Sunday, September 15, 2013

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

      Secara awam sering terjadi kerancuan pengertian anatra perubahan budaya dan perubahan sosial.Hal ini disebabkan adanya kenyataan bahwa setiap terjadi proses perubahan budaya mengakibatkan struktur dan fungsi masyarakatnya akan berubah juga.Itulah sebabnya,orang sering menyatakan sebagai perubahan sosial budaya.
      Para ahli ilmu sosial,termasuk antropologi,secara tegas membedakan pengertian perubahan budaya dan perubahan sosial.Pada perubahan budaya,hal yang berubah itu adalah unsur-unsur budayanya,seperti pengetahuan,kepercayaan,kesenian,hukum,adat istiadat,dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.Adapun pada perubahan sosial,hal yang berubah adalah struktur dan sistem sosial yang mengatur pola kehidupan masyarakat.
     Perlu ditekankan di sini,bahwa pengertian perubahan sosial budaya dibedakan dengan pengertian evolusi sosial budaya.Evolusi sosial budaya di maksudkan sebagai adanya pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya setahap demi setahap,dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.

B. Proses Perubahan Sosial Budaya

     Proses perubahan sosial budaya bisa terjadi dalam beberapa bentuk,antara lain sebagai berikut.

1.Perubahan Secara Cepat dan Lambat
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat disebut revolusi.Proses terjadi secara tiba-tiba,akan tetapi perubahannya sangat mendasar sehingga berdampak luas.Contohnya,Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang mengubah bangsa Indonesia dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara lambat disebut evolusi.Prosesnya terjadi secara lambat,dalam jangka waktu lama,dan berangsur-angsur.Contohnya,Peranan keluarga luas seperti marga pada masyarakat Batak.Peranan marga pada masyarakat batak yang hidup di kota-kota besar semakin lemah bergeser ke arah semakin kuatnya peranan keluarga batih.

2.Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
        Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu pula.Contohnya,Program Keluarga Berencana yang mengubah pola keluarga dengan banyak anak menjadi keluarga sejahtera dengan sedikit anak.
      Perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi akibat adanya perubahan alam,Misalnya bencana alam.Di tempat yang baru mereka harus menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan yang baru.

3.Perubahan yang Berpengaruh Luas dan Tidak Luas
       Perubahan yang pengaruhnya luas terjadi akibat adanya perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi banyak segi kehidupan dalam masyarakat.Contohnya,program listrik masuk desa tidak semata-mata menggantikan penerangan lampu minyak tanah.Melalui program ini,terjadi percepatan masuknya sarana komunikasi audio visual seperti radio dan televisi yang banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.Program ini membantu peningkatan industri rumah tangga di daerah pedesaan.
      Perubahan yang pengaruhnya tidak luas,hanya terbatas ke dalam unsur budaya tertentu saja.Misalnya,perubahan mode di kalangan anak-anak muda seperti mode pakaian dan mode rambut,tidak banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat lainnya.

Ekologi Budaya

Ekologi Budaya

    Melalui budayanya,manusia mampu mengembangkan pola adaptasi dengan lingkungan alamnya.Hal ini menumbuhkan suatu hubungan interaksi yang saling mempengaruhi.Namun demikian,tidak semua budaya manusia dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk lingkungan alam.Contohnya,Mungkinkah orang mengembangkan sistem pertanian sawah di daerah gurun pasir?
     Lingkungan alam yang disebut ekosistem harus memilih persyaratan tertentu,antara lain potensi-potensi tertentu agar budaya manusia bisa tumbuh dan berkembang.Melalui potensi-potensi itulah,timbul hubungan interaksi antara budaya manusia dan lingkungan alamnya.Studi tentang hubungan antara budaya-budaya tertentu dan lingkungan disebut ekologi budaya.
    Para ahli ekologi budaya melihat adanya hubungan yang erat antara penggunaan teknologi tertentu dengan sifat-sifat lingkungan di mana masyarakat pendukung budaya tersebut berada.Hubungan itu akan membentuk suatu tipe budaya tertentu.Contohnya,penggunaan teknologi pertanian akan membentuk tipe-tipe budaya petani,dan penggunaan teknologi perikanan akan membentuk tipe budaya nalayan
     Selain unsur teknologi,masih ada unsur lain yang turut memberikan corak suatu tipe budaya.Unsur itu antara lain sistem tata kelakuan manusia.Sistem tersebut mempergunakan teknologi agar masyarakat dapat mengorganisasikan dirinya dalam mengolah atau memproduksi potensi-potensi kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Contohnya walaupun mempergunakan teknologi yang sama,tidak semua masyarakat petani memiliki taraf hidup yang sama.Ada yang sudah begitu maju,tapi mungkin ada juga yang masih terbelakang.
 

