Wednesday, September 6, 2017

UANG DAN KEKAYAAN DALAM PANDANGAN TUHAN

   Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:10)

Uang bukan hanya dipandang sebagai benda yang mempunyai nilai semata, tetapi lebih dari itu uang juga memiliki kuasa yang begitu besar bagi manusia dan kehidupannya. Sama seperti mata uang yang memiliki dua sisi berbeda, maka uang juga bisa memberikan dua pengaruh yang bertolak belakang bagi manusia sebagai penggunanya; pengaruh yang baik dan pengaruh yang buruk, semuanya bergantung dari cara pandang serta tujuan seseorang terhadap uang itu sendiri.

Pengaruh buruk adalah cinta uang menjadi akar dari segala kejahatan, sebab orang yang cinta akan uang menjadikan uang segalanya di dalam kehidupannya serta memperhamba dirinya bagi uang itu sendiri. Sikapnya akan ditandai dari nafsunya yang besar didalam memburu uang serta keinginan menjadi kaya sebagai akibatnya ia tidak akan pernah merasa puas (Pengkhotbah 5:9), berakhir pada kesusahan (1 Timotius 6:9) dan mendapat hukuman (Amsal 28:20b). Demi uang dan karena uang, orang yang mencintainya akan dipenuhi dengan kejahatan dan dosa,yaitu:

  1. Menjual Kebenaran (Matius 26:15).
      Ada orang percaya yang mengkhiati Tuhan Yesus demi Pangkat/Jabatan, kedudukan dalam pekerjaan atau bahkan memperoleh kekayaan dari sebuah perkawinan.

  2. Membeli kenikmatan yang ditawarkan dunia (Pengkhotbah 10:19).
      Diluar untuk maksud dan hal-hal baik, maka uang dipakai sebagai alat untuk berbuat jahat dan dosa seperti berpesta pora dan hidup dalam kedagingan, menyuap/disuap, menindas orang lain dan sebagainya.

  3. Menimbulkan ketamakan (Lukas 12:15).
      Tuhan Yesus mengingatkan bahwa orang yang berlimpah hartanya akan cenderung menjadi tamak. Ketamakan akan menjadikan orang serakah, pelit serta tidak peduli kepada orang lain.

Namun sebaliknya adalah bahwa Tuhan Yesus menghendaki supaya hidup kita diberkati dan dipenuhi dengan kelimpahan dan kekayaan tanpa kita menjadi hamba uang. Ketika kita mempergunakan uang dan kekayaan dalam seluruh kehendak-Nya, maka Tuhan akan mengembalikannya seratus kali lipat (Matius 19:21,29). Benarlah apa yang ditulis Alkitab, yaitu ketika kita memuliakan Tuhan dengan harta kita (Amsal 3:9) maka justru akan semakin diberkati (Amsal 11:24). Penulis kitab Amsal, Raja Salomo adalah orang terkaya yang pernah ada di muka bumi. Kalau kita bermurah hati dengan uang (harta dan kekayaan) kita biarlah itu karena kita mengasihi Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Melalui uang (Harta dan Kekayaan),kita memuliakan Tuhan,yaitu:

    1. Membiayai perjalanan misi memberitakan Injil.
    2. Menolong orang Miskin dan Berkekurangan.
    3. Membantu orang yang sedang mengalami bencana dan kesusahan.
    4. Membangun Rumah Tuhan.

Mengelola dan mempergunakan uang (harta dan kekayaan) adalah gambaran bagaimana sikap hati kita di hadapan Tuhan atas semua anugerah-Nya sebab di mana harta kita berada,disitulah hati kita berada (Matius 6:21). Tuhan mau kita mengumpulkan harta di sorga bukan di dunia. Jadi apabila Ia menganugerahkan kita dengan segala berkat dan kekayaan di kehidupan ini, pakailah itu untuk memuliakan nama-Nya.

5 TUTUR BIJAK

1. Jika Anda Benar, maka Anda tidak perlu Marah.
    dan jika Anda Salah, maka Anda tidak layak untuk Marah.

2. Sabar dengan Keluarga itu namanya Cinta.
    Sabar dengan Orang Lain itu namanya Respect
    Sabar dengan Diri Sendiri itulah namanya Kepercayaan Diri

3. Jangan terlalu berpikir Keras mengenai Masa Lalu, hal itu membawa Air Mata
    Jangan pula Berpikir terlalu banyak mengenai Masa Depan, hal itu membawa ketakutan
    Hiduplah saat ini dengan Senyuman, hal itu akan membawa Bahagia

4. Setiap Cobaan dalam hidup kita bisa membuat hidup kita lebih terpuruk atau lebih baik.
    Setiap Masalah datang untuk membuat kita lebih Berprestasi atau hancur sama sekali
    Pilihan ada ditangan kita untuk menjadi Pecundang atau Pemenang.

5. Temukan Hati yang Indah dan Tulus
     bukan Wajah yang Rupawan atau Menawan
     Hal-hal yang Indah tidak selalu baik
     Namun hal-hal yang baik selalu Indah.
   

Tuesday, September 5, 2017

PERUBAHAN


    Setiap orang pasti menginginkan adanya perubahan dalam hidupnya, untuk menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Perubahan hidup ke arah yang lebih baik bagaikan sebuah perahu yang sedang bergerak melawan Arus, perlu perjuangan dan usaha keras secara terus menerus, sehingga tidak terbawa oleh Arus. Sebab apabila tidak demikian,maka arus itu akan menyeret kita kedalam keadaan yang semakin buruk.
    Hidup kita tak boleh pasif, melainkan harus selalu Aktif. Perubahan bukan terjadi hanya melalui Pikiran atau perkataan saja, melainkan harus melalui komitmen dan kesungguhan yang kuat dari diri kita sendiri yang menghasilkan tindakan nyata.
   Perubahan tidak akan terjadi apabila kita sendiri belum melakukan perubahan dalam pola pikir dan tindakan.So.....ACTION NOW

Sunday, August 17, 2014

Dasar -dasar kekristenan.

  Dasar-Dasar Kekristenan,mencakup:
  1. Hidup Manusia
  2. Kejatuhan Manusia
  3. Keselamatan
  4. Berkat Keselamatan
  5. Babtisan Air
  6. Baptisan Roh Kudus
  7. Hidup Dalam Firman Tuhan

