Friday, November 1, 2013

Strategi Pembangunan Kebudayaan Nasional

Strategi Pembangunan Kebudayaan Nasional

      Untuk mengoperasikan pembangunan kebudayaan nasional,perlu diprogramkan adanya strategi pengembangan kebudayaan secara terpadu dan terarah.Program ini dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,yang pelaksanaanya dilakukan oleh lembaga-lembaga berikut.
  1. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional;
  2. Direktorat Kesenian;
  3. Direktorat Permuseuman;
  4. Direktorat Perlindungan dan Pembina Peninggalan Sejarah Purbakala;
  5. Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
   Adapun kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh direktorat-direktorat tersebut,sebagaimana termuat pada tulisan Prof.Dr.Haryati Soebadyo dalam buku Budaya dan Manusia Indonesia (1985),adalah sebagai berikut.
  1. Program Kesejarahan,Kepurbakalaan dan Permuseuman;
  2. Program Pengembangan Kesenian;
  3. Program Kebahasaan,Kesustraan,Perbukuan,dan Perpustakaan;
  4. Inventarisasi Kebudayaan;
  5. Pembinaan Penghayatan Kepercayaan Terhadap Tuhngkan Yang Maha Esa.

1.Program Kesejarahan,Kepurbakalaan,dan Permuseuman

     Program kesejarahan bertujuan meningkatkan kesadaran untuk bersejarah pada masyarakat Indonesia,sebagai satu bangsa yang telah berjuang mencapai kemerdekaan.Dalam program ini diusahakan penulisan bahan bacaan yang mengungkapkan sejarah bangsa serta kehidupan para tokoh sejarah.Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mengenal lebih dekat akan peristiwa serta pelaku sejarah bangsa.
     Program kepurbakalaan meliputi penyelamatan dan pemugaran peninggalan sejarah dan purbakala.Hal itu dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai kemampuan nenek moyang kita dalam membuat sejarah dan mengembangkan kebudayaan atas dasar nilai-nilai dan gagasan utama,seperti tercermin pada peninggalan-peninggalan purbakala.Gambaran Kebudayaan di masa lampau sebagaimana terlihat pada warisan budaya material itu diharapkan dapat memberikan inspiratif ke arah pembaharuan di masa mendatang.Bukan sebaliknya,untuk merindukan masa kejayaan yang sudah silam tanpa usaha apapun.
     Program permuseuman mencakup penyebarluasan informasi kebudayaan terutama lewat pameran dan peragaan benda-benda budaya di berbagai museum yang tersebar di seluruh tanah air.

2.Program Pengembangan Kesenian

     Program pengembangan kesenian bertujuan untuk meningkatkan prestasi seni.Di samping itu,merangsang inovasi ke arah pengembangan kesenian Nasional yang meliputi seni rupa (seni lukis,seni ukir,seni patung),seni gerak (seni tari,seni drama,pantomim) dan seni suara (olah vokal dan seni musik).Kegiatannya meliputi lomba kesenian,pameran hasil karya seni,seminar tentang apresiasi di bidang kesenian,dan lain-lain.

3.Program Kebahasaan,Kesustraan,Perbukuan,dan Perpustakaan

Program ini jelas jelas berkaitan erat denga usaha dan tujua mencerdaskan bangsa.Program kebahasaan ditunjukkan baik pada bahasa Nasional maupun bahasa daerah.Bahasa nasional merupakan alat pemersatu.Dengan memakai bahasa nasional,interaksi sosial antarwarga negara di semua lingkungan dan tingkatan hubungan dapat terbina  secara lebih efektif.Namun khasanah budaya yang terdapat dalam bahasa-bahasa daerah juga tidak mungkin diabaikan.Bahasa daerah diharapkan tetap berkembang serta memberi masukan berharga bagi pengembangan budaya nasional.
     Program kesustraan erat hubungannya dengan program kebahasaan,karena kesustraan merupakan perwujudan dari penggunaan bahasa secara tepat,baik,tertib dan indah.Berbagai kegiatan seperti sayembara penulisan dan pembacaan puisi,drama serta karangan sastra diadakan untuk pengembangan kesustraan dan selera terhadapnya,baik yang nasional maupun daerah.
   Program perbukuan meliputi antara lain penambahan sarana bacaan,baik buku maupun majalah,guna menunjang program Pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.Sayembara penulisan buku,baik yang bersifat ilmiah maupun semiilmiah,diharapkan dapat merangsang penulisan guna penambahan bahan bacaan.
   Program perpustakaan disamping menambah sarana dan prasana perpustakaan serta menangani pembinaan dan pengembangannya,juga berusaha meningkatkan minat baca.Karena pustakawan di Indonesia masih kurang memadai jumlahnya,dalam program ini pun diusahakan peningkatan mutu para pustakawan.Penigkatan mutu para pustakawan tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan training tambahan.Dengan sendirinya semua usaha tersebut seperti disebutkan di atas dilaksanakan melalui kerja sama dan koordinasi yang erat secara lintas sektoral.

4.Program Perlindungan dan Pembinaan Peningkatan Sejarah dan Kepurbakalaan.

    Program ini bertujuan memperkenalkan nilai-nilai budaya bangsa serta gagasan utama yang luhur,baik yang pernah mendominasi pola tingkah laku masyarakat Indonesia di masa lampau maupun yang masih berlaku hingga sekarang.
   Inventaris meliputi pencatatan dan rekaman segala macam ungkapan bangsa (cerita rakyat,legenda,mitos,sejarah lisan,dan sebagainya) serta penulisan dan terbitan baru guna memperkanalkan hasilnya kepada masyarakat luas.Disamping itu,juga diusahakan terjemahan dan popularisasi naskah lama berbahasa daerah untuk diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

5.Program Pembinaan Penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

   Program ini merupakan konsekuensi Tap MPR NO.II/MPR/1978 yang bertujuan mengadakan pembinaan terhadap para penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Inti Pembinaan adalah mengupayakan budi pekerti luhur,yaitu sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pembinaannya dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak sampai membentuk agama baru di luar agama yang diakui negara.Itulah sebabnya pembinaan terhadap para penghayat kepercayaan berada dibawah Departemen Pendidikan dan ke budayaan,bukan berada di bawah Departemen Agama.Penghayatan terhadap kepercayaan ini dinyatakan sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.  


No comments:

Post a Comment