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

    Melalui pengembangan budaya yang dilakukan,manusia mampu membentuk berbagai tipe adaptasi sesuai dengan potensi kekayaan alam yang tersedia.Para ahli antropologi sependapat bahwa berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah tipe-tipe adaptasi budaya yang paling tua dan paling mendasar.Dikatakan paling mendasar karena tipe-tipe adaptasi semacam itu semata-mata bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.
       Berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah bentuk adaptasi budaya manusia yang sangat sederhana.Teknologi yang dikembangkan terbatas pada alat-alat yang di buat dari kayu,batu,atau tulang.Dengan teknologi yang sangat sederhana seperti itu,hidup manusia benar-benar sangat bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.Oleh sebab itu,hidup mereka selalu berpindah-pindah untuk mencari dan mengumpulkan kebutuhan hidupnya.Para ahli antropologi menamakan pola hidup itu semacam itu sebagai food gathering.Tipe adaptasi semacam ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama,semenjak budaya umat manusia ada pada kira-kira 1 juta tahun yang lalu sampai dikenalnya adaptasi pertanian pada kira-kira 15.000 tahun sampai dengan 10.000 tahun yang lalu.
     Adaptasi pertanian yang mula-mula di kembangkan manusia,proses produksinya masih sangat sederhana dan polanya masih berpindah-pindah.Para ahli menamakannya sistem pertanian ladang.Sistem pertanian yang benar-benar intensif kemudian berubah,yaitu dari pertanian berpindah-pindah menjadi pertanian menetap.
      Melalui sistem pertanian menetap,pola adaptasi budaya sudah sedemikian intensif.Tanah diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara optimal.Peningkatan produksi pertanian turut mendorong berkembangnya sektor-sektor perekonomian masyarakat lainnya,seperti di bidang peternakan,perikanan,industri rumah tangga,perdagangan dan jasa transportasi.Organisasi ke masyarakatan juga turut berkembang antara lain di bidang ketenagakerjaan dan organisasi politik.tidaklah berlebihan apabila pola pertanian intensif di juluki sebagai suatu "Revolusi" adaptasi budaya umat manusia.Dikatakan suatu revolusi karena pertanian intensif mengakhiri pola kehidupan food gathering yang berlangsung selama ratusan ribu tahun.Pola ini diganti dengan pola kehidupan food producing (memproduksi makanan).
       Sejarah telah mencatat lahirnya kerajaan-kerajaan besar di pusat-pusat revolusi pertanian,yang umumnya terdapat di lembah dan muara sungai besar.Kerajaan-kerajaaan itu antara lain: Kerajaan Mesir Kuno,di lembah Sungai Nil (Afrika Utara),Kerajaan-kerajaan hindu di lembah sungan Gangga dan Indus (India),serta kekaisaran Tiongkok di lembah sungai-sungai besar di Cina.
       Di pusat-pusat kerajaan itu,terbentuk kota-kota kuno yang biasanya di kelilingi oleh perbentengan yang kokoh untuk menjaga adanya kemungkinan serangan musuh.Di tengah kota berdiri dengan megahnya istana raja,kuil pemujaan,dan gedung-gedung megah lainnya milik para bangsawan dan pedagang kaya.Dengan berdirinya perbertengan dan gedung-gedung megah itu,dapat kita simpulkan adanya pengerahan tenaga yang besar yang mungkin sebagian di antaranya adalah budak-budak atau tawanan perang.Dengan adanya raja,kaum bangsawan,para pendeta,dan pedagang kaya dapat kita simpulkan bahwa pada masa itu sudah terbentuk stratifikasi sosial yang cukup kompleks.
       Pola adaptasi budaya yang paling mutakhir adalah pola budaya masyarakat kota dan industri.Lahirnya kota-kota industri didorong oleh berbagai penemuan besar di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan modern.Penemuan-penemuan besar ini melahirkan "revolusi industri" di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat pada sekitar abad ke sembilan belas.Inti dari revolusi industri ini adalah di temukannya jenis-jenis tenaga buatan dengan mempergunakan bahan bakar batu bara,minyak bumi,dan tenaga listrik.
     Di antara penemuan-penemuan besar itu,yang umumnya merupakan suatu proses perbaikan dan penyempurnaan atau invention,terdapat beberapa tokoh sebagai berikut.
1) Thomas Alva Edison (1847-1931) seorang penemu besar yang dikenal sebagai seorang "ahli sihir"karena begitu banyaknya penemuan besar yang dihasilkannya.Diantara yang terpenting adalah penemuan di bidang perlistrikan,telegram,alat perekam suara dan perfiliman.

2) Henry Ford (1863-1947) dari Amerika Serikat dan Karl Benz (1844-1929) dari Jerman yang berjasa dalam pengembangan mobil atau automotif.

3) Robert Fulton (1765-1815) sebagai penemu mesin uap dari Amerika Serikat.Ia berjasa dalam penegbangan perkapalan yang mampu meningkatkan daya angkut muatan barang dan penumpang.

4) Sir Henry Bessemer (1813-1898) adalah penemu besi baja,yang memungkinkan diprosesnya besi baja secara besar-besaran dengan harga yang relatif murah.Dari proses Bessemer inilah,berbagai sektor industri berat mampu meningkatkan produktivitasnya secara optimal.Atas jasanya ini,Bassemer di beri gelar kehormatan "Sir" oleh pemerintah Inggris.
Perkembangan industri di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat telah menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap situasi pada saat itu.Persaingan di antara negara-negara industri besar yang semula hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik.

  
 

ADAPTASI BUDAYA

       Adaptasi adalah suatu proses interaksi yang salingmenyesuaikan diri antara organisme dan lingkungan alamnya.Proses interaksi ini di perlukan agar setiap organisme bisa mempertahankan hidupnya dalam lingkungan alam dimana mereka hidup.
     Bagaiman cara organisme itu melaksanakan proses adaptasi dengan lingkungan hidupnya? Bagaimankah cara penyesuaian diri itu dilaksanakan? Di satu pihak,setiap organisme,(baik Binatang,Tumbuhan maupun Manusia) harus berupaya sedemikian rupa agar mampu mempertahankan hidup dan mengembangbiakkan keturunannya.Di pihak lain,lingkungan hidup terus menyediakan berbagai potensi sumber-sumber kehidupan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup organismenya.Misalnya sebagai berikut:
1) Monyet harus punya tangan (sebenarnya kaki depan) yang kuat untuk mencekeram pohon supaya dapat bergerak di pepohonan.
2) Singa,Harimau,dan Binatang buas sejenisnya harus mempunyai tubuh yang kuat serta taring dan kuku yang tajam supaya bisa memburu dan memangsa binatang lain.
3) Beruang kutub yang tinggal di daerah beriklim dingin harus mempunyai bulu yang tebal untuk mempertahankan hidupnya di daerah kutub.
4) Jenis-jenis mamalia seperti Antilop,Kancil,dan Kijang harus mampu berlari cepat untuk menghindari dirinya dari terkaman binatang buas yang dapat mengancam hidupnya..
5) Jenis-jenis serangga seperti semut dan rapay harus bersosialisasi dalam kelompoknya sedemikian rupa hingga mampu mempertahankan kelompok hidupnya.
     Bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungannya? Manusia tidak berbulu tebal,tidak bertaring dan berkuku tajam,tidak pula mampu berlari secepat antilop ataupun kijang.
Manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya bersama budaya yang dimilikinya.Untuk bertahan dalam kondisi dan iklim serta cuaca yang buruk,manusia pandai membuat pakaian dan tempat berlindung seperti gua dan rumah.Untuk mempertahankan diri dari cekraman binatang buas,manusia pandai membuat senjata seperti tombak,panah,jaring,perangkap.Lebih dari itu,manusia mampu hidup berkelompok dan mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga taraf hidupnya lebh unggul dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain.
       Salah satu unsur budaya yang memungkinkan budaya yang memungkinkan hidup manusia lebih unggul daripada binatang adalah penggunaan teknologi atau sistem peralatan hidup.Kemampuan manusia untuk membuat dan mendayagunakan teknologi menjadikan hidup manusia lebih adaptif di bandingkan dengan binatang.Selain unsur teknologi,unsur-unsur budaya lainnya seperti sistem pengetahuan,sistem perekonomian,dan organisasi sosial turut mendorong makin efektifnya sistem adaptasi budaya manusia dengan lingkungannya.

