dalam bentuk perumahan atau papan.Pada masyarakat zaman prasejarah,gua-gua sering dipergunakan sebagai tempat berlindung dari serangan binatang buas,musuh dn cuaca seperti: angin,hujan udara dingin,atau udara panas.Pada banyak suku bangsa di Indonesia,dikenal berbagi bentuk rumah adat seperti:"Imah"di Sunda",rumah "Betang "di Dayak,"Limasan" di Jawa,"Rumah Gadang" di Minangkabau,dan "Honai" di Asmat.Selain sebagai tempat berlindung dan tempat peristirahatan,antropologi mencatat adanya bentuk-betuk perumahan yang diperuntukkan sebagai tempat bermusyawarah adat ("bale desa" di Sunda dan "Balai Adat" di Minangkabau) serta tempat ibadah ("pura" di Bali dan Surau di Minangkabau).
Para ahli antrpologi menyatakan bahwa sistem mata pencarian manusia yang paling tua adalah berburu (termasuk menangkap ikan) dan meramu hasil hutan.Dalam waktu kurun yang cukup lama,pemenuhan kebutuhan manusia sangat bergantung pada alam sekitarnya.Dengan teknologi yang sangat sederhana,yaitu dengan alat-alat yang terbuat dari ;batu,tulang,dan kayu,manusia berburu dan meramu hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Sistem mata pencarian semacam ini disebut food gathering atau mengumpulkan/meramu makanan.Masyarakat hidup secara nomaden,artinya berpindah-pindah tempat sesuai dengan pola food gathering itu.
Pada tahap berikutnya yang relatif belum begitu lama,± 10.000-15.000 tahun yang lalu,terjadi semacam revolusi sistem mata pencarian hidup.Revolusi ini terjadi ketika masyarakat manusia mengenal sistem pertanian dan perternakan.Dikatakan revolusi karena melalui pertanian dan peternakan,manusia sudah mengenal sistem produksi.
Pada awalnya,sistem pertanian dimulai secara sederhana dalam bentuk perladangan yang berpindah-pindah tempat.Produksinya belum begitu intensif.Itulah sebabnya sistem ini disebut semi producing.Produksi pertanian baru berkembang secara intensif ketika orang mulai mengenal sistem irigasi yang permanen seperti yang kita kenal dalam sistem sawah.
Sistem irigasi terlaksanaka ketika masyarakatnya sudah menetap dalam kurun waktu yang relatif lama.Akhirnya kebutuhan ekonomi semakin meningkat.Produk-produk lain ikut berkembang seperti industri rumah tangga,usaha dibidang peternakan dan perikanan serta usaha jasa.Masyarakat berkembang menjadi masyarakat food producing
6.Sistem Religi dan Kepercayaan Hidup
Terdapat beberapa unsur yang sifatnya universal dalam pengertian religi atau kepercayaan ini,antara lain kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang lebih tinggi daripada manusia,berbagai hal yang dilakukan manusia,untuk berkomunikasi dan mencari kekuatan-kekuatan tersebut,bentuk-bentuk religi kuno,sampai pada munculnya agama-agama seperti yang terdapat pada sekarang ini.Sistem religi dalam kerangka budaya suatu masyarakat memiliki 3 unsur utama,yaitu sistem keyakinan,sistem upacara keagamaan,dan umat yang menganut religi tersebut.
Dalam sistem keyakinan,gagasan,aturan agama,pelajaran,dongeng suci,atau riwayat-riwayat suci biasanya tercantum dalam suatu himpunan buku-buku suci itu juga biasanya dianggap sebagai kesusastraan.
7.Sistem Kesenian
Sistem kesenian merupakan salah satu perwujudan budaya mannusia akan rasa seni dan keindahan.Pada berbagai suku bangsa di Indonesia dikenal berbagai ragam seni tradisional.
(1) Seni gerabah atau tembikar pada orang Jawa.Dalam banyak hal,dapat kita perhatikan bahwa sistem kesenian tradisional erat sekali hubungannya dengan unsur budaya lainnya,terutama unsur religi atau keagamaan.
(2) Seni pahat atau seni ukir pada orang Bali,Jawa dan orang Asmat.
(3) Seni tenun pada orang Bugis,Minangkabu dan Timor.
(4) Seni bati pada orang Sunda,Jawa dan Betawi
(5) Seni musik dan seni suara,seperti seni krawitan pada orang Sunda,seni gamelan pada Jawa dan Bali,dan seni tabuh pada orang irian dan Maluku
(6) Seni sastra dan seni drama,seperti seni wayang pada orang Jawa,dan seni lenong pada orang Betawi.
(7) Seni bangunan dan bentuk rumah adat seperti rumah-rumah orang Jawa,Batak,Minangkabau,Toraja,dan Bali.
(8) Seni kerajinan tangan atau seni kriya,seperti bentuk anyaman bambu,(Sunda),anyaman rotan (Dayak) dan kerajinan Perak (Jawa dan Bali).
(1) Seni tenun"Ulos" pada orang batak erat sekali hubungannya dengan berbagai upacara adat,seperti pada upacara perkawinan atau kematian.
(2) Seni pahat dalam bentuk seni patung pada orang dayak dan asmat melambangkan totemisme.Totemisme adalah kepercayaan dari sekelompok masyarakat yang merasa mempunyai hubungan suci dengan binatang tertentu,atau gejala alam tertentu seperti:air,angin,bulan,dan matahari.
(3) Seni pertunjukkan wayang kulit yang menggelar cerita atau "lakon" Murwokolo,sering dipertunjukkan dalam upacara adat "ngeruwat" pada orang jawa.Upacara ini diperuntukkan bagi keluarga yang antara lain memiliki anak tunggal,anak kembar,anak wanita daintara dua anak pria,dan anak pria diantara dua wanita.Upacara ini dimaksudkan agar hidup mereka terhindar dari berbagai marabahaya,terutama dari ancaman seorang "raksasa" yang disebut Bhatara Kala.