SETENGAH HATI
Tertegun ku memandangMu
Saat Kau tinggalkanKu Menangis
Bodohnya Ku MengharapMu
Jelas sudah tak Kau Pedulikan cintaku
Mestinya t'lahKu sadari
Betapa peri cinta tanpa balasMu
Harusnya takku paksakan
Bila ahkirnya kau melukaiku
REEF I: Mungkin Ku tak akan bisa
Jadikan dirimu Kekasih yang
Seutuhnya mencinta
Namun kurelakan diri
Jika hanya Setengah Hati
Kau sejukkan Jiwa ini.
Kuhanya terus berharap
Suatu hari kau mampu sadari
Tiada yang pernah mengerti
Sepertiku setulus mencintaiMu
Mestinya t'lah Ku sadari
Betapa peri cinta tanpa balasMu
Harusnya takku paksakan
Bila ahkirnya kau melukaiku
REEF II: Mungkin ku tak akan bisa
Jadikan dirimu kekasih yang
Seutuhnya mencinta
Namun kurelakan diri
Jika hanya Setengah Hati
Kau sejukkan jiwa ini
REEF III : Mungkin Ku tak akan bisa
Jadikan dirimu Kekasih yang
Seutuhnya mencinta
Namun kurelakan diri
Jika hanya Setengah Hati
Kau sejukkan jiwa
REEF IV: Mungkin Ku tak akan bisa
Jadikan dirimu Kekasih yang
Seutuhnya mencinta
Namun kurelakan diri
Jika hanya Setengah Hati
Kau sejukkan jiwa ini.
Tuesday, July 9, 2013
Monday, July 8, 2013
Lyric Ada Band_Yang Terbaik Bagimu
YANG TERBAIK BAGIMU
Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buat ku melambung
Disimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala
Mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan
Dalam waktu beranjak dewasa
Jangan sampai apapun
Terbelenggu jatuh dan terinjak
Reef: Tuhan tolonglah
Sampaikan sejuta sayang ku untuknya
Ku terus berjanji
Takan khianati pintanya
Ayah dengarlah
Betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan
Ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu
kan bergulir kembali
ku rindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala
Sesuatu yang pernah terlewati
Wednesday, July 3, 2013
SUBSTANSI UTAMA BUDAYA
Substansi Utama Budaya
Ada lima isi atau substansi utama budaya,yakni sebagai berikut.
1. Sistem Pengetahuan
Salah satu upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaannya adalah Kemampuan untuk mengembangkan sistem pengetahuan.Melalui sistem pengetahuan,mannusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya.Disamping itu,melalui sistem pengetahuan,manusia juga mampu meningkatkan produktifitas kebutuhan hidupnya
Pengetahuan manusia tentang fauna dan flora dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas di bidang Perburuan,Penangkapan Ikan,Peternakan dan Pertanian.Pengetahuan manusia tentang pengobatan tradisional melalui Dukun atau Tabib membantu upaya manusia mengobati dan memyembuhkan berbagai Penyakit atau Luka akibat Kecelakaan dan Peperangan,Misalnya
Sejarah persebaran nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut rumpun Bangsa Austronesia telah membuktikan bahwa mereka menguasai Transportasi Teknologi yang di tunjang oleh pengetahuan tentang arah Angin,dan Arus Laut bahkan mungkin Ilmu Pengetahuan.Sekarang ini sistem pengetahuan manusia telah berkembang sedemikian canggih terutama di bidang elektronik dan komunikasi.Bidang ini telah mengantarkan kita kepada suatu peningkatan kesejahteraan manusia sebagai bagian Masyarakat dunia dalam sutau era yang disebut sebagai era Globalisasi
2. Sistem Nilai Budaya
Koentjaraningrat menyatakan bahwa sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga Masyarakat.Konsep-konsep tersebut berkenaan dengan hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup.Oleh karena itu,suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan Manusia.
Haryati Soebadio,seorang ahli kebudayaan,memberikan deskripsi kerja tentang Sistem Nilai Budaya sebagai Nilai Gagasan utama(Vital).Lebih lanjut Haryati Soebadio mengatakan bahwa Sistem Nilai dan gagasan itu di hayati benar-benar oleh pendukung budaya yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu.Akibatnya Sistem Nilai dan Gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukungnya,dalam arti mengarahkan Tingkah Laku mereka di dalam Masyarakatnya.Memang dapat dikatakan pula bahwa sistem Nilai dan gagasan utama itu memberi pola untuk bertingkah laku dalam Masyarakatnya atau kata dengan lain memberi seperangakat model untuk bertingkah laku.
