Wednesday, October 30, 2013

Pancasila sebagai salah satu isi Kebudayaan Nasional

Pancasila sebagai salah satu isi kebudayaan Nasional yang berfungsi dalam proses Integrasi Nasional

   Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia,Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan dasar sikap dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia.Nilai-nilai luhur ini dijabarkan dalam butir-butir P4,baik jumlahnya yang 36 butir maupun 45 butir.
   Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.hal ini berarti secara filosofis,bangsa Indonesia hendaknya berwawasan sama.Berpandangan jauh ke depan,tetapi tetap berakar kepada kepribadian sendiri.Sebagai Insan yang seang membangun,bangsa indonesia harus menjadi manusia modern tetapi tetap berwawasan pancasila.Seluruh pandangan dan pola pikirnya tetap berazaskan Pancasila. Pancasila adalah Ideologi bangsa dan negara,melandasi,membimbingi,dan mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuan Nasional.
     Pancasila pun merupakan dasar negara.Ini berarti negar Indonesia semenjak diproklamirkan pada tahun 1945,harus tetap berdiri kokoh dengan dasar negaranya : Pancasila.Rakyatnya boleh berkembang dan bertambah,negaranya terus membangun dan berubah sesuai dengan pola perencanaan pembangunan,pemerintahannya silih berganti sesuai dengan keputusan MPR,tetapi dasar negarnya tetap utuh:Pancasila
   Pancasila sebagai pedoman hidup,sebagai pandangan hidup,dan dasar negara,juga sebagai sumber hukum bagi setiap prosedur hukum bangsa Indonesia.Kesemuanya itu mencerminkan perwujudan integrasi perwujudan integrasi nasional bangsa indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia


Faktor-Faktor yang menjadi Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam (heterogen) dalm faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,bahasa daerah,agama yang dianut ras,dan sebagainya.
  2. Wilayah yang begitu luas,terdiri dari ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
  3. Besarnya ancaman,tantangan,halangan dan gangguan yang menrongrong keutuhan,kesatuan dan persatuan bangsa,baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
  4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di kalangan masyarakat.dampaknya akan timbul dalam berbagai gejalah seperti SARA,gerakan separatisme dan kedaerahan,atau demontrasi dan unjuk rasa.
  5. Adanya paham "etnosentrisme" di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan sebaliknya menganggap rendah budaya suku bangsa yang lainnya.
  6. Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,baik melewati kontak langsung maupun tak langsung.Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,sedangkan kontak tak langsung antara lain melalui media cetak (majalah dan tabloid) atau media elektronika (televisi,tape recorder,film,radio).hal itu akan berdampak adanya westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan,pergaulan bebas,penyalahgunaan narkotika dan lain sebagainya.

Tuesday, October 29, 2013

Faktor-Faktor Penunjuang Integrasi Nasional

Faktor-Faktor Penunjuang Integrasi Nasional

Faktor-Faktor yang menunjuang Integrasi Nasional Indonesia adalah sebagia berikut.
  1. Adanya faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
  2. Adnyan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam sumpah Pemuda 
  3. Adanya rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia,sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,menegakkan dan mengisi kemerdekaan.
  4. Adanya rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,sebagaimana telah dibuktikan oleh banyaknya Pahlawan bangsa yang gugur di Medan Perjuangan.
  5. Adanya kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,Pancasila dan UUD 1945,Bendera Merah Putih,Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,Bahasa Kesatuan Bahasa Indonesia,dan sebagainya.
  6. Adanyan simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila,dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pengertian Integrasi Nasional

Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar,yakni integrasi dan nasional.Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Kata Nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Integrasi nasional mempunyai arti sebagai berikut. 
  1. Secara politis,integrasi berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
  2. Secara antropologis,integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
   Howard Wriggins,seorang ahli sosiologi,menyatakan bahwa pengertian nasional sudah mengandung adanya integrasi bangsa.Artinya,pernyataan unsur-unsur yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi kesatuan yang lebih utuh.Atau dengan kata lain,nasional berarti berpadunya unsur-unsur masyarakat yang kecil dan banyak jumlahnya itu menjadi satu kesatuan bangsa.   Pertanyaan kita sekarang adalah faktor apakah yang mendorong terjadinya proses perpaduan itu.Menurut seorang ahli sosiologi dari Perancis yang bernama Ernest Renant,proses perpaduan itu timbul akibat adanya kesadaraan,hasrat dan kemauan untuk bersatu.Kemauan untuk bersatu atau to be come together itu muncul akibat adanya berbagai kesamaan,antara lain nasib yang sama dalam perjalanan sejarah.

