Monday, October 28, 2013

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
     Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya dapat dikategorikan ke dalam dua faktor,yakni faktor intern dan faktor ekstern.

1.Faktor Intern

         Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam sistem sosial budaya yang bersangkutan,terutama akibat adanya penemuan baru atau inovasi.Inovasi  bisa berupa penemuan dalam bentuk ide atau gagasan baru,benda-benda atau peralatan baru.
      Inovasi tidak semata-mata diakibatkan faktor kecerdasan para penemuannya,akan tetapi lebih banyak ditetukan oleh faktor kebutuhan hidup yang sangat mendesak.Misalnya,faktor migrasi baru (pendatang) atau karena faktor kelahiran yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan hidup.
      Para ahli membedakan inovasi dalam dua proses,yaitu discover dan invention.Discover merupakan penemuan ide,benda atau peralatan yang benar-benar baru,artinya belum dikenal pada zaman sebelumnya.Adapun invention merupakan penemuan bentuk baru atau pola baru sebagai penyempurnaan bentuk atau pola sebelumnya.Contohnya,penemuan bentuk baru dari "kapak sepatu" di zaman logam,yang merupakan invention dari "kapak genggam" yang merupakan discovery di zaman batu.Contoh lain,penemuan mesin mobil oleh seorang warga negara Austria yang bernama S.Marcus pada tahun 1875,yang dinyatakan sebagai discovery.Baru pada tahun 1911,setelah melalui berbagai proses penyempurnaan,mesin mobil tersebut memperoleh hak paten sebagai kendaraan motor (invention)
     Selain faktor inovasi,faktor intern juga terjadi akibat adanya unsur budaya yang hilang (cultural loss).Hal ini terjadi akibat adanya perubahan lingkungan hidup yang menuntun adanya adaptasi atau penyesuaian budaya masyarakat yang bersangkutan.Contohnya,para pendatang yang datang berurbanisasi ke kota harus beradapatasi dengan lingkungan hidup masyarakat kota.Lambat laun budaya desa yang mereka miliki akan hilang diganti oleh budaya kota.Contoh lainnya,akibat pendangkalan laut terjadilah apa yang disebut "tanah timbul" di segara anakan (Cilacap-Jawa Tengah).Penduduk di sekitarnya yang semula nelayan,beralih menjadi petani yang sukses.Budaya nelayan lambat laun akan hilang di ganti oleh budaya petani..

2.Faktor Ekstern
        Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar sistem sosial budaya yang bersangkutan.Faktor ini timbul akibat adanya kontak denga budaya asing.Prosesnya terjadi dalam bentuk difusi,akultrasi,asimilasi
       Untulk lebih jelasnya,proses difusi,akulturasi,dan asimilasi akan dibahas pada uraian berikut ini.

a. Difusi
       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain.Pengertian dari pihak ke satu pihak yang lain dalam hal ini adalah dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan yang lainnya.
       Defenisi difusi tersebut sejalan dengan defenisi yang dikemukakan oleh William A.Haviland.Ia menyatakan difusi sebagai penyebaraan adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang kainnya.Proses difusi bisa terjadi dalam beberapa cara,antara lain sebagai berikut
1) Melalui Migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur kebudayaan yang bersangkutan "ikut pindah" dan berdifusi kepada kebudayaan setempat.Contohnya,ketika sebagian penduduk dari pulau Jawa ditransmigrasikan ke Pulau Kalimantan dan Irian Jaya,keterampilan bertani dengan sistem sawah menyebar atau berdifusi kepada kebudayaan setempat.
2) Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya.Unsur-unsur dibawa orang lain di tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain secara beruntun,sampai ke tempat-tempat yang jauh.Contohnya,beberapa jenis makanan pokok seperti kentang,jagung dan ketela yang oleh para ahli diketahui berasal dari orang-orang Indian di Amerika Tengah,sekarang ini sudah menyebar ke seluruh dunia.Demikian juga bahan perangsang seperti tembakau dan gula tebu.
        Orang-orang yang besar sekali peranannya dalam proses difusi antara lain para Pedagang,penyebar agama,dan para penjelajah atau pelancong yang "menemukan" benua-benua baru seperti Columbus,Magelhaens dan Marcopolo.