Dalam kehidupan sehari-hari ,Sistem Nilai Budaya merupakan suatu Pedoman Hidup yang Ideal ,yang di cita-citakan.
3.Persepsi
Persepsi disebut juga Sudut Pandang dari seorang Individu atau kelompok Masyarakat mengenai suatu hal atau suatu Masalah.Dalam hal-hal tertentu sering terjadi Persepsi yang satu berbeda dengan Persepsi yang lain.Akibatnya akan terjadi konflik,mulai hal yang sederhana hingga hal yang serius.Konflik yang sederhana mungkin hanya sekedar menimbulkan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang berbeda tersebut.Melalui suatu Konsesus atau penyesuaian Persepsi,bisa saja di ambil semacam kesepakatan untuk mempersamakan Persepsi hingga konflik itu akan mereda,dan bahkan hilang sama sekali.Akan tetapi,kalau serius konflik itu malah dapat menimbulkan berbagai benturan persepsi.Dapat timbul suatu perdebatan sengit sehingga mengakibatkan terjadinya Pertengkaran atau Perkelahian.
Ada beberapa contoh Persepsi Kehidupan Masyarakat.Misalnya Seseorang mengganggap bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh Stabilitas Politik di Negara yang bersangkutan.sementara beberapa orang lain mengganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara di tentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di Negara tersebut.
4.Pandangan Hidup
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa Pandangan Hidup adalah Konsep yang dimiliki Seseorang atau Masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu.Misalnya: Pandangan hidup Seorang Petani Jawa yang memandang bahwa Tanah atau lingkungan Alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpishkan dari diri dan keluarganya.Itulah sebabnya mereka sulit untuk beralih mata pencarian hidup atau dipindahkan ke tempat lain
Koentjaraningrat menjelaskan,bahwa Pandangan hidup biasanya mengandung sebagaian nilai-nilai yang dianut oleh Suatu Masyarakat
Secara Khusus Koentjaraningrat menjelaskan bahwa Pandangan Hidup dalam pengertian Ideologi.misalnya Ideologi yang dianut partai-partai Politik atau Ideologi negara.contoh Konkret,Pancasila merupakan Pandanagan hidup dan Ideologi negara bagi seluruh bangsa Indonesia. M.Habib Mustofa,seorang Ahli Sosiologi ,menyatakan bahwa pandangan hidup merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi acuan cita-cita baik bagi perorangan,kelompok Masyarakat,maupun Bangsa.
Habib Mustofa mengategorikan Pandangan Hidup dalam 3 kategori sebagai-berikut
-Pandangan Hidup yang berasal dari norma-norma Agama
-Pandangan Hidup yang bersumber dari Ideologi Negara
-Pandangan Hidup yang berasal dari Renungan atau Falsafah hidup Seorang Individu
5.Etos Budaya
Koentjaraningrat menyatakan bahwa Etos adalah Watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak(dari luar).Contoh Etos antara lain Gaya Tingkah Laku,Kegemaran,atau Benda-benda hasil Budaya yang Khas.Sejalan dengan pernyataan Koentjaraningrat,Clifford Geertz menyatakan bahwa Etos Budaya adalah Sifat Watak,dan Kualitas kehidupan sekelompok Masyarakat atau Bangsa.Termasuk ke dalam cakupan Etos adalah Moral,Sikap Perilaku dan Gaya Estetika atau Kepekaan seseorang terhadap Seni dan Keindahan.
Ada lima isi atau substansi utama budaya,yakni sebagai berikut.