Wednesday, August 28, 2013

PEWARISAN BUDAYA

A.Pewarisan Budaya

     Budaya diwariskan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.Pewarisan tersebut dilakukan melaui suatu proses belajar yang disebut sosialisasi dan enkulturasi.
     Proses sosialisasi atau proses "pemasyarakatan" biasa di pelajari dalam sosiologi,adalah suatu proses panjang semenjak seorang individu dilahirkan sampai akhir hayatnya.Dalam proses panjang tersebut,seseorang individu akan belajar menayatukan dirinya (mengintegrasikan) dengan lingkungan masyarakatnya.Ia akan belajar menghayati dan melaksanakan adat-istiadat,aturan-aturan dan tindakan-tindakan sosial yang umum berlaku dalam kehidupan masyarakatnya.
    Proses enkulturasi atau proses "pembudayaan" biasa dipelajari dalam antropologi,adalah proses panjang semenjak seorang individu dilahirkan sampai akhir hayatnya.Dalam proses panjang tersebut,seorang individu akan belajar menyatukan dirinya (mengintegrasikan) dengan lingkungan budayanya.Ia akan belajar sesuai pola pikir,serta sikapnya terhadap adat istiadat,sistem norma,serta aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan budayanya.

1.Sarana Pewarisan Budaya

    Pewarisan budaya (transmission of culture) berlangsung sepanjang masa,selama masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan tidak punah.Prosesnya berjalan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya secara berkesinambungan.
   Pewarisan budaya melalui berbagai sarana,antara lain sebagai berikut ini.

a.Keluarga
      
   Lingkungan sosial yang pertama yang dikenal individu sejak lahir adalah Keluarga.Ayah,Ibu dan anggota keluarga lainnya merupakan lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan individu.Sosialisasi yang dialami individu secara intensif berlangsung dalam keluarga.Pengenalan nilai,norma,dan kebiasaan untuk pertama kali di tererima dari keluarga..Pengaruh sosialisasi dan enkultrasi yang berasal dari keluarga sangat besar pengaruhnya bagi pembentukkan dan perkembangan kepribadian individu.
    Kebiasaan-kebiasaan yang positif dan negatif yang berlangsung lama dan terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seseorang.Kebiasaan tidur teratur,kebiasaan mengosok gigi,kebiasaan menyisir rambut,dan kebiasaan berpakaian rapi yang dapat terbawa dalam kepribadian seseorang berlangsung dalam keluarga.Selanjutnya,keadaan keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan sosial,termasuk besar kecilnya keluarga dan keharmonisan keluarga sangat mempengaruhi pembentukkan dan perkembangan kepribadian anak.Keluarga sangat berperan dalam menanamkan disiplin,nilai,norma,dan kebiasaan dasar.
    Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang.Hal itu terjadi apabila hubungan orag tua dan anak tidak lagi mendalam karena berbagai tuntutan dan kebutuhan hidup.Peranan keluarga dalam pembinaan kepribadian anak menjadi mundur.Tugass keluarga memberikan dasar  menjadi sangat dangkal.Akibatnya,perkembangan kepribadian anak cenderung lebih terpengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari luar keluarga,yang biasa cenderung ke hal-hal negatif.


b.Masyarakat

    Setelah melalui lingkungan keluarga,seorang individu akan melanjutkan tahapan sosialisasi melalui lingkungan masyarakat sekitarnya.Tentu saja sosialisasi itu bermula dari lingkungan masyarakat sekitarnya yang paling kecil,berlanjut sampai kepada lingkungan yang paling besar.
    Lingkungan masyarakat yang paling kecil di mulai dari lingkungan teman sepermainan.Seorang anak akan mengenal bukan hanya teman-teman sepermainannya,tetapi ia pun akan bersosialisasi untuk mengenal aturan-aturan main.Ia akan mempelajari berbagai sistem permainan serta belajar dan berlatih untuk menjadi pemain yang disegani teman-temannya.Dalam kesempatan semacam ini,ia akan mulai mempelajari berbagai sistem nilai dan norma permainan.Norma itu antara lain mana yang baik yang menjadi acuan permainan,mana pula yang buruk atau curang sehingga harus dihindarikan.
    Setelah agak dewasa,seorang anak akan mengenal lingkungan masyarakat yang lebih luas.Mulai dari lingkungan RT,RW,Keluruhan,sampai dengan lingkungan kotanya.Pada kesempatan ini,seorang anak akan dapat mengenal berbagai sistem nilai dan norma kemasyarakatan yang lebih luas.Ia akan mengenal berbagai sikap kepribadian yang menjadi karakteristik suku bangsanya,bahkan karakteristik bangsanya.


c.Organisasi-Organisasi Sosial

1) Sekolah
    Sekolah merupakan sarana sosialisasi yang sangat efektif bagi seorang individu.mulai dari jenjang taman kanan-kanak sampai ke perguruan tinggi,tersedia sarana dan prasarana pendidikan yang dapat difungsikan sebagai media sosialisasi.
    Melalui sekolah,seorang individu akan belajar mengenal berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal hidupannya kelak.Melalui sekolah,Ia pun belajar untuk mengenal berbagai aturan dan disiplin yang berisi nilai perilaku yang menjadi tuntutan hidupnya.Melalui sekolah pula,setiap individu akan mengenal kesetiakawanan sosial,saling mencintai antar-sesamanya,serta mencintai bangsa dan negaranya.