    Berangkat dari pengertian-pengertian di atas,dapat kita simpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa indonesia.Hasrat dan kesadaraan untuk bersatu sebagai satu kesatuan bangsa itu resminya direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.  
   Kami putra dan putri Indonesia mengaku:
  1. bertanah air satu,tanah air indonesia.
  2. berbangsa satu,bangsa Indonesia.
  3. berbahasa satu,bahasa Indonesia.
   Kemauan untuk bersatu itu disadari benar oleh para perintis kemerdekaan bangsa Indonesia,karena mereka menyadari begitu heterogennya masyarakat dan budaya bngsa ini.Itulah sebabnya bentuk negara sebagai salah satu perwujudan integrasi nasional adalah negara kesatuan republik indonesia.Adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa Indonesia yang heterogen itu diungkapkan dlam semboyan BhinnekaTunggal Ika.

Evolusi Sosial Budaya

Evolusi Sosial Budaya
   Teori Evolusi mula-mula dikembangkan dalam biologi.Tokohnya anatara lain C.H.Darwin yang mengemukakan teori mengenai pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis makhluk hidup.Menurut teori ini,makhluk hidup berevolusi mengikuti huku alam.Makhluk hidup berkembang dari bentuk-bentuk yang sangat sederhana seperti makhluk hidup ber sel satu,menuju tahapan yang paling kompleks seperti makhluk hidup yang kita kenal sekarang ini.
   Teori evolusi ini kemudian dipinjam oleh ahli-ahli Ilmu sosial,termasuk ahli Antropologi,untuk mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya manusia yang ada di muka bumi.Menurut teori ini,kehidupan sosial budaya manusia pun berkembang mengikuti hukum alam,setahap demi setahap dari tahapan yang sangat sederhana menuju tahapan yang paling maju dan kompleks.
   Teori-teori sosial budaya yang dikembangkan oleh para ahli antropologi sangat beragam,baik dasar pemikirannya maupun objek atau unsur yang akan dianalisis.Akibat keberagaman tersebut,antara teori yang satu dapat bertentangan dengan teori yang lainnya.Hal ini dapat menimbulkan adanya semacam aliran,menurut tokoh beserta teori yang bersangkutan.
   L.H.Morgan dan E.B.Taylor adalah dua orang ahli antropologi yang mengembangkan aliran teori evolusi linier.Mereka menyatakan bahwa sosial budaya umat manusia di dunia berkembang secara paralel pada tahapan-tahapan yang sama.Sebagai contoh,menurut E.B.Taylor sosial budaya manusia berkembang dari tahapan liar (savage),biadab (barbarism),dan akhirnya menjadi beradab (civilzation)
   J.J.Bachofen dari Jerman yang semula mendalami kesarjanaannya di bidang hukum,mengembangkan teori evolusi secara khusus,yaitu evolusi keluarga manusia.
menurut J.J.Bachofen,bentuk keluarga yang paling tua adalah promiscuitet (tanpa ikatan perkawinan,mengadakan hubungan secara seksual secara bebas seperti pada masyarakat binatang) bentuk promiscuitet berkembang menjadi bentuk keluarga matriachte (hukum keibuan),dan matriachte berkembang menjadi patriachate (hukum kebapakan).Pendapat J.J.Bachofen sangat diragukan kebenarannya sehingga banyak ahli antropologi yang menyangkalnya.Termasuk pranata hukum keibuan dan kebapakan,banyak ahli antropologi meragukan kenyataannya dalam kehidupan masyarakat
    H.Spencer seorang ahli sosiologi dan L.A.White seorang ahli antrpologi dari Amerika mengembangkan teori evolusi disebut teori evolusi multilinier.Namun berbeda dengan aliran evolusi linier,kedua orang sarjana disebut belakangan menyatakan bahwa kehidupan sosial budaya masyarakat didunia berkembang sendiri-sendiri pada tingkatan yang berbeda-beda.Contohnya,sekarang ini ada masyarakat yang budayanya sedemikian maju,tapi ada sebaliknya ada yang masih sederhana seperti pada tahap awal perkembangannya. 