1. Sistem Pengetahuan
Salah satu upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaannya adalah Kemampuan untuk mengembangkan sistem pengetahuan.Melalui sistem pengetahuan,mannusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya.Disamping itu,melalui sistem pengetahuan,manusia juga mampu meningkatkan produktifitas kebutuhan hidupnya
Pengetahuan manusia tentang fauna dan flora dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas di bidang Perburuan,Penangkapan Ikan,Peternakan dan Pertanian.Pengetahuan manusia tentang pengobatan tradisional melalui Dukun atau Tabib membantu upaya manusia mengobati dan memyembuhkan berbagai Penyakit atau Luka akibat Kecelakaan dan Peperangan,Misalnya
Sejarah persebaran nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut rumpun Bangsa Austronesia telah membuktikan bahwa mereka menguasai Transportasi Teknologi yang di tunjang oleh pengetahuan tentang arah Angin,dan Arus Laut bahkan mungkin Ilmu Pengetahuan.Sekarang ini sistem pengetahuan manusia telah berkembang sedemikian canggih terutama di bidang elektronik dan komunikasi.Bidang ini telah mengantarkan kita kepada suatu peningkatan kesejahteraan manusia sebagai bagian Masyarakat dunia dalam sutau era yang disebut sebagai era Globalisasi
2. Sistem Nilai Budaya
Koentjaraningrat menyatakan bahwa sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga Masyarakat.Konsep-konsep tersebut berkenaan dengan hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup.Oleh karena itu,suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan Manusia.
Haryati Soebadio,seorang ahli kebudayaan,memberikan deskripsi kerja tentang Sistem Nilai Budaya sebagai Nilai Gagasan utama(Vital).Lebih lanjut Haryati Soebadio mengatakan bahwa Sistem Nilai dan gagasan itu di hayati benar-benar oleh pendukung budaya yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu.Akibatnya Sistem Nilai dan Gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukungnya,dalam arti mengarahkan Tingkah Laku mereka di dalam Masyarakatnya.Memang dapat dikatakan pula bahwa sistem Nilai dan gagasan utama itu memberi pola untuk bertingkah laku dalam Masyarakatnya atau kata dengan lain memberi seperangakat model untuk bertingkah laku.
Dalam kehidupan sehari-hari ,Sistem Nilai Budaya merupakan suatu Pedoman Hidup yang Ideal ,yang di cita-citakan.
3.Persepsi
Persepsi disebut juga Sudut Pandang dari seorang Individu atau kelompok Masyarakat mengenai suatu hal atau suatu Masalah.Dalam hal-hal tertentu sering terjadi Persepsi yang satu berbeda dengan Persepsi yang lain.Akibatnya akan terjadi konflik,mulai hal yang sederhana hingga hal yang serius.Konflik yang sederhana mungkin hanya sekedar menimbulkan kesalahpahaman di antara pihak-pihak yang berbeda tersebut.Melalui suatu Konsesus atau penyesuaian Persepsi,bisa saja di ambil semacam kesepakatan untuk mempersamakan Persepsi hingga konflik itu akan mereda,dan bahkan hilang sama sekali.Akan tetapi,kalau serius konflik itu malah dapat menimbulkan berbagai benturan persepsi.Dapat timbul suatu perdebatan sengit sehingga mengakibatkan terjadinya Pertengkaran atau Perkelahian.
Ada beberapa contoh Persepsi Kehidupan Masyarakat.Misalnya Seseorang mengganggap bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh Stabilitas Politik di Negara yang bersangkutan.sementara beberapa orang lain mengganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara di tentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di Negara tersebut.
4.Pandangan Hidup
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa Pandangan Hidup adalah Konsep yang dimiliki Seseorang atau Masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu.Misalnya: Pandangan hidup Seorang Petani Jawa yang memandang bahwa Tanah atau lingkungan Alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpishkan dari diri dan keluarganya.Itulah sebabnya mereka sulit untuk beralih mata pencarian hidup atau dipindahkan ke tempat lain
Koentjaraningrat menjelaskan,bahwa Pandangan hidup biasanya mengandung sebagaian nilai-nilai yang dianut oleh Suatu Masyarakat
Secara Khusus Koentjaraningrat menjelaskan bahwa Pandangan Hidup dalam pengertian Ideologi.misalnya Ideologi yang dianut partai-partai Politik atau Ideologi negara.contoh Konkret,Pancasila merupakan Pandanagan hidup dan Ideologi negara bagi seluruh bangsa Indonesia. M.Habib Mustofa,seorang Ahli Sosiologi ,menyatakan bahwa pandangan hidup merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi acuan cita-cita baik bagi perorangan,kelompok Masyarakat,maupun Bangsa.