2) Perkumpulan atau Asosiasi
        Perkumpulan atau Asosiasi terdiri dari sekelompok individu yang terikat satu sama lain oleh suatu aturan bersama untuk mencapai suatu kepentingan itu tentu saja sangat beraneka ragam sehingga perkumpulan itu beraneka ragam pula jenisnya.Ada yang bergerak di bidang ekonomi,pendidikan,kesehatan,kesenian,keolahragaaan,keagamaan,dan lain sebagainya.Melalui perkumpulan-perkumpulan ini,setiap anggotanya akan saling bersosialisasi.Sosialisasi bertujuan agar kepentingan yang ingin dicapai dapat direalisasikan secara berdaya guna dan berhasil guna.

3) Lembaga-lembaga Pemerintahan
        Lembaga-lembaga Pemerintahan merupakan sasaran sosialisasi bagi setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Mulai dari lembaga pemerintahan di tingkat kelurahan sampai tingkat departemen,setiap individu diharapkan menyelaraskan dirinya untuk bersosialisasi sebagai warga masyarakat dan warga yang baik.
d.Media Massa
   
    Media massa merupakan sarana sosialisasi yang paling efesien dan efektif.Koran,Majalah,Radio,Film,Televisi,dan Media Elektronik lainnya sudah begitu luas pemakaiannya dalam kehidupan masyarakat.Media Massa selain berfungsi sarana pendidikan juga berfungsi sebagai sarana hiburan,komunikasi dan informasi.
   Selain jenis-jenis media seperti disebutkan di atas,kini dikenal Media Massa dalam bentuk media komunikasi seperti Telepon,Internet dan bahkan komputer modem.Melalui sarana ini proses komunikasi dapat mendunia sebagai perwujudan dari arus globalisasi.

2.Hubungan antara Budaya dan Kepribadian dalam Konteks Proses Pewarisan Budaya   
a.  Pengertian Kepribadian
           Dalam pengertian umum,kepribadian berarti ciri-ciri watak yang konsisten dari seorang individu sehingga memberikan suatu identitas sebagai individu yang khas.|
          Bisa saja secara individual,kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lainnya.Akan tetapi,dalam kehidupan masyarakat,dapat kita jumpai adanya kepribadian umum yang melatarbelakangi sistem nilai dan norma sosial yang disepakati bersama.
         Menurut Koentjaraningrat,ada beberapa unsur kepribadian,antara lain sebagai berikut.
1) Pengetahuan,perasaan dan dorongan naluri manusia dalam setiap upayanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah .
2) Berbagai macam cara mendapatkan,memperkuat,dan menggunakanberbagai kebutuhan hidup sehingga tercapai keadaan memuaskan yang dirasakan individu yang bersangkutan.
3) Aneka warna identitas dan kesadaran pribadi terhadap lingkungan budaya dan lingkungan sosialnya.
b  .Hubungan antara Budaya dan Kesadaran Pribadi terhadap Lingkungan Budaya dan  Lingkungan Sosialnya.
  Salah satu perwujudan  budaya adalah sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola.Adapun tingkah laku manusia itu didasari oleh kepribadian umum yang melatarbelakangi sistem nilai dan norma sosial yang disepakati bersama.Dengan kata lain,dapat kita simpulkan bahwa kepribadian suatu masyarakat akan memberikan corak atau tipe yang khas terhadap budayanya.Itulah sebabnya dengan memperhatikan kepribadian umum dari suatu kelompok masyarakat tertentu,kita akan menjumpai tipe-tipe budaya yang tertentu pula.
    Menurut para ahli antropologi,ada beberapa tipe budaya khusus yang dipengaruhi oleh bentuk-bentuk kepribadian masyarakatnya.Tipe-tipe tersebut antara lain seperti berikut.

1) Budaya khusus atas dasar faktor kedaerahan.Sebagai contoh terdapat perbedaan antara sistem kekerabatan di tapanuli dengan sistem kekerabatan di minangkabau atau dijawa.

2) Budaya khusus masyarakat kota dan desa. Pola hidup  masyarakat desa umumnya berbeda dengan masyarakat kota.Perbedaan itu antara lain berkenaan dengan pola hidup masyarakatnya.Masyarakat des pola hidupnya lebih homogen dan kolektif,sedangkan masyarakat kota lebih heterogen dan individualisme.Pola-pola hidup tersebut akan mempengaruhi kepribadian masyarakatnya.

3) Budaya khusus kelas sosial.Golongan atas sangat berbeda dibandingkan dengan golongan bawah dalam cara berpakaian,etika,cara mengisi waktu senggang dan sebagainya.

4) Budaya khusus atas dasar agama.Agama juga mempunyai pengaruh besar didalam membentuk dasar kepribadian seseorang individu.