Saturday, April 5, 2014

Dampak Pembangunan Terhadap Budaya Indonesia

Dampak Pembangunan Terhadap Budaya Indonesia


       Dampak pembangunan terhadap budaya Indonesia ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif.
      Dampak pembangunan yang bersifat positif antara lain terbentuknya integrasi nasional.Modernisasi sebagai bentuk perubahan unsur-unsur budaya tradisional menjadi unsur-unsur budaya modern yang sesuai dengan perkembangan bangsa,juga merupakan dampak positif.
      Dampak pembangunan yang bersifat negatif anatra lain tampak dalam hal-hal berikut ini.
  1. Pudarnya pengetahuan tradisional,seperti Ilmu Kesehatan tradisional,Ilmu dukun dan meramal.
  2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi seperti animisme dan dinamisme.Sistem kepercayaan itu diganti dengan agama-agama besar,seperti:Islam,Kristen,Katolik,Hindu dan Budha.
  3. Bergesernya nilai-nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.Diperlukan adanya nilai-nilai yang baru yang mampu mengimbangi perubahan budaya.Contohnya,Dulu anak Permpuan tidak perlu sekolah,karena kelak akan menjadi ibu rumah tangga,mengurus suami,anak dan keperluan lain ibu rumah tangga lainnya.Sekarang dengan adanya emansipasi wanita,anak perempuan menuntit hak yang sama dengan anak laki-laki anatara lain di bidang pendidikan.
  4. Melemahnya Etos kerja tradisional seperti adanya takdir yang menentukan nasib sekarang.Akibatnya orang tidak perlu bekerja keras untuk memperbaiki nasibnya.Sebagian orang banyak bekerja santai karena segala sesuatunya sudah ditentukan lingkungan alam sekitarnya.Etos kerja semacam ini dulu mungkin cocok untuk menciptakan suasana tenang,tidak ada pertentangan dan keserakahan.Sekarang ini etos kerja Tradisional diganti dengan etos kerja yang dinamis,ulet,penuh tantangan,dan terencana agar memperoleh hasil yang optimal.  
   Dalam Era pembangunan,Etos kerja berubah secara kerja berubah secara drastis.Intinya adalah semangat membangun,Aktif,Produktif,Kreatif,penuh perkembangan dan lain-lain.
1.Faktor Kebudayaan yang Mendorong Pembangunan. 
           Beberapa faktor kebudayaan yang dapat mendorong pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut.
a. Adanyan Kontak Kebudayaan dengan Masyarakat Luar.
           Sebuah Masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang-orang yang beraneka ragam kebudayaannya cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersifat terbuka kepada sesuatu hal yang baru.Sikap yang mudah menerima hal yang baru akan tampak menonjol kalau masyarakat menekan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru,baik yang berasal dari masyarakat itu sendiri maupun yang     berasal dari luar.Dengan terbiasanya Masyarakat terbuka terhadap hal-hal yang baru tersebut,Program-program pembangunan akan mudah diterima oleh masyarakat yang bersangkutan.

b.Kesadaran Akan Adanya Kekurangan Dalam Kebudayaannya 
         Dalam suatu masyarakat ada orang-orang yan sadar akan berbagai kekurangan dalam kehidupan masyarakatnya.Untuk itu mereka akan berusaha menutupi kekurangannya.Contohnya,Masyarakat petani di pulau Jawa,dengan keterbatasan lahan pertaniannya,berubah meningkatkan produksi pertaniannya melalui progaram "Panca Usaha Tani"

c.Adanya Unsur-unsur Kebudayaan yang Mejadi Landasan Diterimanya Unsur Baru
          Suatu unsur kebudayaan Baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur yang baru.Berlandaskan asumsi tersebut,apabila dalam suatu masyarakat sudah ada suatu landasan yang dapat dipakai sebagai acuan untuk menerima program-program pembangunan yang diarahkan kepada masyarakat yang bersangkutan,mereka tidak akan terkujut lagi dengan sesuatu hal yang baru.Dengan demikian,Program-program pembangunan akam mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat tersebut.Misalnya,adanya sepeda sebagai alat angkutan di pedesaan dapat menjadi landasaan bagi diterimanya sepeda motor sebagai sarana angkutan modern.

d.Unsur-unsur Budaya yang Kegunaanyan dan Fungsinya Mudah Dirasakan
          Unsur-unsur budaya yang fungsinya mudah dirasakan akan dengan mudah diterima oleh masyarakat yang bersangkutan.Contohnya,dalam hal memasyarakatkan radio dan televisi di desa-desa.dengan harga yang terjangkau masyarakat,media elektronik ini dapat dengan cepat diterima orang.disamping dengan fungsi utamanya sebagai sarana hiburan,media ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menginformasika  berbagai program pembangunan,seperti dibidang pendidikan perekonomian,kesehatan,keamanan dan politik.

e.Sistem Pendidikan yang Maju
       Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi setiap orang untuk berpikir secara objektif serta membuka pola pikir untuk menerima hal-hal baru.Pendidikan pun akan membuka wawasan setiap orang untuk menilai apakah unsur-unsur baru itu sesuai dengan nilai-nilai budaya yang mereka miliki.Dengan demikian dengan sistem pendidikan yang maju,yang sesuai dengan perkembangan zamannya,diharapkan akan membuka cakrawala berpikir dalam masyarakatnya dalam menerima program-program pembangunan.Contohnya "Program wajib belejar 9 tahun" yang dijadikan landasan pelaksanaan pendidikan nasional diharapkan dapat membuka pola pikir masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.

2.Faktor-Faktor kebudayaan yang Menghambat Pembangunan
        Faktor-faktor kebudayaan berikut berpotensi menghambat pelaksanaan pembangunan.

a.Hambatan Budaya yang berkaitan dengan Pandangan Hidup dan Sistem kepercayaan
      Keterikatan orang Jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun-temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan.Mereka enggan meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani.padahal hidup mereka umumnya miskin.

b.Hambatan Budaya yang Berkaitan dengan Perbedaan Persepsi atau Sudut Pandang
      Hanbatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.Contohnya,Program Keluarga Berencana atau KB semula ditolak masyarakat,mereka beranggapan bahwa "banyak anak adalah banyak rezeky"

c.Hambatan Budaya yang Berkaitan dengan Faktor Psikologis atau Kejiwaan
      Upaya untuk mentransigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam benyak mengalami kesulitan.hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandikan dengan hidup mereka di tempat yang lama.

d.Masyarakat yang Terasing dan Kurang Komunikasi dengan Masyarakat Luar.
        Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar,karena pengetahuannya serba terbatas,seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

e.Sikap Tradisionalisme yang Berprasangka Buruk Terhadap Hal-hal Baru
      Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa,yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.Contohnya,Sikap tradisionalisme pada suku-suku bangsa yang dengan berbagai cara mengasingkan dirinya dari pengaruh budaya luar.Misalnya,orang Budaya di Jawa Barat,Orang Kubu di pedalaman Bengkulu,dan Sumatera Selatan,Orang Laut di Kepulauan Riau Lautan.

f.Sikap Etnosentrisme
     Sikap etnosentrisme adalah sikap yang mengagung-angungkan budaya suku bangsanya sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.Sikap semacam ini akan mudah memicu timbulnya kasus-kasus SARA,yakni pertentangan suku,agama,ras,dan antargolongan.Dampak lebih luas sikap etnosentrisme akan menghambat proses integrasi nasional.


Sunday, November 10, 2013

Arena atau Perwujudan Kebudayaan Nasional

Arena atau Perwujudan Kebudayaan Nasional

Arena atau forum perwujudan kebudayaan nasional bisa dilaksanakan melalui berbagai jalur,antara lain lembaga-lembaga berikut.
1) Lembaga politik dan Pemerintahan sepertti MPR,lembaga-lembaga tinggi negara,departemen-departemen,dan partai politik.
2) Lembaga-lembaga perekonomian seperti industri dan perusahaan.
3) Lembaga pendidikan seperti universitas,sekolah,dan kursus.
4) Lembaga-lembaga Kemasyarakatan seperti desa,karang taruna,organisasi-organisasi keolahragaan,dan kesenian.
5) Lembaga-lembaga yang sifatnya teemporer seperti festival ,pameran,dan seminar.

    Di antara contoh-contoh di atas,lembaga yang paling operasional memperlihatkan adanya integrasi nasional adalah MPR sebagai lembaga tertinggi negara.Menimal setiap lima tahun sekali wakil-wakil rakyat hasil pemilu bersidang untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara,dan memilih presidden beserta wakilnya sebagai Mandataris MPR.GBHN adalah bentuk konsensus nasional untuk menyepakati dan mengintegrassikan arah serta haluan negara dalam garis-garis besarnya.

Thursday, November 7, 2013

Perwujudan Kebudayaan Nasional

PERWUJUDAN KEBUDAYAAN NASIONAL


Perwujudan kebudayaan nasional antara lain dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini.
1. Pakaian
      Pakaian merupakan benda kebudayaan,termasuk di dalamnya pakaian khas bangsa indonesia yang umumnya seperti peci,batik dan kebaya.

2.Bahasa
      Bahasa pergaulan pada tingkat nasional adalah bahasa Indonesia.Bahasa pergaulan ini bukan bahasa Melayu Riau,juga bukan bahasa salah satu suku bangsa tertentu melainkan bahasa negara sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945.