Habib Mustofa mengategorikan Pandangan Hidup dalam 3 kategori sebagai-berikut
-Pandangan Hidup yang berasal dari norma-norma Agama
-Pandangan Hidup yang bersumber dari Ideologi Negara
-Pandangan Hidup yang berasal dari Renungan atau Falsafah hidup Seorang Individu
5.Etos Budaya
Koentjaraningrat menyatakan bahwa Etos adalah Watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak(dari luar).Contoh Etos antara lain Gaya Tingkah Laku,Kegemaran,atau Benda-benda hasil Budaya yang Khas.Sejalan dengan pernyataan Koentjaraningrat,Clifford Geertz menyatakan bahwa Etos Budaya adalah Sifat Watak,dan Kualitas kehidupan sekelompok Masyarakat atau Bangsa.Termasuk ke dalam cakupan Etos adalah Moral,Sikap Perilaku dan Gaya Estetika atau Kepekaan seseorang terhadap Seni dan Keindahan.
Friday, June 28, 2013
DOA BAPA KAMI
DOA BAPA KAMI
AMIN
BAPA KAMI YANG DI SURGA
DI KUDUSKANLAH NAMAMU
DATANGLAH KERAJAANMU
JADILAH KEHENDAKMU
DI BUMI SEPERTI DI SURGA
BERIKANLAH KAMI
PADA HARI INI
MAKANAN KAMI
YANG SECUKUPNYA
DAN AMPUNILAH KAMI
AKAN KESALAHAN KAMI
SEPERTI KAMI MENGAMPUNI
ORANG YANG BERSALAH
KEPADA KAMI.
DAN JANGANLAH
MEMBAWA KAMI
KEDALAM PENCOBAAN
TETAPI LEPASKANLAH KAMI
DARIPADA YANG JAHAT
KARENA ENGKAULAH
YANG EMPUNYA
KERAJAAN DAN KUASA DAN KEMULIAAN
SAMPAI SELAMA-SELAMNYA
AMIN
Thursday, June 27, 2013
lyric lagu ALLAH SANGGUP
ALLAH SANGGUP
APA YANG TAK PERNAH,
DI LIHAT MATA.................
YANG TAK PERNAH,
DI DENGAR TELINGA.........
DAN YANG TAK PERNAH,
TIMBUL DI DALAM HATI.................
SEMUA DISEDIAKANNYA
BAGI YANG MENGASIHI DIA ..
REEF: ALLAH SANGGUP
MELAKUKAN SEGALA PERKARA
DULU,S'KARANG DAN S'LAMANYA
KUASANYA TAK BERUBAH
BACK TO AWAL......
ALLAH SANGGUP
MELAKUKAN SEGALA PERKARA
DULU,S'KARANG DAN S'LAMANYA
KUASANYA TAK BERUBAH
APA YANG TAK PERNAH,
DI LIHAT MATA.................
YANG TAK PERNAH,
DI DENGAR TELINGA.........
DAN YANG TAK PERNAH,
TIMBUL DI DALAM HATI.................
SEMUA DISEDIAKANNYA
BAGI YANG MENGASIHI DIA ..
REEF: ALLAH SANGGUP
MELAKUKAN SEGALA PERKARA
DULU,S'KARANG DAN S'LAMANYA
KUASANYA TAK BERUBAH
BACK TO AWAL......
ALLAH SANGGUP
MELAKUKAN SEGALA PERKARA
DULU,S'KARANG DAN S'LAMANYA
KUASANYA TAK BERUBAH
Wednesday, June 26, 2013
WUJUD BUDAYA
Wujud Budaya
A.L.Krober dan T.Parson membedakan Wujud Budaya sebagai Suatu dari gagasan-gagasan serta konsep-konsep dan wujud budaya sebagai rangkaian tindakan serta aktivitas Manusia yang berpola.Perwujudan budaya seperti yang di kemukakan oleh A.L.Krober dan T.Parson ini sesuai dengan defenisi budaya seperti dikemukakan oleh W.A.Haviland.
Apabila kita memperhatikan defenisi budaya menurut Koentjaraningrat,perwujudan budaya dapat kita kelompokkan kedalam 3 bentuk sebagai berikut.