Monday, October 28, 2013

Dampak Perubahab Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat

Dampak Perubahab Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat
   Perubahan budaya sebenarnya merupakan suatu sistem yang wajar terjadi di dalam kehidupan masyarakat.Namun demikian,sering terjadi pada kasus-kasus tertentu,perubahan tersebut menimbulkan adanya sikap pro atau setuju dan kontra atau tidak setuju dari individu atau kelompok masyarakat tertentu.Pertentangan sikap semacam ini akan menimbulkan terjadinya konflik atau ketegangan dalam kehidupan bermasyarakat.Contohnya,pada awal pelaksanaannya,program keluarga berencana menimbulkan sikap pro dan kontra.
   Perubahan budaya juga menimbulkan dampak yang positif dan dampak yang negatif.Contoh yang positif,modernisasi pertanian rakyat yang mengubah pola pertanian untuk konsumsi (memenuhi kebutuhan sendiri) menjadi pola pertanian produksi (memenuhi kebutuhan pasar).Dampaknya adalah kesejahteraan hidup pertanian menjadi meningkat.Contoh yang negatif,modernisasi pertanian rakyat berdampak hilangnya mata pencaharian beberapa jenis pekerjaan buruh tani.Misalnya,pemakaian traktor pembajak sawah dan penggunaan mesin penggilingan beras,menyebabkan hilangnya pekerja kasar disawah dan hilang pula tukang menumbuk padi dengan lesung dan alu.Dampak negatifnya adalah hilangnya tradisi gotong-royong karena diganti oleh sistem upah yang lebih ekonomis dan lebih produktif.
   Di negara-negara yang sedang berkembang,termasuk Indonesia,perubahan budaya mengacu ke arah modernisasi melalui proses sebagai berikut ini:
  1. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.Dalam proses ini pengetahuan dan teknologi tradisional yang sederhana terdesak oleh penerapan pengetahuan dan teknologi modern,yang umumnya berasal dari barat (Eropa dan Amerika).
  2. Pengembangan pertanian rakyat.Terjadi pergeseran dari sistem pertanian untuk keperluan sendiri menjadi pertanian untuk pasar.Para petani mengolah tanah dan ternaknya tidak semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri,akan tetapi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar untuk mendapatkan uang.
  3. Industrialisasi.Dalam proses ini terjadi pergeseran pemakaian tenaga kerja manusia dan hewan kepada pemakaian sumber tenaga buatan (energi bahan bakar batu bara,minyak bumi,tenaga listrik)
  4. Urbanisasi.Dalam proses ini terjadi arus perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
    Dalam banyak kasus di Indonesia,arus Urbanisasi terjadi juga dari kota-kota kecil menuju kota-kota besar seperti Jakarta,Bandung,Surabaya,dan Medan.
    Bersamaan dengan terjadinya modernisasi,akan terjadi banyak perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut:
  1. Makin pudarnya unsur-unsur adat dan kebiasaan tradisional lainnya
  2. Ikatan kerabat luas atau keluarga besar semakin melemah dan bergeser ke arah keluarga inti atau keluarga batih.
  3. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik,pemerintah,hukum, ekonomi dan perserikatan-perserikatan dll.
  4. Kemajuan dibidang pendidikan dengan berkembangnya kesempatan belajar serta bertambahnya tenaga ahli dan terampil sebagai kaum terpelajar.
  5. Sejalan dengan semakin pesatnya modernisasi di bidang teknologi komunikasi dan trasportasi,semakin pesat pula arus dinamika penduduk dan arus informasi dari satu daerah kedaerah lainnya.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
     Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya dapat dikategorikan ke dalam dua faktor,yakni faktor intern dan faktor ekstern.