3.Lambang-Lambang Identitas Kebangsaan
     Lamabang-lambang dan identitas kebangsaan yang digunakan adalah Bendera Merah Putih,lagu Indonesia Raya,dan lambang Negara Garuda Pancasila.

4.Landasan Ideologi
      Landasan baru untuk berideologi,bermoral,berbudaya,berbangsa dan bernegara hanya satu,yaitu Pancasila.Walaupun benih dan akar Pancasila terpendam di dalam kebudayaan suku-suku bangsa dari zaman-ke zaman,bentuk dan penampilannya merupakan hal yang baru.kesatuan yang dibentuk atas kemajemukan realitas yang ada dirumuskan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

5.Pola Pergaulan
    Pola pergaulan lama yang bersifat feodal diganti dengan pola pergaulan yang bersifat demokratis.Pola vertikal yang membeda-kan lapisan manusia atas dasar keturunan.kekayaan dan pangkat diganti dengan pola horizontal dengan hak dan kewajiban yang sama menurut undang-undang dan hak azasi manusia.Contoh,setiap warga negara memperoleh hak yang sama di bidang hukum,pendidikan dan mata pencarian yang layak.Di samping itu,setiap warga negara,tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku,dan menjaga kepentingan umum.

Friday, November 1, 2013

Strategi Pembangunan Kebudayaan Nasional

Strategi Pembangunan Kebudayaan Nasional

      Untuk mengoperasikan pembangunan kebudayaan nasional,perlu diprogramkan adanya strategi pengembangan kebudayaan secara terpadu dan terarah.Program ini dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,yang pelaksanaanya dilakukan oleh lembaga-lembaga berikut.
  1. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional;
  2. Direktorat Kesenian;
  3. Direktorat Permuseuman;
  4. Direktorat Perlindungan dan Pembina Peninggalan Sejarah Purbakala;
  5. Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
   Adapun kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh direktorat-direktorat tersebut,sebagaimana termuat pada tulisan Prof.Dr.Haryati Soebadyo dalam buku Budaya dan Manusia Indonesia (1985),adalah sebagai berikut.
  1. Program Kesejarahan,Kepurbakalaan dan Permuseuman;
  2. Program Pengembangan Kesenian;
  3. Program Kebahasaan,Kesustraan,Perbukuan,dan Perpustakaan;
  4. Inventarisasi Kebudayaan;
  5. Pembinaan Penghayatan Kepercayaan Terhadap Tuhngkan Yang Maha Esa.

1.Program Kesejarahan,Kepurbakalaan,dan Permuseuman

     Program kesejarahan bertujuan meningkatkan kesadaran untuk bersejarah pada masyarakat Indonesia,sebagai satu bangsa yang telah berjuang mencapai kemerdekaan.Dalam program ini diusahakan penulisan bahan bacaan yang mengungkapkan sejarah bangsa serta kehidupan para tokoh sejarah.Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mengenal lebih dekat akan peristiwa serta pelaku sejarah bangsa.
     Program kepurbakalaan meliputi penyelamatan dan pemugaran peninggalan sejarah dan purbakala.Hal itu dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai kemampuan nenek moyang kita dalam membuat sejarah dan mengembangkan kebudayaan atas dasar nilai-nilai dan gagasan utama,seperti tercermin pada peninggalan-peninggalan purbakala.Gambaran Kebudayaan di masa lampau sebagaimana terlihat pada warisan budaya material itu diharapkan dapat memberikan inspiratif ke arah pembaharuan di masa mendatang.Bukan sebaliknya,untuk merindukan masa kejayaan yang sudah silam tanpa usaha apapun.
     Program permuseuman mencakup penyebarluasan informasi kebudayaan terutama lewat pameran dan peragaan benda-benda budaya di berbagai museum yang tersebar di seluruh tanah air.

2.Program Pengembangan Kesenian

     Program pengembangan kesenian bertujuan untuk meningkatkan prestasi seni.Di samping itu,merangsang inovasi ke arah pengembangan kesenian Nasional yang meliputi seni rupa (seni lukis,seni ukir,seni patung),seni gerak (seni tari,seni drama,pantomim) dan seni suara (olah vokal dan seni musik).Kegiatannya meliputi lomba kesenian,pameran hasil karya seni,seminar tentang apresiasi di bidang kesenian,dan lain-lain.

3.Program Kebahasaan,Kesustraan,Perbukuan,dan Perpustakaan

Program ini jelas jelas berkaitan erat denga usaha dan tujua mencerdaskan bangsa.Program kebahasaan ditunjukkan baik pada bahasa Nasional maupun bahasa daerah.Bahasa nasional merupakan alat pemersatu.Dengan memakai bahasa nasional,interaksi sosial antarwarga negara di semua lingkungan dan tingkatan hubungan dapat terbina  secara lebih efektif.Namun khasanah budaya yang terdapat dalam bahasa-bahasa daerah juga tidak mungkin diabaikan.Bahasa daerah diharapkan tetap berkembang serta memberi masukan berharga bagi pengembangan budaya nasional.
     Program kesustraan erat hubungannya dengan program kebahasaan,karena kesustraan merupakan perwujudan dari penggunaan bahasa secara tepat,baik,tertib dan indah.Berbagai kegiatan seperti sayembara penulisan dan pembacaan puisi,drama serta karangan sastra diadakan untuk pengembangan kesustraan dan selera terhadapnya,baik yang nasional maupun daerah.
   Program perbukuan meliputi antara lain penambahan sarana bacaan,baik buku maupun majalah,guna menunjang program Pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.Sayembara penulisan buku,baik yang bersifat ilmiah maupun semiilmiah,diharapkan dapat merangsang penulisan guna penambahan bahan bacaan.
   Program perpustakaan disamping menambah sarana dan prasana perpustakaan serta menangani pembinaan dan pengembangannya,juga berusaha meningkatkan minat baca.Karena pustakawan di Indonesia masih kurang memadai jumlahnya,dalam program ini pun diusahakan peningkatan mutu para pustakawan.Penigkatan mutu para pustakawan tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan training tambahan.Dengan sendirinya semua usaha tersebut seperti disebutkan di atas dilaksanakan melalui kerja sama dan koordinasi yang erat secara lintas sektoral.

4.Program Perlindungan dan Pembinaan Peningkatan Sejarah dan Kepurbakalaan.

    Program ini bertujuan memperkenalkan nilai-nilai budaya bangsa serta gagasan utama yang luhur,baik yang pernah mendominasi pola tingkah laku masyarakat Indonesia di masa lampau maupun yang masih berlaku hingga sekarang.
   Inventaris meliputi pencatatan dan rekaman segala macam ungkapan bangsa (cerita rakyat,legenda,mitos,sejarah lisan,dan sebagainya) serta penulisan dan terbitan baru guna memperkanalkan hasilnya kepada masyarakat luas.Disamping itu,juga diusahakan terjemahan dan popularisasi naskah lama berbahasa daerah untuk diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

5.Program Pembinaan Penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

   Program ini merupakan konsekuensi Tap MPR NO.II/MPR/1978 yang bertujuan mengadakan pembinaan terhadap para penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Inti Pembinaan adalah mengupayakan budi pekerti luhur,yaitu sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pembinaannya dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak sampai membentuk agama baru di luar agama yang diakui negara.Itulah sebabnya pembinaan terhadap para penghayat kepercayaan berada dibawah Departemen Pendidikan dan ke budayaan,bukan berada di bawah Departemen Agama.Penghayatan terhadap kepercayaan ini dinyatakan sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.  