5) Budaya khusus berdasarkan profesi.Profesi seseorang akan berpengaruh besar kepada kepribadiannya.Secara keseluruhan,kepribadian yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan akan menimbulkan corak budaya khusus yang melatarbelakangi pola kehidupan masyarakatnya.Misalnya,budaya petani dan budaya birokrat (aparatur pemerintahan).
c.Kepribadian yang Selaras dan tidak Selaras dengan Sistem Lingkungan
Ada dua macam sistem lingkungan yaitu,Lingkungan alam dan Lingkungan sosial. 
1) Lingkungan Alam.Lingkungan Alam terdiri dari segala unsur alam,baik organik, maupun anorganik,antara lain flora,fauna,batu-batuan,dan unsur udara,serta air.

2) Lingkungan Sosial.Lingkungan Sosial adalah semua kelompok masyarakat manusia.Kelompok tersebut baik dalam lingkungan yang kecil seperti keluarga dan tetangga,maupun dalam lingkungan yang besar seperti warga kota dan warga negara.
    Dalam kehidupan masyarakat manusia terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan sosial dan lingkungan alam tempat masyarakat manusia itu hidup.Hubungan itu sangat dipengaruhi oleh kepribadian masayarakat yang melatarbelakangi watak khas,sistem nilai,norma masyarakat yang bersangkutan.
    Ada dua macam kepribadian yang mempengaruhi sistem lingkungan,yaitu kepribadian yang selaras dan kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan alam.

1) Kepribadian yang Selaras dengan Lingkungan Alam 
         Kepribadian yang selaras merupakan kepribadian masyarakat yang mampu beradaptasi dengan lingkungan alam tempat mereka hidup.Kemampuan adaptasi dalam hal ini adalah adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara masyarakat manusia dan lingkungan alamnya.Di satu pihak masyarakat manusia mampu mengoptimalkan eksploitasi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dari kekayaan alam setempat.Di pihak lain,Lingkungan Alam makin asri dan makin lestari karena adanya sentuhan yang ramah dari budaya dan tangan manusia.

2) Kepribadian yang tidak Selaras dengan Lingkungan Alam
         Kepribadian yang tidak selaras dengan lingkungan alam timbul sebagai akibat adanya ekspoitasi yang bersifat antroposentris.Eksploitasi semacam ini terjadi semata-mata berorientasi kepada kepentingan manusia.Lingkungan Alam tercemar dan rusak,yang akan menjadi warisan budaya bagi generasi masyarakat manusia berikutnya.

 



 






E.SIFAT-SIFAT BUDAYA

                                                             E.SIFAT-SIFAT BUDAYA

     Budaya memiliki sifat universal,artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya,kapan pun dan di mana pun budaya itu berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut.

1. Budaya adalah Milik Bersama
   Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan.Budaya bukanlah milik perseorangan.Dalam catatan-catatan etnografi,tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu.yang ada adalah Budaya suku bangsa X,budaya masyarakat bangsa Y,budaya Nasional dan seterusnya.
  William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya.Apabila peraturan atau norma tersebut dilaksanakan atau dipatuhi,akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan diterima.Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu daerah tertentu,yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.
 2.Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya.Contohnya,Budaya Petani di Desa cenderung bertahan,tidak berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya.Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya.Contohnya,karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk pemukiman baru atau untuk proyek-proyek industri,banyak penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota (Jakarta:"udik) berurbanisasim ke kota.Akibatnya,budaya mereka berubah,yaitu harus menyesuaikan diri dengan budaya kota.
 3.Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
    Bronislaw Malinowski,seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis.Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.Parsudi Suparlan,seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington,Parsudi Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis.

(1) Kebutuhan Primer,merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia.Manusia akan mati atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi.Contoh kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan,minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian dengan refroduksi.Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.

(2)Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial,yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama.Contoh kebutuhan sekunder antara   lain: Berkeluarga,Bertetangga, Bermasyarakat,bahkan berbangsa dan bernegara.Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama,dibandingkan dengan usaha perorangan.

(3)Kebutuhan Integraif,yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh kebutuhan hidupnya.Kebutuhan integratif akan terpenuhi bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan Sekundernya.Pemenuhan kebutuhan integratif mewujudkan hidup manusia yang sejahtera,aman,dan tertib,serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan hiburan.
4.Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar

        Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar,bukan diwariskan secara biologis.Artinya,seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara,terampil bermain dengan sesama anak sebayanya,atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya.
      Melalui proses panjang,seorang individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya.Ia juga akan belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya.Proses belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi,sedangkan proses belajar seorang individu dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.


 

Tuesday, August 27, 2013

SISTEM SOSIAL BUDAYA


D.Sistem Sosial Budaya
   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.Berdasarkan batasan tersebut, sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai seperangkat unsur sosial budaya yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.Kata Totalitas menggambarkan keseluruhan unsur sosial budaya itu saling terkait sehingga membentuk satu-kesatuan yang bulat dan utuh
Koentjaraningrat menyebutkan adanya tujuh komponen sistem sosial budaya,yaitu:Bahasa,Sistem Pengetahuan,Organisasi Sosial,Sistem Peralatan Hidup atau Teknologi,Sistem Mata Pencarian,Sistem Religi dan Kepercayaan Hidup,serta Sistem Kesenian 

1. Bahasa

   Bahasa adalah sistem perlambangan bunyi yang berartikulasi (yang dihasilkan oleh alat-alat ucap di rongga mulut) yang dipakai sebagia alat Komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran manusisa (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia).sistem perlambangan bunyi yang dipakai manusia dalam berinteraksi sosial sedemikian sistematis dan efektif sehingga hanya manusialah yang dikatakan memiliki bahasa.Adapun Binatang tidak memiliki bahasa.
   Salah satu keunikan dari bahasa (yang tidak dimiliki oleh binatang)adalah perlambangan bunyi yang berartikulasi itu dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menjadi satuan-satuan yang bermakna.
Satuan-satuan kata itu kemudian dikontrusikan dalam satuan kalimat sebagai pesan atau pernyataan yang utuh dalam konteks komunikasi sosial.
   Sebagai salah satua unsur sistem sosial budaya,bahasa mempunyai berbagai fungsi dan karakteristik.fungsi dan karakteristik itu sejalan dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan.bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi,sosialisasi,artikulasi dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
   Antropologi tertarik kepada apa yang disebut dengan ''Bahasa Tabu". orang dilarang untuk mengucapkan kata-kata tertentu secara apa adanya.contohnya apabila sedang berada di Hutan,orang dilarang menyebutkan kata-kata"Harimau".penyebutan "Harimau"harus diganti dengan kata "Datuk",misalnya pada masyarakat tertentu,orang pantang menyebutkan nama ayahnya apalagi nama mertuanya.bahasa dipakai pula untuk menghaluskan penyebutan sesuatu istilah.Misalnya orang Gila dikatakan "Sakit Ingatan" atau orang tuli disebut "Kurang Pendengaran".