b.Akulturasi
          Akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi dalam kebudayaan sebagai akibat adanya kontak antar kebudayaan yang berlangsung lama.Hal ini terjadi apabila ada kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan berbeda saling berhubungan secara langsung dan intensif.Hal tersebut mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan yang bersangkutan.Perubahan kebudayaan akibat adanya proses akultrasi tidak mengakibatkan terjadinyan perubahan total pada kebudayaan yang bersangkutan.Hal ini disebabkan kerana adanya unsur-unsur kebudayaan yang masih bertahan,menerima sebagian atau mengadakan penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang baru.
   Para ahli antropologi mempergunakan  istilah-istilah berikut,untuk menganalisa apa yang terjadi dalam suatu proses akultrasi.
1) Substitusi.Unsur atau kompleks unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur baru yang lebih memberikan kegunaan bagi keperluan hidup masyarakatnya.Contohnya,sistem komunikasi tradisional yang dulu dilaksanakan melalui kentongan,genderang,atau bedug diganti oleh telepon,radio,atau pengeras suara.
2) Sinkretisme.Unsur-unsur lama masih berfungsi dan bercampur dengan unsur baru sehingga membentuk sistem yang baru.Contoh sinkretisme banyak terjadi dalam unsur keagamaan.Tradisi-tradisi lama masih bertahan,bercampur dengan unsur keagamaan yang baru.
3) Adisi.Ditambahkannya unsur-unsur baru kepada unsur-unsur lama yang masih berlaku.Contohnya,untuk meningkatkan produksi pertanian Rakyat,jenis-jenis pupuk kimia di perkenalkan kepada para petani.Sementara itu jenis pupuk Hijau,pupuk kandang,dan pupuk kompos yang tradisional masih terpakai.
4) Dekultrasi.Adanya suatu unsur tertentu yang hilang dan diganti dengan unsur yang baru.Contohnya,dengan adanya Mesin Penggilingan padi,mengakibatkan hilangnya tradisi menumbuk padi dengan lesung dan Alu.Hilangnya tradisi itu,hilang pula mata pencarian buruh kecil sebagai menumbuk padi,yang umumnya perempuan.
5)Originasi.Masuknya unsur budaya yang sama sekali baru sehingga menimbulkan perubahan besar.Contohnya,proyek Listrik masuk desa menimbulkan situasi baru di daerah pedesaan.Listrik tidak hanya mengakibatkan perubahan lampu "cempor" menjadi lampu listrik,tapi masuk juga unsur-unsur telekomunikasi seperti: Radio,Televisi dan tape recorder.Media serupa itu banyak memberikan informasi dan potensi perubahan di bidang pembangunan masyarakat desa seperti di bidang pendidikan,kesehatan,dan perekonomian.
6) Penolakan (rejection). Proses akultrasi yang terlalu cepat atau terlalu dipaksakan sehingga banyak anggota masyarakat tidak siap menerima perubahan.Akibatnya,mereka menolak terjadinya perubahan,baik secara terang-terangan (misalnya memberontak) atau secara diam-diam (misalnya melalui gerakan "kebangkitan").Contohnya,pemberontakan bersenjata di zaman penjajahan.Contoh gerakan kebangkitan antara lain "Gerakan Ratu Adil","Imam Mahdi",atau Cargo Cult"di Melanesia.
7) Penetrasi atau penerobosan Kebudayaan.Suatu unsur atau kompleks unsur kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan setempat sedemikian rupa intensifnya sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada kebudayaan setempat.
Penetrasi kebudayaan ada yang berlangsung secara damai,ada pula yang berlangsung secara paksa melalui kekerasan.Penetrasi secara damai yang disebut penetration pacifigue,biasanya dilakukan oleh para pedagang dan penyebar agama.Contohnya,masuknya pengaruh Hindu dan Islam ke Indonesia.Adapun penetrasi secara paksa yang disebut penetration violente dilakukan melalui penaklukan atau penjajah.Contohnya,Penjajah orang-orang Eropa di Afrika dan Asia termasuk di Indonesia.

c.Asimilasi
       Asimilasi adalah proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaurnya (berintegrasi) dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang lama menjadi hilang
Bagi Indonesia,sebagai negara Kesatuan,proses asimilasi sangat penting untuk dilaksanakan.Hal ini didasarkan sebagai berikut:
1) Banyaknya unsur-unsur kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
2) Adanya unsur-unsur kebudayaan golongan"minoritas" dari keturunan Tionghoa dan Arab yang rawan mengundang pertentangan ras.
       Pelaksanaan perubahan kebudayaan di Indonesia dari keanekaragaman kebudayaan menuju terciptanya kebudayaan Nasional,hendaknya di program secara sistematis dan terpadu melalui apa yang disebut integrasi nasional.

No comments:

Post a Comment