Hakikat Kebudayaan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Hakikat Kebudayaan Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

      Pasal 32 UUD 1945 menyatakan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai hasil usaha budaya rakyat Indonesia.Apabila kita analisis makna pasal ini,kebudayaan bangsa adalah kebudayaan Nasional sebagai hasil usaha seluruh rakyat Indonesia.
      Apabila kita gambarkan secara lebih rinci,kebudayaan Nasional merupakan:
  1. Karya warganya,termasuk juga karya orang-orang zaman dulu dari berbagai daerah di tanah air,
  2. Hasil karya warga negara Indonesia,yang oleh kebanyakan orang Indonesia dirasakan memiliki nilai yang tinggi sehingga menjadi kebanggaan.Oleh sebab itu mereka bersedia mengidentifikasikan diri dengan unsur kebudayaan tersebut.
    Dalam garis-garis besar Haluan Negara (GBHN) dinyatakan bahwa kebudayaan Nasional merupakan salah satu modal dasar bagi pembangunan bangsa Indonesia.Di dalam operasionalnya,GBHN menghendaki agar pembangunan kebudayaan hendaknya dijabarkan antara lain sebagai berikut.
  1. Mencerminkan nilai budaya bangsa Indonesia yang nilai-nilai luhur bangsa haruslah dibina dan dikembangkan guna memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila,memperkuat kepribadian bangsa,mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional,serta memperkokoh jiwa kesatuan.
  2. Menerapkan nilai-nilai kepribadian bangsa yang berlandaskan Pancasila.
  3. Mencegah nilai-nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan kesadaran yang sempit,serta menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif.Akan tetapi di balik itu kebudayaan Nasional harus mampu menyaring dan menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan memang diperlukan bagi pembaruan dalam proses pembangunan
  4. Disiplin nasional perlu dibina dan dikembangkan secara lebih nyata untuk memperkokoh kesetiakawanan sosial harus ditanamkan sikap mental tenggang rasa,hemat dan sederhana,bekerja keras,cermat,tertib,penuh rasa pengabdian,jujur dan ksatria.
  5. Usaha-usaha pembauran bangsa perlu ditingkatkan di segala bidang kehidupan,baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta memantapkan ketahanan sosial.
  Selanjutnya secara lebih operasional GBHN dalam Repelita III,bab 18 menyatakan hal-hal berikut.
  1.  Kebudayaan dipandang dari sudut Masyarakat.Kebudayaan dapat diartikan sebagai segenap perwujudan dan keseluruhan hasil pikiran (logika),kemauan (etika)serta perasaan (estetika) dalam rangka perkembangan kepribadian manusia,perkembangan hubungan manusia dan manusia,hubungan manusia dan alam serta hubungan manusia dan Tuhan Yang Maha Esa.Dalam hal ini,kebudayaan terikat erat dengan pembangunan Nasional yang sedang dilkukan,karena pada satu pihak pembangunan membutuhkan syarat-syarat nilai budaya yang mendukung pembangunan,sedangkan di pihak lain pembangunan juga memberi akibat sampingan yang pemecahannya diharapkan dapat dicari dan ditemulan oleh kebudayaan.
  2. Hubungan antara kebudayaan dengan sumber daya manusia yang menjadi pendukung utamanya,berkaitan dengan masalah pendidikan nasional.Pendidikan nasional harus mampu meneruskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  3. Kebudayaan haruslah bersiaft dinamis dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan.Oleh sebab itu,perlu dirumuskan suatu kebijaksanaan nasional sebagai landasan bagi segenap kegiatan pengembangan pembangunan kebudayaan nasional secara menyeluruh.Pengembangan kebudayaan akan merupakan landasan bagi pengembangan nilai-nilai yang menunjang usaha pembangunan.Di pihak lain,kebudayaan akan dapat mengimbangi akibat sampingan dari usaha-usaha di bidang pembangunan.Dengan perkataan lain,pembangunan Nasional harus didukung oleh pembangunan kebudayaan yang serasi dan menunjang tercapainya pembangunan nasional.
    Pembangunan nasional harus didukung oleh pembagunan kebudayaan yang serasi dan mampu menunjang tercapainya tujuan nasional,yakni Masyarakat Indonesia yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Wednesday, October 30, 2013

Pancasila sebagai salah satu isi Kebudayaan Nasional

Pancasila sebagai salah satu isi kebudayaan Nasional yang berfungsi dalam proses Integrasi Nasional

   Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia,Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan dasar sikap dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia.Nilai-nilai luhur ini dijabarkan dalam butir-butir P4,baik jumlahnya yang 36 butir maupun 45 butir.
   Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.hal ini berarti secara filosofis,bangsa Indonesia hendaknya berwawasan sama.Berpandangan jauh ke depan,tetapi tetap berakar kepada kepribadian sendiri.Sebagai Insan yang seang membangun,bangsa indonesia harus menjadi manusia modern tetapi tetap berwawasan pancasila.Seluruh pandangan dan pola pikirnya tetap berazaskan Pancasila. Pancasila adalah Ideologi bangsa dan negara,melandasi,membimbingi,dan mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuan Nasional.
     Pancasila pun merupakan dasar negara.Ini berarti negar Indonesia semenjak diproklamirkan pada tahun 1945,harus tetap berdiri kokoh dengan dasar negaranya : Pancasila.Rakyatnya boleh berkembang dan bertambah,negaranya terus membangun dan berubah sesuai dengan pola perencanaan pembangunan,pemerintahannya silih berganti sesuai dengan keputusan MPR,tetapi dasar negarnya tetap utuh:Pancasila
   Pancasila sebagai pedoman hidup,sebagai pandangan hidup,dan dasar negara,juga sebagai sumber hukum bagi setiap prosedur hukum bangsa Indonesia.Kesemuanya itu mencerminkan perwujudan integrasi perwujudan integrasi nasional bangsa indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia


Faktor-Faktor yang menjadi Penghambat Integrasi Nasional di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Masyarakat Indonesia yang sangat beraneka ragam (heterogen) dalm faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,bahasa daerah,agama yang dianut ras,dan sebagainya.
  2. Wilayah yang begitu luas,terdiri dari ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
  3. Besarnya ancaman,tantangan,halangan dan gangguan yang menrongrong keutuhan,kesatuan dan persatuan bangsa,baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
  4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di kalangan masyarakat.dampaknya akan timbul dalam berbagai gejalah seperti SARA,gerakan separatisme dan kedaerahan,atau demontrasi dan unjuk rasa.
  5. Adanya paham "etnosentrisme" di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan sebaliknya menganggap rendah budaya suku bangsa yang lainnya.
  6. Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,baik melewati kontak langsung maupun tak langsung.Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,sedangkan kontak tak langsung antara lain melalui media cetak (majalah dan tabloid) atau media elektronika (televisi,tape recorder,film,radio).hal itu akan berdampak adanya westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan,pergaulan bebas,penyalahgunaan narkotika dan lain sebagainya.

Tuesday, October 29, 2013

Faktor-Faktor Penunjuang Integrasi Nasional

Faktor-Faktor Penunjuang Integrasi Nasional

Faktor-Faktor yang menunjuang Integrasi Nasional Indonesia adalah sebagia berikut.
  1. Adanya faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
  2. Adnyan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam sumpah Pemuda 
  3. Adanya rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia,sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,menegakkan dan mengisi kemerdekaan.
  4. Adanya rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,sebagaimana telah dibuktikan oleh banyaknya Pahlawan bangsa yang gugur di Medan Perjuangan.
  5. Adanya kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,Pancasila dan UUD 1945,Bendera Merah Putih,Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,Bahasa Kesatuan Bahasa Indonesia,dan sebagainya.
  6. Adanyan simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila,dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pengertian Integrasi Nasional

Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar,yakni integrasi dan nasional.Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Kata Nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Integrasi nasional mempunyai arti sebagai berikut. 
  1. Secara politis,integrasi berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
  2. Secara antropologis,integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
   Howard Wriggins,seorang ahli sosiologi,menyatakan bahwa pengertian nasional sudah mengandung adanya integrasi bangsa.Artinya,pernyataan unsur-unsur yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi kesatuan yang lebih utuh.Atau dengan kata lain,nasional berarti berpadunya unsur-unsur masyarakat yang kecil dan banyak jumlahnya itu menjadi satu kesatuan bangsa.   Pertanyaan kita sekarang adalah faktor apakah yang mendorong terjadinya proses perpaduan itu.Menurut seorang ahli sosiologi dari Perancis yang bernama Ernest Renant,proses perpaduan itu timbul akibat adanya kesadaraan,hasrat dan kemauan untuk bersatu.Kemauan untuk bersatu atau to be come together itu muncul akibat adanya berbagai kesamaan,antara lain nasib yang sama dalam perjalanan sejarah.