1.Sistem Gagasan
Budaya dalam wujud ini bersifat Abstrak,tidak dapat di raba atau di foto,hanya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan.Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya semenjak dini sangat menentukan Sifat dan Cara Berpikir,serta Tingkah Laku warga pendukung budaya tersebut.Itulah sebabnya wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut Sistem Nilai Budaya.Gagasan-gagasan inilah yang ahkirnya menghasilkan berbagai hasil karya Manusia berdasarkan Nilai-Nilai,Cara Berpikir, dan Pola Tingkah Laku. .
2.Sistem Tindakan
Budaya dalam wujud ini bersifat Konkret,dapat di lihat dan di foto.Misalnya: Petani bekarja di Sawah,Karyawan bekerja di Pabrik dan Siswa belajar di Sekolah.
Untuk kegiatan tertentu,warga pendukung budaya tertentu melakukan serangkaian Tingkah Laku berdasarkan Pola atau Sistem tertentu pula.Dengan memperhatikan contoh diatas,kita dapat melihat,Petani bekerja di Sawah,Karyawan bekerja di Pabrik,dan Siswa belajar di Sekolah.Masing-masing Aktivitas tersebut berada dalam satu Sistem Tindakan dan Tingkah Laku yang berbeda. .
3.Hasil Karya Manusia
Wujud budaya dalam kategori ini Konkret,dapat di lihat,di raba dan di foto.Sebagai contohnya,dapat kita lihat Hasil Karya Manusia mulai dari Proyek-proyek Raksasa seperti Waduk Pembangkit Tenaga Listrik,Industri-industri Besar,Bagunan-bangunan Megah,sampai pada karya dalam bentuk Benda-benda kecil seperti Jarum dan Kancing Baju.
A.L.Krober dan T.Parson membedakan Wujud Budaya sebagai Suatu dari gagasan-gagasan serta konsep-konsep dan wujud budaya sebagai rangkaian tindakan serta aktivitas Manusia yang berpola.Perwujudan budaya seperti yang di kemukakan oleh A.L.Krober dan T.Parson ini sesuai dengan defenisi budaya seperti dikemukakan oleh W.A.Haviland.
Apabila kita memperhatikan defenisi budaya menurut Koentjaraningrat,perwujudan budaya dapat kita kelompokkan kedalam 3 bentuk sebagai berikut.
1.Sistem Gagasan
Budaya dalam wujud ini bersifat Abstrak,tidak dapat di raba atau di foto,hanya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan.Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya semenjak dini sangat menentukan Sifat dan Cara Berpikir,serta Tingkah Laku warga pendukung budaya tersebut.Itulah sebabnya wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut Sistem Nilai Budaya.Gagasan-gagasan inilah yang ahkirnya menghasilkan berbagai hasil karya Manusia berdasarkan Nilai-Nilai,Cara Berpikir, dan Pola Tingkah Laku. .
2.Sistem Tindakan
Budaya dalam wujud ini bersifat Konkret,dapat di lihat dan di foto.Misalnya: Petani bekarja di Sawah,Karyawan bekerja di Pabrik dan Siswa belajar di Sekolah.
Untuk kegiatan tertentu,warga pendukung budaya tertentu melakukan serangkaian Tingkah Laku berdasarkan Pola atau Sistem tertentu pula.Dengan memperhatikan contoh diatas,kita dapat melihat,Petani bekerja di Sawah,Karyawan bekerja di Pabrik,dan Siswa belajar di Sekolah.Masing-masing Aktivitas tersebut berada dalam satu Sistem Tindakan dan Tingkah Laku yang berbeda. .
3.Hasil Karya Manusia
Wujud budaya dalam kategori ini Konkret,dapat di lihat,di raba dan di foto.Sebagai contohnya,dapat kita lihat Hasil Karya Manusia mulai dari Proyek-proyek Raksasa seperti Waduk Pembangkit Tenaga Listrik,Industri-industri Besar,Bagunan-bangunan Megah,sampai pada karya dalam bentuk Benda-benda kecil seperti Jarum dan Kancing Baju.
Tuesday, June 25, 2013
PENGERTIAN BUDAYA
A.Pengertian Budaya
Secara Harafiah kata Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yaitu bentuk jamak dari Buddhi yang berarti BUDI/AKAL. Budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan Akal.
Ada juga Para Ahli menyatakan bahwa budaya berasal dari kata Budi-Daya yang berarti Daya dari Budi,jadi kata budaya atau daya dari budi itu berarti Cipta,Karsa,Rasa.