1.Faktor Intern

         Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam sistem sosial budaya yang bersangkutan,terutama akibat adanya penemuan baru atau inovasi.Inovasi  bisa berupa penemuan dalam bentuk ide atau gagasan baru,benda-benda atau peralatan baru.
      Inovasi tidak semata-mata diakibatkan faktor kecerdasan para penemuannya,akan tetapi lebih banyak ditetukan oleh faktor kebutuhan hidup yang sangat mendesak.Misalnya,faktor migrasi baru (pendatang) atau karena faktor kelahiran yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan hidup.
      Para ahli membedakan inovasi dalam dua proses,yaitu discover dan invention.Discover merupakan penemuan ide,benda atau peralatan yang benar-benar baru,artinya belum dikenal pada zaman sebelumnya.Adapun invention merupakan penemuan bentuk baru atau pola baru sebagai penyempurnaan bentuk atau pola sebelumnya.Contohnya,penemuan bentuk baru dari "kapak sepatu" di zaman logam,yang merupakan invention dari "kapak genggam" yang merupakan discovery di zaman batu.Contoh lain,penemuan mesin mobil oleh seorang warga negara Austria yang bernama S.Marcus pada tahun 1875,yang dinyatakan sebagai discovery.Baru pada tahun 1911,setelah melalui berbagai proses penyempurnaan,mesin mobil tersebut memperoleh hak paten sebagai kendaraan motor (invention)
     Selain faktor inovasi,faktor intern juga terjadi akibat adanya unsur budaya yang hilang (cultural loss).Hal ini terjadi akibat adanya perubahan lingkungan hidup yang menuntun adanya adaptasi atau penyesuaian budaya masyarakat yang bersangkutan.Contohnya,para pendatang yang datang berurbanisasi ke kota harus beradapatasi dengan lingkungan hidup masyarakat kota.Lambat laun budaya desa yang mereka miliki akan hilang diganti oleh budaya kota.Contoh lainnya,akibat pendangkalan laut terjadilah apa yang disebut "tanah timbul" di segara anakan (Cilacap-Jawa Tengah).Penduduk di sekitarnya yang semula nelayan,beralih menjadi petani yang sukses.Budaya nelayan lambat laun akan hilang di ganti oleh budaya petani..

2.Faktor Ekstern
        Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar sistem sosial budaya yang bersangkutan.Faktor ini timbul akibat adanya kontak denga budaya asing.Prosesnya terjadi dalam bentuk difusi,akultrasi,asimilasi
       Untulk lebih jelasnya,proses difusi,akulturasi,dan asimilasi akan dibahas pada uraian berikut ini.

a. Difusi
       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain.Pengertian dari pihak ke satu pihak yang lain dalam hal ini adalah dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan yang lainnya.
       Defenisi difusi tersebut sejalan dengan defenisi yang dikemukakan oleh William A.Haviland.Ia menyatakan difusi sebagai penyebaraan adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang kainnya.Proses difusi bisa terjadi dalam beberapa cara,antara lain sebagai berikut
1) Melalui Migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur kebudayaan yang bersangkutan "ikut pindah" dan berdifusi kepada kebudayaan setempat.Contohnya,ketika sebagian penduduk dari pulau Jawa ditransmigrasikan ke Pulau Kalimantan dan Irian Jaya,keterampilan bertani dengan sistem sawah menyebar atau berdifusi kepada kebudayaan setempat.
2) Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya.Unsur-unsur dibawa orang lain di tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain secara beruntun,sampai ke tempat-tempat yang jauh.Contohnya,beberapa jenis makanan pokok seperti kentang,jagung dan ketela yang oleh para ahli diketahui berasal dari orang-orang Indian di Amerika Tengah,sekarang ini sudah menyebar ke seluruh dunia.Demikian juga bahan perangsang seperti tembakau dan gula tebu.
        Orang-orang yang besar sekali peranannya dalam proses difusi antara lain para Pedagang,penyebar agama,dan para penjelajah atau pelancong yang "menemukan" benua-benua baru seperti Columbus,Magelhaens dan Marcopolo.