2.Sistem Pengetahuan    

      Sistem pengetahuan merupakan salah satu upaya Manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan budayanya.Melalui sistem pengetahuan yang dimilikinya,Manusia mampu beradaptasi dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan pula,mereka mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya.Contoh-contoh berikut mengungkapkan bagaimana masyarakat suku-suku bangsa di Indonesia menerapkan sistem pengetahuan tradisional dalam kegiatan hidupnya.
(1) Orang Dayak Kenyah di Kalimantan mengembangkan sistem pertanian ladang yang berpindah-pindah dengan jalan membuka Hutan.Ladang yang tingkat kesuburannya sudah berkurang ditinggalkan agar kelak menjadi Hutan dan subur kembali.Setelah melalui kurun Waktu tertentu,hutan tersebut akan dibuka kembali menjadi ladang baru.Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Orang Dayak Kenyah menetapkan sistem pengetahuannya dalam mengusahakan ladang untuk menjaga kelestarian Hutan.

(2) Orang Batak,Minangkabu,Jawa dn Bali,Toraja,dan lain-lainnya menerapkan Teknologi dan Seni Bangunan Tradisional seperti pada pembuatan rumah-rumah adat.Teknologi dan Seni Bangunan yang diterapkan tersebut tidak kalah mutunya dengan seni bangunan dan seni arsitektur modern yang kita kenal sekarang.

(3) Nenek moyang kita khususnya Orang Bugis dikenal sebagai Pelaut Ulung,yang mampu mengarungi Lautan luas.Mereka sudah memiliki Ilmu Pelayaran seperti Arah Angin dan Arus Laut serta Ilmu perbintangan.

3.Organisasi Sosial
 

      Dalam Kamu Sosiologi,Organisai Sosial dinyatakan sebagai cara-cara prilaku yang terorganisir secara sosial.Dikatakan terorganisir secara sosial karena adanya sekelompok individu yang merasa terikat oleh aturan-aturan,adat-istiadat tertentu dalam kehidupan kelompoknya.Itulah sebab kelompok sosial semacam ini disebut kesatuan sosial.
   Bagaimana kelompok sosial mengorganisasikan anggota-anggota kelompoknnya,dapat kita lihat pada kesatuan-kesatuan sosial berikut ini.

(1) Kesatuan Genealogis atau kesatuan seketurunan (tunggal darah).
Kesatuan Sosil ini terbentuk sebagai akibat adanya ikatan keturunan atua ikatan darah.Termasuk kedalam bentuk Kesatuan sosial ini antara lain Keluarga Inti,Keluarga Luas,dan Kelompok Keturunan.
Keluarga Inti(nuclear family) terdiri dari Suami,Istri,dan Anak-anak yang belum membentuk keluaraga Inti Sendiri.Keluarga Inti ini merupakan kesatuan seketurunan yang paling mendasar.Keluarga Inti terbentuk karena adanya ikatan perkawainan.
     Keluarga Luas(Extended family) dapat terdiri dari suatu Keluarga Inti dari satu keluarga inti ditambah Kake,Nenek,Paman,atau Bibi yang belum kawin,bahkan mungkin beberapa orang keponakan.Mereka hidup bersama dalam satu ikatan rumah tangga.Keluarga Luas bisa juga terdiri dari beberapa keluarga inti yang hidup bersama dan saling berhubungan karena adanya ikatan keturunan.
   Kelompok Keturunan(Descent group) merupakan kelompok kekerabatan yang keanggotaannya diakui berasal dari keturunan satu nenek moyang tertentu yang sungguh-sungguh ada atau hanya ada dalam Mitologi.Satu kelompok keturunan biasanya menghitung garis atau silsilah keturunannya secara unilineal.Silsilah keturunan secara unilineal ialah silsilah keturunan melalui satu garis atau silsilah keturunan baik garis atau sislsilah keturunan Ibu(matrilineal),garis atau silsilah keturunan Bapak(patrilineal),atau kedua-duanya(bilineal).Contoh silsilah keturunan secara unilineal antara lain:leneage,klen atau marga.

(2) Kesatuan teritorial atau kedaerahan.Kesatuan sosial teritorial terbentuk akibat adanya rasa kedaerahan yang sama,karena bertempat tinggal di daerah yang sama dengan batas-batas wilayah yang jelas.Walaupun tidak terikat pada pertalian darah,Kesatuan ini merasa berada dalam satu kesatuan masyarakat yang sama.Contoh,Bentuk kesatuan teritorial antara lain lembur di Sunda,dukuh dan desa di Jawa,desa di Bali,dan wanua di Bugis.

(3) Kesatuan Sosial yang bersifat geneologis dan teritorial.Kesatuan sosial semacam ini terbentuk sebagai akibat adanya kesamaan pertalian darah dan kedaerahan.Anggota-anggota kelompok sosialnya biasanya terdiri dari kesatuan kerabat unilineal yang menempati wilayah yang sama.Contoh bentuk kesatuan sosial yang bersifat geneologis dan teritorial antara lain: huta di Batak,nagari di Minangkabu,uma di Dani-Irian dan dalu di Manggari (Flores).