    Berangkat dari pengertian-pengertian di atas,dapat kita simpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa indonesia.Hasrat dan kesadaraan untuk bersatu sebagai satu kesatuan bangsa itu resminya direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.  
   Kami putra dan putri Indonesia mengaku:
  1. bertanah air satu,tanah air indonesia.
  2. berbangsa satu,bangsa Indonesia.
  3. berbahasa satu,bahasa Indonesia.
   Kemauan untuk bersatu itu disadari benar oleh para perintis kemerdekaan bangsa Indonesia,karena mereka menyadari begitu heterogennya masyarakat dan budaya bngsa ini.Itulah sebabnya bentuk negara sebagai salah satu perwujudan integrasi nasional adalah negara kesatuan republik indonesia.Adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa Indonesia yang heterogen itu diungkapkan dlam semboyan BhinnekaTunggal Ika.

Evolusi Sosial Budaya

Evolusi Sosial Budaya
   Teori Evolusi mula-mula dikembangkan dalam biologi.Tokohnya anatara lain C.H.Darwin yang mengemukakan teori mengenai pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis makhluk hidup.Menurut teori ini,makhluk hidup berevolusi mengikuti huku alam.Makhluk hidup berkembang dari bentuk-bentuk yang sangat sederhana seperti makhluk hidup ber sel satu,menuju tahapan yang paling kompleks seperti makhluk hidup yang kita kenal sekarang ini.
   Teori evolusi ini kemudian dipinjam oleh ahli-ahli Ilmu sosial,termasuk ahli Antropologi,untuk mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya manusia yang ada di muka bumi.Menurut teori ini,kehidupan sosial budaya manusia pun berkembang mengikuti hukum alam,setahap demi setahap dari tahapan yang sangat sederhana menuju tahapan yang paling maju dan kompleks.
   Teori-teori sosial budaya yang dikembangkan oleh para ahli antropologi sangat beragam,baik dasar pemikirannya maupun objek atau unsur yang akan dianalisis.Akibat keberagaman tersebut,antara teori yang satu dapat bertentangan dengan teori yang lainnya.Hal ini dapat menimbulkan adanya semacam aliran,menurut tokoh beserta teori yang bersangkutan.
   L.H.Morgan dan E.B.Taylor adalah dua orang ahli antropologi yang mengembangkan aliran teori evolusi linier.Mereka menyatakan bahwa sosial budaya umat manusia di dunia berkembang secara paralel pada tahapan-tahapan yang sama.Sebagai contoh,menurut E.B.Taylor sosial budaya manusia berkembang dari tahapan liar (savage),biadab (barbarism),dan akhirnya menjadi beradab (civilzation)
   J.J.Bachofen dari Jerman yang semula mendalami kesarjanaannya di bidang hukum,mengembangkan teori evolusi secara khusus,yaitu evolusi keluarga manusia.
menurut J.J.Bachofen,bentuk keluarga yang paling tua adalah promiscuitet (tanpa ikatan perkawinan,mengadakan hubungan secara seksual secara bebas seperti pada masyarakat binatang) bentuk promiscuitet berkembang menjadi bentuk keluarga matriachte (hukum keibuan),dan matriachte berkembang menjadi patriachate (hukum kebapakan).Pendapat J.J.Bachofen sangat diragukan kebenarannya sehingga banyak ahli antropologi yang menyangkalnya.Termasuk pranata hukum keibuan dan kebapakan,banyak ahli antropologi meragukan kenyataannya dalam kehidupan masyarakat
    H.Spencer seorang ahli sosiologi dan L.A.White seorang ahli antrpologi dari Amerika mengembangkan teori evolusi disebut teori evolusi multilinier.Namun berbeda dengan aliran evolusi linier,kedua orang sarjana disebut belakangan menyatakan bahwa kehidupan sosial budaya masyarakat didunia berkembang sendiri-sendiri pada tingkatan yang berbeda-beda.Contohnya,sekarang ini ada masyarakat yang budayanya sedemikian maju,tapi ada sebaliknya ada yang masih sederhana seperti pada tahap awal perkembangannya. 

Monday, October 28, 2013

Dampak Perubahab Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat

Dampak Perubahab Budaya terhadap Kehidupan Masyarakat
   Perubahan budaya sebenarnya merupakan suatu sistem yang wajar terjadi di dalam kehidupan masyarakat.Namun demikian,sering terjadi pada kasus-kasus tertentu,perubahan tersebut menimbulkan adanya sikap pro atau setuju dan kontra atau tidak setuju dari individu atau kelompok masyarakat tertentu.Pertentangan sikap semacam ini akan menimbulkan terjadinya konflik atau ketegangan dalam kehidupan bermasyarakat.Contohnya,pada awal pelaksanaannya,program keluarga berencana menimbulkan sikap pro dan kontra.
   Perubahan budaya juga menimbulkan dampak yang positif dan dampak yang negatif.Contoh yang positif,modernisasi pertanian rakyat yang mengubah pola pertanian untuk konsumsi (memenuhi kebutuhan sendiri) menjadi pola pertanian produksi (memenuhi kebutuhan pasar).Dampaknya adalah kesejahteraan hidup pertanian menjadi meningkat.Contoh yang negatif,modernisasi pertanian rakyat berdampak hilangnya mata pencaharian beberapa jenis pekerjaan buruh tani.Misalnya,pemakaian traktor pembajak sawah dan penggunaan mesin penggilingan beras,menyebabkan hilangnya pekerja kasar disawah dan hilang pula tukang menumbuk padi dengan lesung dan alu.Dampak negatifnya adalah hilangnya tradisi gotong-royong karena diganti oleh sistem upah yang lebih ekonomis dan lebih produktif.
   Di negara-negara yang sedang berkembang,termasuk Indonesia,perubahan budaya mengacu ke arah modernisasi melalui proses sebagai berikut ini:
  1. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.Dalam proses ini pengetahuan dan teknologi tradisional yang sederhana terdesak oleh penerapan pengetahuan dan teknologi modern,yang umumnya berasal dari barat (Eropa dan Amerika).
  2. Pengembangan pertanian rakyat.Terjadi pergeseran dari sistem pertanian untuk keperluan sendiri menjadi pertanian untuk pasar.Para petani mengolah tanah dan ternaknya tidak semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri,akan tetapi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar untuk mendapatkan uang.
  3. Industrialisasi.Dalam proses ini terjadi pergeseran pemakaian tenaga kerja manusia dan hewan kepada pemakaian sumber tenaga buatan (energi bahan bakar batu bara,minyak bumi,tenaga listrik)
  4. Urbanisasi.Dalam proses ini terjadi arus perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
    Dalam banyak kasus di Indonesia,arus Urbanisasi terjadi juga dari kota-kota kecil menuju kota-kota besar seperti Jakarta,Bandung,Surabaya,dan Medan.
    Bersamaan dengan terjadinya modernisasi,akan terjadi banyak perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut:
  1. Makin pudarnya unsur-unsur adat dan kebiasaan tradisional lainnya
  2. Ikatan kerabat luas atau keluarga besar semakin melemah dan bergeser ke arah keluarga inti atau keluarga batih.
  3. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik,pemerintah,hukum, ekonomi dan perserikatan-perserikatan dll.
  4. Kemajuan dibidang pendidikan dengan berkembangnya kesempatan belajar serta bertambahnya tenaga ahli dan terampil sebagai kaum terpelajar.
  5. Sejalan dengan semakin pesatnya modernisasi di bidang teknologi komunikasi dan trasportasi,semakin pesat pula arus dinamika penduduk dan arus informasi dari satu daerah kedaerah lainnya.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
     Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya dapat dikategorikan ke dalam dua faktor,yakni faktor intern dan faktor ekstern.