b.Akulturasi
          Akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi dalam kebudayaan sebagai akibat adanya kontak antar kebudayaan yang berlangsung lama.Hal ini terjadi apabila ada kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan berbeda saling berhubungan secara langsung dan intensif.Hal tersebut mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan yang bersangkutan.Perubahan kebudayaan akibat adanya proses akultrasi tidak mengakibatkan terjadinyan perubahan total pada kebudayaan yang bersangkutan.Hal ini disebabkan kerana adanya unsur-unsur kebudayaan yang masih bertahan,menerima sebagian atau mengadakan penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang baru.
   Para ahli antropologi mempergunakan  istilah-istilah berikut,untuk menganalisa apa yang terjadi dalam suatu proses akultrasi.
1) Substitusi.Unsur atau kompleks unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur baru yang lebih memberikan kegunaan bagi keperluan hidup masyarakatnya.Contohnya,sistem komunikasi tradisional yang dulu dilaksanakan melalui kentongan,genderang,atau bedug diganti oleh telepon,radio,atau pengeras suara.
2) Sinkretisme.Unsur-unsur lama masih berfungsi dan bercampur dengan unsur baru sehingga membentuk sistem yang baru.Contoh sinkretisme banyak terjadi dalam unsur keagamaan.Tradisi-tradisi lama masih bertahan,bercampur dengan unsur keagamaan yang baru.
3) Adisi.Ditambahkannya unsur-unsur baru kepada unsur-unsur lama yang masih berlaku.Contohnya,untuk meningkatkan produksi pertanian Rakyat,jenis-jenis pupuk kimia di perkenalkan kepada para petani.Sementara itu jenis pupuk Hijau,pupuk kandang,dan pupuk kompos yang tradisional masih terpakai.
4) Dekultrasi.Adanya suatu unsur tertentu yang hilang dan diganti dengan unsur yang baru.Contohnya,dengan adanya Mesin Penggilingan padi,mengakibatkan hilangnya tradisi menumbuk padi dengan lesung dan Alu.Hilangnya tradisi itu,hilang pula mata pencarian buruh kecil sebagai menumbuk padi,yang umumnya perempuan.
5)Originasi.Masuknya unsur budaya yang sama sekali baru sehingga menimbulkan perubahan besar.Contohnya,proyek Listrik masuk desa menimbulkan situasi baru di daerah pedesaan.Listrik tidak hanya mengakibatkan perubahan lampu "cempor" menjadi lampu listrik,tapi masuk juga unsur-unsur telekomunikasi seperti: Radio,Televisi dan tape recorder.Media serupa itu banyak memberikan informasi dan potensi perubahan di bidang pembangunan masyarakat desa seperti di bidang pendidikan,kesehatan,dan perekonomian.
6) Penolakan (rejection). Proses akultrasi yang terlalu cepat atau terlalu dipaksakan sehingga banyak anggota masyarakat tidak siap menerima perubahan.Akibatnya,mereka menolak terjadinya perubahan,baik secara terang-terangan (misalnya memberontak) atau secara diam-diam (misalnya melalui gerakan "kebangkitan").Contohnya,pemberontakan bersenjata di zaman penjajahan.Contoh gerakan kebangkitan antara lain "Gerakan Ratu Adil","Imam Mahdi",atau Cargo Cult"di Melanesia.
7) Penetrasi atau penerobosan Kebudayaan.Suatu unsur atau kompleks unsur kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan setempat sedemikian rupa intensifnya sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada kebudayaan setempat.
Penetrasi kebudayaan ada yang berlangsung secara damai,ada pula yang berlangsung secara paksa melalui kekerasan.Penetrasi secara damai yang disebut penetration pacifigue,biasanya dilakukan oleh para pedagang dan penyebar agama.Contohnya,masuknya pengaruh Hindu dan Islam ke Indonesia.Adapun penetrasi secara paksa yang disebut penetration violente dilakukan melalui penaklukan atau penjajah.Contohnya,Penjajah orang-orang Eropa di Afrika dan Asia termasuk di Indonesia.

c.Asimilasi
       Asimilasi adalah proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaurnya (berintegrasi) dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang lama menjadi hilang
Bagi Indonesia,sebagai negara Kesatuan,proses asimilasi sangat penting untuk dilaksanakan.Hal ini didasarkan sebagai berikut:
1) Banyaknya unsur-unsur kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
2) Adanya unsur-unsur kebudayaan golongan"minoritas" dari keturunan Tionghoa dan Arab yang rawan mengundang pertentangan ras.
       Pelaksanaan perubahan kebudayaan di Indonesia dari keanekaragaman kebudayaan menuju terciptanya kebudayaan Nasional,hendaknya di program secara sistematis dan terpadu melalui apa yang disebut integrasi nasional.