(4) Kesatuan Sosial yang besifat skaral karena adanya ikatan suci keagamaan(religius).Para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan agama yang dianutnya.Contoh kesamaan sosial yang bersifat sakral antara lain Jamaah (Islam) dan (Jemaat) Kristen.

(5) Kesatuan Sosial berdasarkan tingkat umur (age class).para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan tingkat umur.Contoh kesatuan sosial ini antara lain kelompok Anak-anak.Orang dewasa,dan Orang tua.

(6) Kesatuan Sosial berdasarkan kesamaan jenis kelamin (sexe class).Para anggotanya merasa terikat karena adanya kesamaan jenis kelamin.Contoh kesatuan sosial ini antara lain kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

(7) Kelompok Sosialnyang bersifat "paguyuban"(Sunda:guyub;Jerman:gemeinschaft).Paguyuban adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan kesetiakawanan sosial yang sangat kompak dan bersifat kekeluargaan.Hal ini terjadi karena adanya ikatan Kekerabatan,Kedaerahan,atau suatu kepentingan sosial secara gotong-royong.Contohnya,perkumpulan subak di bali yang menganut sistem pembangian air di antara para Petani,dan kebiasaan "sambat-sinambat" diantara Masyarakat Petani Sunda.

(8) Kesatuan Sosial yang bersifat "patembayan"(lawannya paguyuban;Jerman:gesselschaft).kesatuan ini terbentuk karena adanya .kepentingan-kepentingan tertentu yang bersifat pamrih.Artinya,apabila kepentingan itu tidak terpenuhi,yang bersangkutan akan mundur atau menarik diri dari keanggotaan kelompoknya.Itulah sebabnya untuk memperkokoh organisasinya,kesatuan sosial semacam ini sering dibentuk dengan ikatan hukum melalui pejabat resmi,seperti notaris,pejabat pemerintah yang berwenang,atau aturan-aturan resmi lainnya.Contoh kesatuan sosial ini antara lain organisasi sosial di bidang kesenian dan keolahragaan,organisasi politik,dan perekonomian.Di bidang perekonomian,kesatuan sosial ini dapat berbentuk badan usaha seperti perseroan terbatas,firma,dan koperasi.
4.Sistem Peralatan Hidup atau Teknologi
       Peralatan hidup atau Teknologi erat sekali hubungannya dengan sistem pengetahuan,karena keduanya merupakan upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.Itulah sebabnya sekarang ini,yakni IpTek(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).Contohnya,nenek moyang Manusia di zaman prasejarah sering mempergunakan gua-gua sebagai tempat berlindung dari udara dingin angin atau hujan maupun dari serangan binatang buas.Contoh lainnya ,upaya Petani dalam produksi pertaniannya.Selaim mempergunakan cangkul atau tugal,mereka juga mempergunakan alat bajak yang ditarik oleh Kerbau atau Sapi.
    Antropologi mengaitkan beberapa bentuk peralatan hidup sebagai berikut.
(1) Peralatan Produksi,yakni alat-alat untuk membuat atau memproduksi kehidupan seperti alat pertanian(tugal,cankul,bajak),alat-alat untuk berburu (panah,tombak,jaring alat perangkap),alat-alat penangkap ikan (tombak,harpun,jaring),dan alat-alat pabrik atau industri (alat tenun,penggilingan padi,teknologi pabrik).

(2) Peralatan Distribusi dan Transportasi,yakni alat-alat untuk mengangkut benda atau barang-barang hasil produksi ke tempat pemasaran atau konsumen.Alat-alat pengangkutan di darat antara lain:Gerobak,andong,sepeda dan kendaraan bermotor.Alat-alat pengangkutan di sungai atau di laut antara lain:Rakit,perahu dan kapal laut.Adapun pengangkutan Udara baru dikenal pada zaman modern.

(3) Peralatan Komunikasi.Pada masyarakat tradisional,sudah dikenal teknologi komunikasi seperti kentongan,genderangan,terompet siput dan beduk.Ada juga isyarat komunikasi untuk berburu atau berperang seperti peluit dan tiruan bunyi binatang.
 
(4) Peratan Konsumsi dalam bentuk wadah seperti:keranjang,bakul koli,atau peralatan dapur seperti tembikar,gentong,mangkuk,piring,dan gayung.

(5) Senjata,yakni peralatan untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas atau musuh,contohnya panah,tombak,parang,golok,dan senapan.Peralatan semacam ini bisa juga dijadikan sebagai alat untuk berburu atau menangkap binatang.

(6) Pakaian dan Kelengkapannya,seperti : baju,kain,sarung,perhiasan dari manik-manik atau batu berharga.Pakaian berfungsi untuk melindungi anggota badan dari serangan cuaca seperti terik matahari,udara dingin atau hujan dan untuk menutup aurat (anggota badan yang ditabuhkan atau di larang diperlihatkan di muka umum).Selain ittu untuk memperindah penampilan dan mempercantik diri,pakaian juga mempunyai fungsi lain,misalnya sebagai simbol status kebangsan,penanda bagi pemuka adat atau pemuka agama dan tanda-tanda keprajuritan.

(7) Makanan dan Minuman.Selain untuk  memenuhi kebutuhan fisik akan rasa lapar dan haus,antropologi mencatat bahwa makanan dan minuman sering di fungsikan masyarakat sebagai alat ukur atau alat tukar barang (inatura barter).Contohnya,seikat padi atau sebakul beras pada masyarakat sunda sering dibarter dengan kebutuhan-kebutuhan lain seperti: gula,garam,pakaian ternak,kelapa,keladi,sukun di melanesia (termasuk irian) sering di barter dengan garam,senjata,dan manik-manik.Di beberapa daerah di Indonesia makanan dan minuman sering dipergunakan untuk melengkapi mas kawin atau mahar.