1.Faktor Intern

         Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam sistem sosial budaya yang bersangkutan,terutama akibat adanya penemuan baru atau inovasi.Inovasi  bisa berupa penemuan dalam bentuk ide atau gagasan baru,benda-benda atau peralatan baru.
      Inovasi tidak semata-mata diakibatkan faktor kecerdasan para penemuannya,akan tetapi lebih banyak ditetukan oleh faktor kebutuhan hidup yang sangat mendesak.Misalnya,faktor migrasi baru (pendatang) atau karena faktor kelahiran yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan hidup.
      Para ahli membedakan inovasi dalam dua proses,yaitu discover dan invention.Discover merupakan penemuan ide,benda atau peralatan yang benar-benar baru,artinya belum dikenal pada zaman sebelumnya.Adapun invention merupakan penemuan bentuk baru atau pola baru sebagai penyempurnaan bentuk atau pola sebelumnya.Contohnya,penemuan bentuk baru dari "kapak sepatu" di zaman logam,yang merupakan invention dari "kapak genggam" yang merupakan discovery di zaman batu.Contoh lain,penemuan mesin mobil oleh seorang warga negara Austria yang bernama S.Marcus pada tahun 1875,yang dinyatakan sebagai discovery.Baru pada tahun 1911,setelah melalui berbagai proses penyempurnaan,mesin mobil tersebut memperoleh hak paten sebagai kendaraan motor (invention)
     Selain faktor inovasi,faktor intern juga terjadi akibat adanya unsur budaya yang hilang (cultural loss).Hal ini terjadi akibat adanya perubahan lingkungan hidup yang menuntun adanya adaptasi atau penyesuaian budaya masyarakat yang bersangkutan.Contohnya,para pendatang yang datang berurbanisasi ke kota harus beradapatasi dengan lingkungan hidup masyarakat kota.Lambat laun budaya desa yang mereka miliki akan hilang diganti oleh budaya kota.Contoh lainnya,akibat pendangkalan laut terjadilah apa yang disebut "tanah timbul" di segara anakan (Cilacap-Jawa Tengah).Penduduk di sekitarnya yang semula nelayan,beralih menjadi petani yang sukses.Budaya nelayan lambat laun akan hilang di ganti oleh budaya petani..

2.Faktor Ekstern
        Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar sistem sosial budaya yang bersangkutan.Faktor ini timbul akibat adanya kontak denga budaya asing.Prosesnya terjadi dalam bentuk difusi,akultrasi,asimilasi
       Untulk lebih jelasnya,proses difusi,akulturasi,dan asimilasi akan dibahas pada uraian berikut ini.

a. Difusi
       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain.Pengertian dari pihak ke satu pihak yang lain dalam hal ini adalah dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan yang lainnya.
       Defenisi difusi tersebut sejalan dengan defenisi yang dikemukakan oleh William A.Haviland.Ia menyatakan difusi sebagai penyebaraan adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang kainnya.Proses difusi bisa terjadi dalam beberapa cara,antara lain sebagai berikut
1) Melalui Migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur kebudayaan yang bersangkutan "ikut pindah" dan berdifusi kepada kebudayaan setempat.Contohnya,ketika sebagian penduduk dari pulau Jawa ditransmigrasikan ke Pulau Kalimantan dan Irian Jaya,keterampilan bertani dengan sistem sawah menyebar atau berdifusi kepada kebudayaan setempat.
2) Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya.Unsur-unsur dibawa orang lain di tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain secara beruntun,sampai ke tempat-tempat yang jauh.Contohnya,beberapa jenis makanan pokok seperti kentang,jagung dan ketela yang oleh para ahli diketahui berasal dari orang-orang Indian di Amerika Tengah,sekarang ini sudah menyebar ke seluruh dunia.Demikian juga bahan perangsang seperti tembakau dan gula tebu.
        Orang-orang yang besar sekali peranannya dalam proses difusi antara lain para Pedagang,penyebar agama,dan para penjelajah atau pelancong yang "menemukan" benua-benua baru seperti Columbus,Magelhaens dan Marcopolo.

b.Akulturasi
          Akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi dalam kebudayaan sebagai akibat adanya kontak antar kebudayaan yang berlangsung lama.Hal ini terjadi apabila ada kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan berbeda saling berhubungan secara langsung dan intensif.Hal tersebut mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan yang bersangkutan.Perubahan kebudayaan akibat adanya proses akultrasi tidak mengakibatkan terjadinyan perubahan total pada kebudayaan yang bersangkutan.Hal ini disebabkan kerana adanya unsur-unsur kebudayaan yang masih bertahan,menerima sebagian atau mengadakan penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang baru.
   Para ahli antropologi mempergunakan  istilah-istilah berikut,untuk menganalisa apa yang terjadi dalam suatu proses akultrasi.
1) Substitusi.Unsur atau kompleks unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur baru yang lebih memberikan kegunaan bagi keperluan hidup masyarakatnya.Contohnya,sistem komunikasi tradisional yang dulu dilaksanakan melalui kentongan,genderang,atau bedug diganti oleh telepon,radio,atau pengeras suara.
2) Sinkretisme.Unsur-unsur lama masih berfungsi dan bercampur dengan unsur baru sehingga membentuk sistem yang baru.Contoh sinkretisme banyak terjadi dalam unsur keagamaan.Tradisi-tradisi lama masih bertahan,bercampur dengan unsur keagamaan yang baru.
3) Adisi.Ditambahkannya unsur-unsur baru kepada unsur-unsur lama yang masih berlaku.Contohnya,untuk meningkatkan produksi pertanian Rakyat,jenis-jenis pupuk kimia di perkenalkan kepada para petani.Sementara itu jenis pupuk Hijau,pupuk kandang,dan pupuk kompos yang tradisional masih terpakai.
4) Dekultrasi.Adanya suatu unsur tertentu yang hilang dan diganti dengan unsur yang baru.Contohnya,dengan adanya Mesin Penggilingan padi,mengakibatkan hilangnya tradisi menumbuk padi dengan lesung dan Alu.Hilangnya tradisi itu,hilang pula mata pencarian buruh kecil sebagai menumbuk padi,yang umumnya perempuan.
5)Originasi.Masuknya unsur budaya yang sama sekali baru sehingga menimbulkan perubahan besar.Contohnya,proyek Listrik masuk desa menimbulkan situasi baru di daerah pedesaan.Listrik tidak hanya mengakibatkan perubahan lampu "cempor" menjadi lampu listrik,tapi masuk juga unsur-unsur telekomunikasi seperti: Radio,Televisi dan tape recorder.Media serupa itu banyak memberikan informasi dan potensi perubahan di bidang pembangunan masyarakat desa seperti di bidang pendidikan,kesehatan,dan perekonomian.
6) Penolakan (rejection). Proses akultrasi yang terlalu cepat atau terlalu dipaksakan sehingga banyak anggota masyarakat tidak siap menerima perubahan.Akibatnya,mereka menolak terjadinya perubahan,baik secara terang-terangan (misalnya memberontak) atau secara diam-diam (misalnya melalui gerakan "kebangkitan").Contohnya,pemberontakan bersenjata di zaman penjajahan.Contoh gerakan kebangkitan antara lain "Gerakan Ratu Adil","Imam Mahdi",atau Cargo Cult"di Melanesia.
7) Penetrasi atau penerobosan Kebudayaan.Suatu unsur atau kompleks unsur kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan setempat sedemikian rupa intensifnya sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada kebudayaan setempat.
Penetrasi kebudayaan ada yang berlangsung secara damai,ada pula yang berlangsung secara paksa melalui kekerasan.Penetrasi secara damai yang disebut penetration pacifigue,biasanya dilakukan oleh para pedagang dan penyebar agama.Contohnya,masuknya pengaruh Hindu dan Islam ke Indonesia.Adapun penetrasi secara paksa yang disebut penetration violente dilakukan melalui penaklukan atau penjajah.Contohnya,Penjajah orang-orang Eropa di Afrika dan Asia termasuk di Indonesia.