Budaya sabagai kata benda sebenarnya merupakan terjemahan dari culture (Inggris) atau cultuur (Belanda).kata-kata asing tersebut berasal dari bahasa latin cultura yang berarti Pemeliharaan,Pengolahan,dan Penggarapan tanah.Menurut Kaidah bahasa Indonesia,kata budaya dapat menjadi kebudayaan sebagai kata sifat.
Defenisi Budaya Menurut beberapa Ahli adalah sebagai berikut:
1.) Sir Edwar Burnett Taylor,seorang Ahli Antropologi dari Inggris,pada tahun 1871 untuk pertama kalinya mendefenisikan budaya secara rinci sebagai Pengetahuan,Kepercayaan,Kesenian,Hukum,Moral,Kebiasaan dll.kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota Masyarakat.
2.)Prof.Dr.Koentjaraningrat,Seorang Ahli Antropologi dari Indonesia yang besar jasanya dalam Pengembangan Antropologi di Indonesia,mendefenisikan Budaya sebagai seluruh sistem Gagasan dan Rasa,Tindakan,serta Karya,yang dihasilkan Manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar
3.)William A.Haviland,seorang ahli Antropologi America,mendefenisikan Budaya sebagai seperangkat peraturan yang standar,yang apabila dipenuhi atau dilaksanakan oleh anggota masayarakatnya akan menghasilkan perilaku yang dianggap layak dan dapat diterima anggota Masyarakatnya
Dari beberapa defenisi di atas maka, dapat disimpulkan sbb:
- Adanya Unsur-unsur budaya berupa perilaku yanbg nyata di satu pihak adanya unsur-unsur budaya berupa Nilai-nilai,Kepercayaan,Norma,Perilaku dan Manusia.
- Budaya dimiliki Bersama oleh seluruh anggota Masyarakat pendukung Budaya yang bersangkutan.
- Budaya terbentuk sebagai Hasil Belajar.
Secara Harafiah kata Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yaitu bentuk jamak dari Buddhi yang berarti BUDI/AKAL. Budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan Akal.
Ada juga Para Ahli menyatakan bahwa budaya berasal dari kata Budi-Daya yang berarti Daya dari Budi,jadi kata budaya atau daya dari budi itu berarti Cipta,Karsa,Rasa.
Budaya sabagai kata benda sebenarnya merupakan terjemahan dari culture (Inggris) atau cultuur (Belanda).kata-kata asing tersebut berasal dari bahasa latin cultura yang berarti Pemeliharaan,Pengolahan,dan Penggarapan tanah.Menurut Kaidah bahasa Indonesia,kata budaya dapat menjadi kebudayaan sebagai kata sifat.
Defenisi Budaya Menurut beberapa Ahli adalah sebagai berikut:
1.) Sir Edwar Burnett Taylor,seorang Ahli Antropologi dari Inggris,pada tahun 1871 untuk pertama kalinya mendefenisikan budaya secara rinci sebagai Pengetahuan,Kepercayaan,Kesenian,Hukum,Moral,Kebiasaan dll.kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota Masyarakat.
2.)Prof.Dr.Koentjaraningrat,Seorang Ahli Antropologi dari Indonesia yang besar jasanya dalam Pengembangan Antropologi di Indonesia,mendefenisikan Budaya sebagai seluruh sistem Gagasan dan Rasa,Tindakan,serta Karya,yang dihasilkan Manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar
3.)William A.Haviland,seorang ahli Antropologi America,mendefenisikan Budaya sebagai seperangkat peraturan yang standar,yang apabila dipenuhi atau dilaksanakan oleh anggota masayarakatnya akan menghasilkan perilaku yang dianggap layak dan dapat diterima anggota Masyarakatnya
Dari beberapa defenisi di atas maka, dapat disimpulkan sbb:
- Adanya Unsur-unsur budaya berupa perilaku yanbg nyata di satu pihak adanya unsur-unsur budaya berupa Nilai-nilai,Kepercayaan,Norma,Perilaku dan Manusia.
- Budaya dimiliki Bersama oleh seluruh anggota Masyarakat pendukung Budaya yang bersangkutan.
- Budaya terbentuk sebagai Hasil Belajar.
Subscribe to:
Posts (Atom)