(8)Peralatan Berlindung atau Istirahat dalam bentuk perumahan atau papan.Pada masyarakat zaman prasejarah,gua-gua sering dipergunakan sebagai tempat berlindung dari serangan binatang buas,musuh dn cuaca seperti: angin,hujan udara dingin,atau udara panas.Pada banyak suku bangsa di Indonesia,dikenal berbagi bentuk rumah adat seperti:"Imah"di Sunda",rumah "Betang "di Dayak,"Limasan" di Jawa,"Rumah Gadang" di Minangkabau,dan "Honai" di Asmat.Selain sebagai tempat berlindung dan tempat peristirahatan,antropologi mencatat adanya bentuk-betuk perumahan yang diperuntukkan sebagai tempat bermusyawarah adat ("bale desa" di Sunda dan "Balai Adat" di Minangkabau) serta tempat ibadah ("pura" di Bali dan Surau di Minangkabau).
5. Sistem Mata Pencarian

    Para ahli antrpologi menyatakan bahwa sistem mata pencarian manusia yang paling tua adalah berburu (termasuk menangkap ikan) dan meramu hasil hutan.Dalam waktu kurun yang cukup lama,pemenuhan kebutuhan manusia sangat bergantung pada alam sekitarnya.Dengan teknologi yang sangat sederhana,yaitu dengan alat-alat yang terbuat dari ;batu,tulang,dan kayu,manusia berburu dan meramu hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Sistem mata pencarian semacam ini disebut food gathering atau mengumpulkan/meramu makanan.Masyarakat hidup secara nomaden,artinya berpindah-pindah tempat sesuai dengan pola food gathering itu.
   Pada tahap berikutnya yang relatif belum begitu lama,± 10.000-15.000 tahun yang lalu,terjadi semacam revolusi sistem mata pencarian hidup.Revolusi ini terjadi ketika masyarakat manusia mengenal sistem pertanian dan perternakan.Dikatakan revolusi karena melalui pertanian dan peternakan,manusia sudah mengenal sistem produksi.
    Pada awalnya,sistem pertanian dimulai secara sederhana dalam bentuk perladangan yang berpindah-pindah tempat.Produksinya belum begitu intensif.Itulah sebabnya sistem ini disebut semi producing.Produksi pertanian baru berkembang secara intensif ketika orang mulai mengenal sistem irigasi yang permanen seperti yang kita kenal dalam sistem sawah.
    Sistem irigasi terlaksanaka ketika masyarakatnya  sudah menetap dalam kurun waktu yang relatif  lama.Akhirnya kebutuhan ekonomi semakin meningkat.Produk-produk lain ikut berkembang seperti industri rumah tangga,usaha dibidang peternakan dan perikanan serta usaha jasa.Masyarakat berkembang menjadi masyarakat food producing

6.Sistem Religi dan Kepercayaan Hidup

     Terdapat beberapa unsur yang sifatnya universal dalam pengertian religi atau kepercayaan ini,antara lain kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang lebih tinggi daripada manusia,berbagai hal yang dilakukan manusia,untuk berkomunikasi dan mencari kekuatan-kekuatan tersebut,bentuk-bentuk religi kuno,sampai pada munculnya agama-agama seperti yang terdapat pada sekarang ini.Sistem religi dalam kerangka budaya suatu masyarakat memiliki 3 unsur utama,yaitu sistem keyakinan,sistem upacara keagamaan,dan umat yang menganut religi tersebut.
    Dalam sistem keyakinan,gagasan,aturan agama,pelajaran,dongeng suci,atau riwayat-riwayat suci biasanya tercantum dalam suatu himpunan buku-buku suci itu juga biasanya dianggap sebagai kesusastraan.

7.Sistem Kesenian

     
Sistem kesenian merupakan salah satu perwujudan budaya mannusia akan rasa seni dan keindahan.Pada berbagai suku bangsa di Indonesia dikenal berbagai ragam seni tradisional.

(1) Seni gerabah atau tembikar pada orang Jawa.
(2) Seni pahat atau seni ukir pada orang Bali,Jawa dan orang Asmat.
(3) Seni tenun pada orang Bugis,Minangkabu dan Timor.
(4) Seni bati pada orang Sunda,Jawa dan Betawi
(5) Seni musik dan seni suara,seperti seni krawitan pada orang Sunda,seni gamelan pada Jawa dan Bali,dan seni tabuh pada orang irian dan Maluku
(6) Seni sastra dan seni drama,seperti seni wayang pada orang Jawa,dan seni lenong pada orang Betawi.
(7) Seni bangunan dan bentuk rumah adat seperti rumah-rumah orang Jawa,Batak,Minangkabau,Toraja,dan Bali.
(8) Seni kerajinan tangan atau seni kriya,seperti bentuk anyaman bambu,(Sunda),anyaman rotan (Dayak) dan kerajinan Perak (Jawa dan Bali).
 
     Dalam banyak hal,dapat kita perhatikan bahwa sistem kesenian tradisional erat sekali hubungannya dengan unsur budaya lainnya,terutama unsur religi atau keagamaan.
(1) Seni tenun"Ulos" pada orang batak erat sekali hubungannya dengan berbagai upacara adat,seperti pada upacara perkawinan atau kematian.
(2) Seni pahat dalam bentuk seni patung pada orang dayak dan asmat melambangkan totemisme.Totemisme adalah kepercayaan dari sekelompok masyarakat yang merasa mempunyai hubungan suci dengan binatang tertentu,atau gejala alam tertentu seperti:air,angin,bulan,dan matahari.
(3) Seni pertunjukkan wayang kulit yang menggelar cerita atau "lakon" Murwokolo,sering dipertunjukkan dalam upacara adat "ngeruwat" pada orang jawa.Upacara ini diperuntukkan bagi keluarga yang antara lain memiliki anak tunggal,anak kembar,anak wanita daintara dua anak pria,dan anak pria diantara dua wanita.Upacara ini dimaksudkan agar hidup mereka terhindar dari berbagai marabahaya,terutama dari ancaman seorang "raksasa" yang disebut Bhatara Kala.