c.Asimilasi
       Asimilasi adalah proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaurnya (berintegrasi) dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang lama menjadi hilang
Bagi Indonesia,sebagai negara Kesatuan,proses asimilasi sangat penting untuk dilaksanakan.Hal ini didasarkan sebagai berikut:
1) Banyaknya unsur-unsur kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
2) Adanya unsur-unsur kebudayaan golongan"minoritas" dari keturunan Tionghoa dan Arab yang rawan mengundang pertentangan ras.
       Pelaksanaan perubahan kebudayaan di Indonesia dari keanekaragaman kebudayaan menuju terciptanya kebudayaan Nasional,hendaknya di program secara sistematis dan terpadu melalui apa yang disebut integrasi nasional.

Sunday, October 27, 2013

Microsoft Windows

Microsoft Windows adalah suatu progaram aplikasi yang dapat membuka program lebih dari satu.

- Berikut bagian-bagian dari Komputer:
  1. CPU
  2. MONITOR
  3. KEYBOARD
  4. MOUSE
-Cara Menghidupkan Computer
  1. Tekan tombol Power CPU 
  2.  Tekan tombol Power Monitor

-Istilah-istilah pada tampilan windows:

  1. Desktop       : Ruang kosong tempat menenpelnya Icon-Icon,Taskbar,Background. 
  2. Icon             : Gambar-gambar kecil yang mewakili program atau folder.
  3. Taskbar       : Berbentuk batang panjang tempat tombol start dan waktu.
  4. Background : Gambar latar belakang Desktop. 
  5. Shortcut       : Perintah-perintah singkat melalui keyboard.
- Bagian-bagian dari Mouse:

  1. Klik               : Menekan Mouse sebelah Kiri.
  2. Klik Kanan    : Menekan Mouse sebelah Kanan
  3. Double Klik   : Menekan Mouse sebelah Kiri 2 kali secara cepat dan beraturan
  4. Drag              : Menekan Mouse sebelah Kiri kemudian di tahan lalu di geser sesuai keinginan.
Cara membuat Folder pada Dekstop:
  1. Klik Mouse sebelah kanan pada ruang yang kosong.
  2. Klik New.
  3. Pilih dan Klik Folder sehingga muncul New Folder.
  4. Hapus New Folder ganti dengan Nama sesuai yang di inginkan. 
Cara membuat Folder pada My Document:
  1. Klik tombol Start.
  2. Pilih dan Klik Programs.
  3. Pilih dan Klik Accessories.
  4. Klik Windows Explorer.
  5. Pada jendela Folders Pilih dan Klik My Doument.
  6. Klik Menu File.
  7. Pilih dan Klik New.
  8. Klik Folder.
  9. Hapus New Folder.
  10. Ketikkan Nama Folder Anda.
- Cara membuat Folder pada Tampilan Desktop:
  1. Klik Mouse sebelah Kanan satu kali.
  2. Klik New
  3. Klik Folder.
  4. Ketikkan Nama Folder yang Anda inginkan.
NB: Folder adalah tempat untuk menyimpan File-file atau dokumen.

- Cara merubah Tampilan Background:
  1. Klik Mouse sebelah Kanan satu kali
  2. Pilih dan Klik Propertis.
  3. Klik Desktop.
  4. Pada daftar Background,Pilih dan Klik salah satu Background yang Anda inginkan.
  5. Klik Apply.
  6. Klik Ok.
- Cara merubah Tampilan Screen Saver:
  1. Klik Mouse sebelah Kanan satu kali.
  2. Pilih dan Klik Propertis.
  3. Klik Screen Saver.
  4. Pada daftar Screen Saver,Pilih dan Klik salah satu type Screen Saver yang Anda inginkan
  5. Klik Apply.
  6. Klik Ok.
- Cara Merubah Tampilan Background dengan Webshot:
  1. Klik dua kali Pada Icon Webshot Desktop.
  2. Pilih Category yang Anda Inginkan.
  3. Untuk menjadikan gambar yang Anda inginkan menjadi Background klik dua kali pada gambar.
- Cara keluar dari Windows:
  1. Klik Start.
  2. Klik Turn Off Computer
  • Stand By : Komputer dalam keadaan Siap Siaga
  • Trun Off  : Komputer dalam keadaan mati
  • Restart    : Komputer dalam keadaan mati kemudian hidup kembali




 

Sunday, September 15, 2013

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

      Secara awam sering terjadi kerancuan pengertian anatra perubahan budaya dan perubahan sosial.Hal ini disebabkan adanya kenyataan bahwa setiap terjadi proses perubahan budaya mengakibatkan struktur dan fungsi masyarakatnya akan berubah juga.Itulah sebabnya,orang sering menyatakan sebagai perubahan sosial budaya.
      Para ahli ilmu sosial,termasuk antropologi,secara tegas membedakan pengertian perubahan budaya dan perubahan sosial.Pada perubahan budaya,hal yang berubah itu adalah unsur-unsur budayanya,seperti pengetahuan,kepercayaan,kesenian,hukum,adat istiadat,dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.Adapun pada perubahan sosial,hal yang berubah adalah struktur dan sistem sosial yang mengatur pola kehidupan masyarakat.
     Perlu ditekankan di sini,bahwa pengertian perubahan sosial budaya dibedakan dengan pengertian evolusi sosial budaya.Evolusi sosial budaya di maksudkan sebagai adanya pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya setahap demi setahap,dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.

B. Proses Perubahan Sosial Budaya

     Proses perubahan sosial budaya bisa terjadi dalam beberapa bentuk,antara lain sebagai berikut.

1.Perubahan Secara Cepat dan Lambat
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara cepat disebut revolusi.Proses terjadi secara tiba-tiba,akan tetapi perubahannya sangat mendasar sehingga berdampak luas.Contohnya,Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang mengubah bangsa Indonesia dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.
       Perubahan sosial budaya yang terjadi secara lambat disebut evolusi.Prosesnya terjadi secara lambat,dalam jangka waktu lama,dan berangsur-angsur.Contohnya,Peranan keluarga luas seperti marga pada masyarakat Batak.Peranan marga pada masyarakat batak yang hidup di kota-kota besar semakin lemah bergeser ke arah semakin kuatnya peranan keluarga batih.

2.Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
        Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu pula.Contohnya,Program Keluarga Berencana yang mengubah pola keluarga dengan banyak anak menjadi keluarga sejahtera dengan sedikit anak.
      Perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi akibat adanya perubahan alam,Misalnya bencana alam.Di tempat yang baru mereka harus menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan yang baru.

3.Perubahan yang Berpengaruh Luas dan Tidak Luas
       Perubahan yang pengaruhnya luas terjadi akibat adanya perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi banyak segi kehidupan dalam masyarakat.Contohnya,program listrik masuk desa tidak semata-mata menggantikan penerangan lampu minyak tanah.Melalui program ini,terjadi percepatan masuknya sarana komunikasi audio visual seperti radio dan televisi yang banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.Program ini membantu peningkatan industri rumah tangga di daerah pedesaan.
      Perubahan yang pengaruhnya tidak luas,hanya terbatas ke dalam unsur budaya tertentu saja.Misalnya,perubahan mode di kalangan anak-anak muda seperti mode pakaian dan mode rambut,tidak banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat lainnya.

Ekologi Budaya

Ekologi Budaya

    Melalui budayanya,manusia mampu mengembangkan pola adaptasi dengan lingkungan alamnya.Hal ini menumbuhkan suatu hubungan interaksi yang saling mempengaruhi.Namun demikian,tidak semua budaya manusia dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk lingkungan alam.Contohnya,Mungkinkah orang mengembangkan sistem pertanian sawah di daerah gurun pasir?
     Lingkungan alam yang disebut ekosistem harus memilih persyaratan tertentu,antara lain potensi-potensi tertentu agar budaya manusia bisa tumbuh dan berkembang.Melalui potensi-potensi itulah,timbul hubungan interaksi antara budaya manusia dan lingkungan alamnya.Studi tentang hubungan antara budaya-budaya tertentu dan lingkungan disebut ekologi budaya.
    Para ahli ekologi budaya melihat adanya hubungan yang erat antara penggunaan teknologi tertentu dengan sifat-sifat lingkungan di mana masyarakat pendukung budaya tersebut berada.Hubungan itu akan membentuk suatu tipe budaya tertentu.Contohnya,penggunaan teknologi pertanian akan membentuk tipe-tipe budaya petani,dan penggunaan teknologi perikanan akan membentuk tipe budaya nalayan
     Selain unsur teknologi,masih ada unsur lain yang turut memberikan corak suatu tipe budaya.Unsur itu antara lain sistem tata kelakuan manusia.Sistem tersebut mempergunakan teknologi agar masyarakat dapat mengorganisasikan dirinya dalam mengolah atau memproduksi potensi-potensi kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Contohnya walaupun mempergunakan teknologi yang sama,tidak semua masyarakat petani memiliki taraf hidup yang sama.Ada yang sudah begitu maju,tapi mungkin ada juga yang masih terbelakang.
 

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

Tipe-Tipe Adaptasi Budaya

    Melalui pengembangan budaya yang dilakukan,manusia mampu membentuk berbagai tipe adaptasi sesuai dengan potensi kekayaan alam yang tersedia.Para ahli antropologi sependapat bahwa berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah tipe-tipe adaptasi budaya yang paling tua dan paling mendasar.Dikatakan paling mendasar karena tipe-tipe adaptasi semacam itu semata-mata bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.
       Berburu,meramu hasil hutan,dan menangkap ikan adalah bentuk adaptasi budaya manusia yang sangat sederhana.Teknologi yang dikembangkan terbatas pada alat-alat yang di buat dari kayu,batu,atau tulang.Dengan teknologi yang sangat sederhana seperti itu,hidup manusia benar-benar sangat bergantung pada kekayaan alam yang tersedia.Oleh sebab itu,hidup mereka selalu berpindah-pindah untuk mencari dan mengumpulkan kebutuhan hidupnya.Para ahli antropologi menamakan pola hidup itu semacam itu sebagai food gathering.Tipe adaptasi semacam ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama,semenjak budaya umat manusia ada pada kira-kira 1 juta tahun yang lalu sampai dikenalnya adaptasi pertanian pada kira-kira 15.000 tahun sampai dengan 10.000 tahun yang lalu.
     Adaptasi pertanian yang mula-mula di kembangkan manusia,proses produksinya masih sangat sederhana dan polanya masih berpindah-pindah.Para ahli menamakannya sistem pertanian ladang.Sistem pertanian yang benar-benar intensif kemudian berubah,yaitu dari pertanian berpindah-pindah menjadi pertanian menetap.
      Melalui sistem pertanian menetap,pola adaptasi budaya sudah sedemikian intensif.Tanah diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara optimal.Peningkatan produksi pertanian turut mendorong berkembangnya sektor-sektor perekonomian masyarakat lainnya,seperti di bidang peternakan,perikanan,industri rumah tangga,perdagangan dan jasa transportasi.Organisasi ke masyarakatan juga turut berkembang antara lain di bidang ketenagakerjaan dan organisasi politik.tidaklah berlebihan apabila pola pertanian intensif di juluki sebagai suatu "Revolusi" adaptasi budaya umat manusia.Dikatakan suatu revolusi karena pertanian intensif mengakhiri pola kehidupan food gathering yang berlangsung selama ratusan ribu tahun.Pola ini diganti dengan pola kehidupan food producing (memproduksi makanan).
       Sejarah telah mencatat lahirnya kerajaan-kerajaan besar di pusat-pusat revolusi pertanian,yang umumnya terdapat di lembah dan muara sungai besar.Kerajaan-kerajaaan itu antara lain: Kerajaan Mesir Kuno,di lembah Sungai Nil (Afrika Utara),Kerajaan-kerajaan hindu di lembah sungan Gangga dan Indus (India),serta kekaisaran Tiongkok di lembah sungai-sungai besar di Cina.
       Di pusat-pusat kerajaan itu,terbentuk kota-kota kuno yang biasanya di kelilingi oleh perbentengan yang kokoh untuk menjaga adanya kemungkinan serangan musuh.Di tengah kota berdiri dengan megahnya istana raja,kuil pemujaan,dan gedung-gedung megah lainnya milik para bangsawan dan pedagang kaya.Dengan berdirinya perbertengan dan gedung-gedung megah itu,dapat kita simpulkan adanya pengerahan tenaga yang besar yang mungkin sebagian di antaranya adalah budak-budak atau tawanan perang.Dengan adanya raja,kaum bangsawan,para pendeta,dan pedagang kaya dapat kita simpulkan bahwa pada masa itu sudah terbentuk stratifikasi sosial yang cukup kompleks.
       Pola adaptasi budaya yang paling mutakhir adalah pola budaya masyarakat kota dan industri.Lahirnya kota-kota industri didorong oleh berbagai penemuan besar di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan modern.Penemuan-penemuan besar ini melahirkan "revolusi industri" di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat pada sekitar abad ke sembilan belas.Inti dari revolusi industri ini adalah di temukannya jenis-jenis tenaga buatan dengan mempergunakan bahan bakar batu bara,minyak bumi,dan tenaga listrik.
     Di antara penemuan-penemuan besar itu,yang umumnya merupakan suatu proses perbaikan dan penyempurnaan atau invention,terdapat beberapa tokoh sebagai berikut.
1) Thomas Alva Edison (1847-1931) seorang penemu besar yang dikenal sebagai seorang "ahli sihir"karena begitu banyaknya penemuan besar yang dihasilkannya.Diantara yang terpenting adalah penemuan di bidang perlistrikan,telegram,alat perekam suara dan perfiliman.

2) Henry Ford (1863-1947) dari Amerika Serikat dan Karl Benz (1844-1929) dari Jerman yang berjasa dalam pengembangan mobil atau automotif.

3) Robert Fulton (1765-1815) sebagai penemu mesin uap dari Amerika Serikat.Ia berjasa dalam penegbangan perkapalan yang mampu meningkatkan daya angkut muatan barang dan penumpang.

4) Sir Henry Bessemer (1813-1898) adalah penemu besi baja,yang memungkinkan diprosesnya besi baja secara besar-besaran dengan harga yang relatif murah.Dari proses Bessemer inilah,berbagai sektor industri berat mampu meningkatkan produktivitasnya secara optimal.Atas jasanya ini,Bassemer di beri gelar kehormatan "Sir" oleh pemerintah Inggris.
Perkembangan industri di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat telah menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap situasi pada saat itu.Persaingan di antara negara-negara industri besar yang semula hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik.